Bagian 19. Kemunduran (Revisi tambah)

241 19 5
                                    

Rencana awal aku pinta cuti dan putuskan pulang adalah tuk lepaskan rindu pada ortu dan juga bantu ortu beresi hutang-hutang mereka, trus ajak ortu dan sodara sedikit rekreasi lepas penat. Sesekali habiskan quality time besama dak buruk kan ya.

Dalam sekejab, hanya sekejab, bahagiaku langsung beganti. Semua rencana yang ku susun tuk nikmati quality time buyar sirna mengambang ntah kemana.

Sudah lama aku sabar hadapi semua. Sudah lama aku tahan semua rasa kesal ni. Aku lelah. Ayolah kenapa dak pernah sedikit saja. Hahaha. Aku sensi lagi. Aku baper. Kepulanganku malah membuatku semakin frustasi. Hancur sudah semua angan.

Emosiku kembali tersulut meski susah payah ku cuba redam. Ini bukan yang ku harap tapi apa, aku dibuat gila di depan mata ku sendiri. Aku rindukan mama. Aku rindukan aku dan kita keluarga semua. Kenapa.......

Belum lagi aku harus bertambah gila kerana termakan akan rinduku pada Kakak Cantik saat pandang rumahnya yang sampai sekarang masih kosong.

Bayangan kebersamaan tu selalu silih ganti bermain di kepalaku. Aku rindukan waktu saat Kakak Cantik usap kepalaku dan ajari aku hal yang sangat sangat baru bagi hidupku. Aku rindukan moment sedia.

Ku bilang juga apa. Dak da guna kita pulang. Dak da yang butuh kita.

Diamlah.

Sampai kapan kau akan munafikan keadaan. Nyata adanya kau sendiri.

Enough. Get out of my head!

Kau dak bisa usirku. Aku adalah kau.

Arrggggh muak dengan semua aku pergi tenangkan diriku bejalan keluar rumah, paling dak keliling komplek. Namun, langkah niatku terhenti kala pandanganku terkunci pada kediaman Kakak Cantik.

Keadaan rumah ini masih sama. Dak ada perubahan signifikan. Tetap sama bahkan halaman belakangpun sama. Dak da rumput liar atau pun hama. Masih bersih seperti terakhir ku tinggalkan. Aku rindu Tiara. Aaaa yang lebih gilanya lagi, dak ada debu sikitpun. Macamnya ni rumah selalu di bersihkan tiap hari.

Yup, sekarang aku masuki rumah kediaman Kakak Cantik melalui pintu belakang dengan merusak lobang kuncinya. Bukan hal yang sulit, sedikit banyak kerana pengalaman.

Aku dak tau bagaimana, rasa penasaranku bawa ku tuk terus masuki rumah Kakak Cantik. Entahlah kerana rindu atau apa, hatiku terus bawa ragaku tuk melangkah lebih dalam. Semuanya bersih seperti sedia. Benar dak da debu sikitpun. Bahkan brasa seperti habis di bersihkan.

Semakin dalam semakin besar rasa hati tuk inginkan waktu kembali pada waktu lalu. Apalagi saat langkahku terhenti di depan ruangan santai tempatku sering habiskan waktu dengan Kakak Cantik.

Ruang tengah dengan sofa malas bewarna coklat maron. Aaaah kakak cantik sering ajariku di sini bersama Tiara.

"Aku sangat merindukanmu, kakak cantik!"

---------------Kejadian lalu---------------

"Maksud Ai, Ai dak tau apa yang menganggu pikiran Ai?"

"Hmmm yup!"

"Kalo gitu Ai bisa pakai 2 cara.

1. Zara paling saranin nih, dari pada mencari hal yang mengganggu, lebih baik di "full review" lagi apa yang baru aja kita lakuin dan apa yang akan kita lakuin. Trus cari dimana kurangannya trus cari solusi.

2. Ini juga Zara paling saranin. Bisa di lakuin bareng/setelah/sebelum poin pertama....minta sama Tuhan tuk di kasih petunjuk ke kita tuk di tunjuki jalan yang lurus.

EGO -> Kakak Cantik (Revisi Done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang