Xtra Chap -> Kejadian Lalu pt2

204 8 0
                                    

Dak mudah. Sangat dak mudah aku jalani rehabilitasi. Tahap awal, rinduku terhadap coky memainkan emosiku secara terus menerus. Sesal, sesal dan sesal. Mereka hantuiku. Dalam sekejab saja, mood ku bisa berubah dari bahagia hingga sedih.

Apa yang tidak ku lakukan, teriak, menangis, menyakiti diri sendiri, bentrurkan kepala ke dinding, tinju dinding, obrak abrik kamar, semuanya, bahkan hampir sakiti seorang perawatpun aku lakukan.

Aku dak dapat kontrol diri ku saat rasa haus kuasai emosiku. Self abuse. Ayolah, itu menenangkan rasa sakit yang ku rasa. Terkadang saking dak terkontrol, aku juga sakiti orang di sekitarku.

What a life.

Hari ini adalah sesi konsultasi dengan salah satu dokter yang rawatku dan bantu aku tuk sembuh. Sudah lebih 5 bulan aku rehab selain kerana pengaruh obatan, juga kerana mental.

Dokter yang kali ini tanganiku berbeda dengan sebelumnya. Jika dokter lain dengan gamblang katakan aku gila, dokter kali ini terima semua ceritaku seperti sebuah curhatan. Dokter kali ini begitu berpikiran terbuka. Dia dak mudah memfonisku ini dan itu.

Namanya Dr. Vita. Dia sangat dewasa dan begitu memahami. Dia bagai sorang sahabat sekaligus keluarga. Waktu aku stabil, setelah aku utarakan awal masalah yang ku alami, Dr. Vita sering berikan sedikit masukan untuk hal-hal yang gangguku agar aku mampu lewatinya tampa lukai sesiapa termasuk diriku.

Selama di pusat rehabilitasi ini pula, aku kembali pada kebiasaanku yang sedia. Prosa, sajak, puisi dan semua hasilnya selalu ku berikan pada Dr. Vita sekedar dengarkan pendapat Dr. Vita.

'Room in My Heart'

Itulah judul besar dari kumpulan prosa sajak yang ku tulis. Katanya, jika yang di pendam dak dapat tersampaikan dengan baik, maka melalui media adalah langkah yang lebih baik dan aku memilih menulis sebagai media penyampaian maksud hatiku. Hehehe. Moga ja berhasil.

"Dengan tidur semuanya jadi indah, tapi di saat terbangun....."

"Semua kembali seperti semula!"

"Ya tidur lagii....!"

"Maka kau hanya berputar pada lingkaran setan?!"

"Betulll!"

Seperti itu lah kira-kira interaksi kami. Setelah Dr. Vita baca beberapa tulisanku dan di bab 'Lost', dia berikan tanggapan. Layaknya teman, aku dengan santai dapat cerita bebas dengan Dr. Vita.

Oh iya! Sudahkah aku katakan jikalau Dr. Vita ku panggil 'tante cantik'? Hehe. Aku panggilnya 'cantik' bukan kerana tampilan luarnya yang memang cantik, tapi kerana hatinya. Alasan aku panggilnya 'tante', kerana dia sudah punya anak. Aku? Aku masih 23 th, mungkin. Hehehe

"Maaf tetap berguna Cha, percayalah.....!"

"Ya, mohon dengan ketulusan, kebaikan dan kemurahan hati yang di dapat!"

"Dak pa pa Cha....Yang penting udah ada kata maaf...!"

Saat ini aku tengah bicarakan perihal Jo dan kebaikannya. Setelah semua yang aku lakukan dan semua sikap Jo, aku merasa 'Awkward'. Aku bingung harus bagaimana.

Terlalu banyak topeng yang harus kau buka dan fahami. Terlalu banyak kepalsuan yang harus kau resapi. Bukan kerana ujian tapi kerana keharusan.

Berbaliklah dan melangkahlah kerana dirimu pantas yang lebih baik.
Berbaliklah dan melangkahlah kerana percuma menanti topeng dan kepalsuan itu tuk sirna.
Berbaliklah dan melangkahlah, kerana kau tidak akan mau tau apa yang akan terjadi kala pintu itu kembali tertutup.

EGO -> Kakak Cantik (Revisi Done)Where stories live. Discover now