Bagian 14. Nightmare --> End

367 20 1
                                    

Dak da yang aneh saat pagi kala aku lewati kediaman Kakak Cantik. Semua tampak biasa saja. Sepi. Ya...kerana Abang Ganteng temani Kakak Cantik di rumah sakit wajar lah sepi.

Tapi, mimpi apa aku semalam? Atau..... sekarang kah aku sedang bermimpi?

"Kok....kamarnya kosong?!"

Salah ruangkah? Tidak. Aku dak salah nomor ruangan. Tapi kenapa? Kenapa kamarnya kosong? Kakak Cantik kemana?

Tanpa pikir panjang aku segera saja berlari ke bagian informasi. Beruntung di situ ada mbak Resi, jadi aku mudah bertanya kerana aku cukup kenal dengan mbak Resi.

"Mbak, Zara kok dak ada di kamarnya?"

"Zara? Zara siapa dek?"

"Itu Zara yang dirawat minggu lalu..tetangga depan rumahku yang di rawat di kamar 2010!"

"2010? ......   Dak ada pasien di kamar itu semenjak 3 bulan lalu loh dek!"

"Eee? Cek lagi lah mbak. Cam mana juga dak ada pasien. Mbak bohong ah! Semalam aja aku masih datang ni mari besuk dia!"

"Semalam?"

"Iya, semalam!"

"Dek, kamu baik?"

"Kok mbak liatin aku gitu?"

"Dengar ya dek, kamar 2010 dak pernah ada pasien semenjak 3 bulan lalu. Semalam adek juga dak ada datang kesini sama sekali, dak pernah malah dan ini yang pertama. Zara yang adek maksud dak pernah terdaftar sebagai pasien dirumah sakit ini!"

Apa aku yang salah dengar atau aku terlalu termakan emosi. Kakak Cantik dak pernah di rawat di rumah sakit ini? Yang benar saja. Jelas tu semalam aku masih kunjungi Abang Ganteng.

Semua brasa memudar. Layaknya lembaran kertas novel yang lepas dari bukunya dan terbakar menjadi abu.

Jika selama ini kamar itu kosong, lalu selama itu aku kunjungi siapa?

Pikiranku dak lagi sempurna. Daripada aku menggila di tempat umum, aku beranjak pergi tinggalkan rumah sakit yang beberapa hari belakangan sering ku kunjungi dengan lesu dan kacau.

Pernahkah kalian melihat lembaran foto yang di makan api di buang dari ketinggian?

Seperti itulah kira kira apa yang ada di kepalaku saat ini. Semua brasa kosong.

Tampa sedar langkah kakiku membawa ragaku ke kediaman Kakak Cantik. Bahkan rumah yang nyaris menjadi rumah kedua ku pun brasa sunyi. Bahkan lebih terlihat seperti rumah tinggal yang sudah lama tidak berpenghuni.

Tidak mendapati kehidupan di kediamannya Kakak Cantik, aku semakin tidak bisa mengontrol emosiku. Dadaku semakin sesak. Sangat sesak. Apapun yang ada di hadapku, ku tinju semuanya melampiaskan rasa sesak yang menyakiti jiwa raga.

Tiba-tiba saja kepalku sakit. Sangat sakit. Berdenyut di segala sisi. Mataku terasa panas dan terus-terusan keluarkan air mata. Dadaku sesak seperti oksigen menghilang dari bumi. Perlahan demi perlahan pandanganku mulai kabur. Bumi serasa berputar. Pendengaranku pun tuli dan semuanya menjadi gelap.

~(._.)~

Psychotic Disorder, adalah gejala gangguan mental yang serius. Orang dengan gangguan psikosis akan mengalami halusinasi atau delusi dari level ringan sampai hingga sangat parah.

Delusi adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang yakini sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi sedangkan halusinasi merupakan gejala saat indra seseorang mengalami hal yang tidak nyata.

EGO -> Kakak Cantik (Revisi Done)Where stories live. Discover now