Epilog

439 18 9
                                    

Berpangku tangan hadap jalanan raya yang penuh akan rangka besi beroda. Menghitung? Bukan. Menebak? Juga bukan. Hanya pandang kosong pada jalan ramai yang tiada henti berganti di isi berbagai merek kendaraan dan ragam corak.

Ayolah, apa aku terlihat seperti maniak mobil dan lainnya? Hahaha

Aku hanya memandang, fikir dan jiwaku berada entah dimana. Dimana? Mungkin....bepetualang di dimensi lain atau mungkin mencoba meretas partikel lapisan dunia lain. Entahlah aku jua tidak tau.

"Thinking something?"

"Guess!!"

"Sudah sampai mana?"

"Kepo! Napa lo disini? Ini masih jam kerja!"

"Hm? 10 am! Siapa yang bakal datang nikmati teh hangat dengan cemilan pengundang timbunan lemak?"

"Lo nanya gua?"

"Hahahahaha Matcha or Capucinno?"

"Matcha!"

"Got it!"

"Thanks Jo!"

"Anything Cha!"

"Aish. Jangan kacaukan tatanan rambut gua!"

Yup, aku sekarang bekerja di cafe Jo. Bukan kedai coffee lagi, its cafe dan aku sebagai manager, mengatur lalu lintas bahan makanan dan minuman yang tersedia. Gaji, itu urusan Jo. Hehe.

Sebenarnya cafe ini adalah hasil kongsi aku dan Jo. Yup, aku menguras semua isi tabunganku dan tanamkan modal pada cafe Jo ini. Heaven. Itulah cafe yang kami buat dengan konsep back to nature. Keren tak?

Semenjak Jo selamatkanku yang nyaris tenggelam, aku putuskan tuk terima tawaran Jo berhenti dari semua kerja ku yang sedia dan mulai yang baru. Yup, aku sempat nyaris meregang nyawa tenggelam di danau saat aku berusaha lawan rasa sakau dan Jo yang tolongku. Hehe.

---------------Kejadian lalu---------------

"Menurut lo, gua bisa balik lagi dak?"

"Bisa!"

"Maaf gua bakal di terima?"

"Asal lo sungguh-sungguh dan dak ulanginya!"

"Gua bisa sembuh?"

"Bisa!"

"Gua bisa jumpa Zara!"

"Bisa!"

"Gua bisa relain Tiara?"

"Bisa!"

"Gua harus usaha keras lagi?"

"Ya!"

"Gua harus lebih sabar lagi?"

"Ya!"

"Lo bantu gua?"

"Ya!"

"Lo kenal Zara?"

"Ya!"

-------------Akhir kejadian lalu-------------

Kala itu aku dirawat pasca penyembuhan dari ketergantungan. Jo temankanku saat ortu sedang keluar cari makan seraya mainkan tab nya yang katanya sedang ninjau keadaan kedai coffee nya.

Jujur, aku tau, Jo dak sedang fokus dengan laporan kedai nya kerana beberapa saat sebelumnya aku sempat mengintip. Bosan dengan kesunyian yang ada, aku cuba betanya pada Jo. Namun Jo jawab semua tanyaku seraya fokus pada tabnya.

EGO -> Kakak Cantik (Revisi Done)Where stories live. Discover now