Bagian 15. the Begining

253 20 0
                                    

Susah memang cari kerja dengan pengalaman yang dak seberapa namun, hey, ada usaha ada jalan bukan. Itu yang aku percaya.

Bermodalkan semua isi tabunganku yang dak seberapa aku menantang peruntunganku di perantauan. Hehe dak buruk juga menyisihkan sebagian uang yang ku dapatkan sewaktu lalu.

Well, 2 bulan luntang lantung, akhirnya aku putuskan menantang diriku di dunia yang sangat sangat ku jauhi, sosial. Yup, meski awalnya aku sangat anti dengan sosial, namun persentase bertemu Kakak Cantik lebih besar di bidang ini kerana bakal punya banyak koneksi, bukan.

Event Organizer (EO) adalah bidang usaha yang bergerak di bidang jasa kreatif yang sediakan layanan pembuatan acara dalam skala besar seperti pernikahan, festival, pertemuan besar, konser, pesta formal dan lainnya. Aku dapatkan kesempatan tuk menantang peruntunganku di bidang yang sangat banyak berhubungan dengan sosial ini. Hehe.

Sudah 7 bulan aku bekerja dalam bidang yang haruskanku tuk tetap kreatif setiap detiknya. Awalnya sih aku sedikit kesusahan kerana harus biasakan diri berinteraksi dengan orang banyak. Tapi, mengingat pekerjaanya yang dak fokus pada daerah lokal, paling dak aku bisa bepergian tanpa banyak biaya, hehe, itung-itung cari Kakak Cantik di luaran kota.

Beruntung beberapa teman karyawan yang lain sangat ramah dan mau bantuku tuk ajariku dengan sabar dan perlahan kerana pengalamanku yang sangat sangat nol besar.

Aku fikir kerja lapangan adalah bidang yang ku butuh saat ni kerana bisa berikanku waktu banyak tuk temukan Kakak Cantik. Namun ternyata, waktu kerja yang dak flexible membuatku tertekan dan sulit temukan waktu luang. Jangankan temukan Kakak Cantik, wakutu luang ja langka.

Hal yang sangat dak enak tu saat Deadline dan permintaan klien yang sangat sangat gila. Cam mana dak gila, pinta mereka di luar akal sehat semua apalagi kalo dah berhubungan dengan orang-orang berperut buncit. Tamatlah semua. Mereka membuatku stress berat.


Aaarrrgh aku semakin gila. Aku tidak tau lagi harus berbuat apa.

Ayolah, berapa lama lagi aku harus bermain dengan rindu yang perlahan membunuhku ini. Kemana Kakak Cantik harus ku temukan?

~(._.)~

Saat ini, aku tengah berada di....hmm...di suatu tempat yang penuh dengan lautan manusia berbagai gender yang tengah menggeliat sesuai suara yang memekakkan telinga namun dak seorangpun yang terganggu. Aku dak sendiri, aku datang ni mari bersama perempuan manis anggun yang...... ku akui, attractive.

Namanya Lidya. Lidya punya kembar dan kembarnya bernama Linda. Mereka adalah salah satu klien yang pernah bekerja sama denganku untuk membuatkan acara pesta yang sangat glamor. Orang kaya mah bebas.

Awalnya aku sangat terkejut dengan pesanan acara yang mereka pinta, namun melihat seberapa kaya mereka, uang bukanlah apa-apa. Itu terjadi 3 bulan aku bekerja dan sejak saat itu entah kenapa, mereka mulai mendekatiku. Sepertinya mereka menyukaiku.

GR? Bukan, tapi itu yang ku tangkap dari gelagat mereka. Hey, aku memang tidak peka tapi sedikit banyak, entahlah, aku bisa menilai mereka seperti itu. Mungkin semenjak aku mendapatkan konsultasi perawatan mental hari itu. Yup, aku merasa berbeda semenjak itu.

Sejak pesta glamor hari itu, Lidya khususnya, selalu mencari alasan tuk mengajakku dinner. Seperti malam ini nih.

Sehabis salah satu event yang ikut aku tangani dan Lidya jadi salah satu tamu VVIP nya, Lidya memaksaku ikut dengannya tuk temaninya minum. Aku pikir dia akan ajak aku minum duduk-duduk di cafe, ehh ternyata dia ngajak aku ke club malam. Handeh.

EGO -> Kakak Cantik (Revisi Done)Where stories live. Discover now