01. Vlive

4.2K 345 3
                                    

"Halo sijeuni! Saya Haechan dari Haechan cam dengan rating 37,5%! Sekarang saya sedang bersama anak dream. Tanpa basa basi lagi, mari kita mulai acara wawancaranya!"

"Heh! Ini vlive kita! Bukan vlive milikmu! Minggir sana!"

Renjun yang disodorkan tangan terkepal Haechan (meniru mic) protes saat Haechan duduk di depan mereka, mendominasi layar vlive.

Ya, mereka sedang vlive, setelah hampir seharian dilanda kebosanan. Tidak ada jadwal apapun hari ini. Jaemin yang tiba-tiba kangen nctzen mengajak anak nct dream untuk vlive bersama.

Chenle, si orang kaya yang tinggal di rumahnya pun datang ke dorm karena ada Mark dan Haechan. Kapan lagi Mark dan Haechan tidur di dorm dream diluar jadwal mereka.

"Gak apa-apa dong! Emang kalian sendiri punya topik? Tidak kan? Mending aku mewawancarai kalian." Sewot Haechan.

"Kata siapa tidak? Kita ada topik kok" Jeno menimpali.

Sedetik kemudian tangan Jeno menggenggam kaos Haechan, tepat di atas perutnya.

"Mari kita saksikan debutnya baby tummy Haechan!" Seperti telepati, Jaemin mengetahui apa yang akan dilakukan Jeno, berteriak memberi aba-aba. Diikuti tawanya Mark.

"Aaa jangan! Maafkan aku, maafkan aku!" Haechan mati-matian mempertahankan kaos yang digenggam Jeno, agar tidak terbuka.

"Kita damai saja ya? Mari berdamai." Setelah Jeno melepaskan genggaman di kaos Haechan, Haechan mengulurkan tangannya. Meminta berdamai.

Tentu Jeno menerima uluran Haechan dengan senang hati. Tapi beberapa detik selanjutnya, Haechan berteriak kesakitan.

"AAAAA EOMMAA!"

Benar, sesuai pemikiran kalian. Jeno meremas keras tangan Haechan. Dengan senyuman andalannya. ( ◜‿◝ )

"Sudah-sudah kasian Haechan" Mark menengahi pembullyan.

Selepas Jeno melepas tangannya, Haechan langsung kabur ke ujung, samping Mark.

Vlive dilanjutkan dengan obrolan random. Bercerita, bertengkar, bergosip dan lainnya.

Tak beberapa lama, Jisung yang sedari tadi memegang hpnya terdiam. Hp itu terus bergetar, terpampang nomor yang tak dikenal. Dapat ditebak si penelepon adalah sasaeng.

Jisung menolak panggilan tersebut. Tak sampai 3 detik, hpnya kembali bergetar. Ia menolaknya lagi, lalu panggilan lain masuk. Masih dengan nomor yang sama.

Hampir lebih dari 5 kali hpnya bergetar, sepertinya sasaeng itu sangat keras kepala. Renjun dan Chenle yang kesabarannya setipis benang, menoleh kearah Jisung. Sontak Chenle merebut hp Jisung, pergi dari depan kamera.

Sekembalinya Chenle, hp Jisung sudah senyap. Antara sasaeng itu menyerah atau nomornya telah di block.

Perbincangan kembali dilanjutkan, setelah tertunda akibat sasaeng meresahkan. Sebenarnya dalam hati mereka ingin sekali membicarakan masalah tadi. Mengeluarkan unek-unek tentang sasaeng.

Tapi apalah daya, itu topik sensitif. Dan mereka tak mau mengambil risikonya. Diserang sasaeng atau dimarahi manager. Kedua pilihan yang sama-sama merugikan.

"Kalau bokong itu ada 2 namanya bokong-bokong!" Seketika tawa anak dream pecah.

Ya, topik yang akhirnya mereka bicarakan adalah 'bokong itu ada berapa?'. Dan topik ini dimulai oleh bocah berkelakuan random yang meminta vlive, Jaemin.

"Hei! Mata ada 2, tapi namanya mata tuh, bukan mata-mata!" Timpal Renjun, tidak setuju dengan pendapat Haechan.

"Apa kita akan membicarakan ini sampai akhir?" Tanya Chenle. Melupakan kekesalannya.

Sasaeng || HaechanWhere stories live. Discover now