07. Introgasi

2.8K 250 20
                                    

Jika kalian bertanya, bagaimana keadaan agensi yang menaungi pemuda tan itu? Kenapa terlihat adem ayem? Apa agensi tersebut tidak peduli?

Jawabannya tentu salah besar. Keadaan disana sangat kacau balau. Apalagi saat mengetahui bahwa pelakunya seorang sasaeng.

Jangan sampai kejadian ini menyebar ke media. Tolonglah, mereka akan comeback. Tidak lucu jika mereka comeback dengan keadaan yang belum kondusif. Kemungkinan berhasilnya akan menurun.

Kini agensi sibuk menutupi mulut media dan menyelidiki kasus yang menimpa salah satu artisnya. Beruntung yang beredar hanyalah sebuah rumor. Rumor ada sasaeng NCT melakukan tindak ilegal di sebuah gubuk. Tapi dilihat dari kondisi, tampaknya comeback akan ditunda sampai keadaan kembali normal. Dan untung saja berita comeback belum tersebar luas.

Mari beralih ke rumah sakit. Tempat dimana sang korban menetap. Bersama manager dan dua belas anak NCT, yang sedang membatu menatap sosok wanita dihadapan mereka.

Wanita itu menunjuk mereka satu persatu, seperti sedang menghitung. Kemudian memiringkan kepalanya, bingung.

"Eh? Yang lain mana? Johnny, Jungwoo, Taeil dan Haechan? Apa mereka ada di dorm? Ah kalau dipikir lagi, apa yang kalian lakukan disini? Siapa yang sakit?"

Rentetan pertanyaan keluar dari mulut sang wanita, yang dibalas tatapan tak percaya mereka. Kok bisa ada fans nyasar ke sini? Bukankah biasanya agensi akan langsung menyewa beberapa ruangan untuk menjaga privasi artisnya?

Manager menepuk dahi. Bisa-bisanya ia lupa mengatakan hal itu di tempat resepsionis. Yang berada di otaknya kala itu hanya lakukan apapun untuk kesembuhan Haechan. Tak terbesit pikiran untuk menyewa, padahal itu sudah jadi salah satu kewajiban sebagai manager.

Semua netra anak NCT menatap manager, meminta pertanggungjawaban. Manager menghela nafas pelan. Berjalan menghampiri si wanita yang sibuk mencari handphonenya.

"Apa aku boleh mengambil sebuah gambar dengan kalian?"

Ketika sudah menemukannya, ia mengarahkan lensa kamera ke arah anak NCT. Dan langsung dicegat manager. Kini mata mereka bertemu, raut bingung dan tak suka terlihat di kedua mata itu.

"Mari berbincang sebentar, nyonya."

Wajahnya berubah cepat dengan semburat merah di pipi. Siapa yang tidak malu dan baper jika orang tampan mengajak berbicara dan memanggil nyonya?

Punggung manager dan wanita itu menghilang dari lorong. Dua belas anak NCT masih menatapi kepergian keduanya. Sampai deheman Taeyong membawa balik jiwa mereka.

"Kita mau kembali ke dorm. Kalian mau ikut?" Tanya Taeyong, ingat tujuan utama mereka.

"Tidak hyung, kami ingin menemani Haechan." Balas Jeno yang diangguki anak dream. Shotaro dan Sungchan memilih ikut hyungnya, karena mereka berbeda dorm.

"Oke, nanti tolong sampaikan ke manager ya." Mereka kembali mengangguk.

Kini tersisa lima anak dream, menunggu manager balik dan Haechan yang tengah berjuang.

***


Jari itu bergerak menghilangkan rasa kebas. Ia merasa seluruh tubuhnya remuk. Kemudian dengan perlahan membuka mata. Retina menyesuaikan cahaya yang masuk. Berkedip beberapa kali guna memfokuskan penglihatannya.

"AKHIRNYA HYUNG BANGUN!"

Haechan terlonjak kaget begitu suara teriakan menyapanya. Sontak saja ia menengok dan menemukan anak dream berada di sebelahnya.

Sasaeng || HaechanTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon