15. Kaki anjing

1.3K 185 28
                                    

KRIING!!

Suara alarm memenuhi kamar bernuasa gelap itu. Membangunkan salah satu penghuninya. Tangan sang oknum meraba-raba, berusaha mematikan alarm. Diikuti mata yang terbuka perlahan.

Merasa diri tidak bebas bergerak, orang itu menoleh. Begitu melihat pemandangan yang tersaji di sebelahnya, dia membelalakkan mata. Apa yang pria ini lakukan di kasurnya? Kenapa ia dipeluk?

Posisi Haechan sekarang terlentang dan masih berada dalam pelukan Johnny. Dengan pelan-pelan Haechan melepaskan pelukannya dan beranjak dari kasur. Lalu memasuki kamar mandi.

Begitu keluar, hyungnya itu sudah terbangun dengan menatap kosong kasur.

"Hyung, kok bisa ada di kasurku sih?" Saat melihat kesempatan, Haechan langsung bertanya. Sedangkan yang ditanya terlihat gelagapan.

"Sepertinya hyung tak sadar pindah tempat deh." Balas Johnny sambil menyegir.

Alis Haechan menukik. Benarkah? Perasaan selama ini ia tak pernah melihat Johnny sleepwalking atau semacamnya. Ya sudahlah pamuda itu malas berpikir.

Kini mereka berdua telah duduk di kursi ruang makan. Dengan Taeyong, Doyoung dan manager. Berbagai makanan sudah tersedia, mereka mulai melahapnya.

"Kalian tau? Anjing yang sering berkeliaran di depan dorm menghilang." Ujar Doyoung membuka topik. Mendengar hal itu Haechan sedikit tersedak.

Kalau dipikir lagi, kaki anjing saat itu sangat mirip dengan anjing di depan dorm. Apakah itu kaki yang sama? Seketika nafsu makan Haechan menurun drastis. Padahal ia baru makan sedikit. Dan semalam ia lupa makan.

"Tau darimana kau?" Tanya Johnny.

"Dari satpam, tadi malam."

"Benarkah? Ah menyedihkan sekali, aku tak bisa memberinya makan lagi. Semoga ia cepat kembali." Taeyong menatap meja sendu.

Ruang makan itu dipenuhi suara piring dan sendok yang bersentuhan. Mereka tak memiliki topik lagi sampai manager membuka mulut.

"Oh iya, untuk schedule hari ini kalian akan membuat konten dan berlatih koreo ya. Ayo selesaikan makan kalian."

Keempat member langsung mengangguk. Haechan hanya memainkan makanan tanpa melahapnya. Ia sangat tidak nafsu.

"Haechan, kenapa kau mainkan? Makanlah." Taeyong menyadari gerik pemuda itu dan menegurnya.

"Aku tak nafsu hyung." Haechan memanyunkan bibirnya.

"Habiskan, Haechan. Hari ini kau akan sibuk." Ujar manager.

"Nanti saja kumakan lagi, aku mual sekali hyung." Mohon Haechan sambil menatap manager dengan tatapan memelas.

"Jangan berekspresi seperti itu, jijik tau." Melihat muka Haechan, julid Doyoung pun kumat. Haechan hanya menatapnya datar.

"Baiklah, tapi nanti dimakan lagi ya, ingat!" Haechan membalas dengan anggukan.

Pemuda tan itu membuka hpnya begitu mendapat notifikasi pesan. Benar saja apa yang ia duga. Ia harus memberi tmi pagi, kenapa orang ini sering menyuruh memberi tmi? Padahal sekali dalam sehari juga cukup.

Dengan cepat Haechan menulis jadwal hari ini dan memintanya agar tak sering-sering meminta tmi karena ia sibuk. Dan beruntungnya sasaeng itu mengerti.

***

"Para murid.. kata-kata ini, coba dengar." Ujar Mark membuka syuting kali itu.

"Hah? Apa katamu?" Taeyong menoleh ke arah Mark.

"Coba tirukan." Koreksi Jaehyun.

"Ah iya, coba tirukan.."

Sasaeng || HaechanWhere stories live. Discover now