03. Panik

3.1K 278 8
                                    

Tap tap tap

Kriet!

Duk!

Suara gaduh itu tak membuat Haechan tergeser sedikit pun dari tempat tidur. Matanya terus terpejam, menikmati mimpi yang entah indah atau tidak. Sampai ia mengeluh saat pusing menyerang kepalanya.

"Argh! Kepalaku.. turunkan!"

Haechan memukul-mukul sesuatu dengan mata yang masih tertutup. Ia merasa sedang di gendong ala karung beras. Mungkin itu penyebab kepalanya pusing.

"Turunkan aku! Pusing!"

Dengan setengah sadar, Haechan terus bergumam sembari memukul lemah. Hingga kesadarannya lenyap ketika benda keras yang tumpul terkena kepalanya.

***


"Apa maksudmu? Haechan hilang?" Ujar sang manager berbisik, tak percaya.

"Ada apa, hyung?"

Mark yang masih bersama manager bertanya, heran. Lalu bungkam saat manager memberi jari telunjuk di bibirnya.

"Kau sudah memeriksa semua tempat? Mungkin dia keluar mencari angin. Oh sudah nanya ke pak satpam juga ya? Iya iya hyung akan kesana."

Tut! Telepon berakhir.

"Kenapa hyung?" Tanya Mark masih penasaran.

"Haahh, kenapa firasat selalu benar? Hyung kembali ke dorm dulu ya." Pamit manager, mengabaikan pertanyaan Mark.

Mark menatap punggung manager yang menjauh dengan tatapan penasaran. Wajah manager terlihat khawatir, membuat banyak pertanyaan berputar di otaknya.

"Firasatku makin buruk saja."


"Kau sudah mencarinya dimana?" Manager bertanya sambil ngos-ngosan.

"Di lantai 1, 5 dan 10. Aku udah nanya ke satpam, staf sampai ke bibi dapur. Pada gak tau dimana Haechan."

Raut panik nampak jelas di wajah Jaehyun. Bohong jika dirinya tidak berpikir aneh-aneh. Ia sudah mencari Haechan hampir sejam dan hasilnya nihil.

"Yaudah, sekarang istirahat aja dulu. Kau mencari Haechan dengan handuk yang masih menggantung ini? Haha sepertinya kau sangat panik."

Sontak Jaehyun melihat ke bahunya. Ah, dia tak sadar berlari kesana kemari dengan rambut basah dan handuk yang bertengger di leher. Jaehyun terkekeh dan kembali masuk dorm, menyimpan handuknya.

Setelah punggung Jaehyun hilang dibalik pintu lift, manager menuju ke ruang keamanan. Sepertinya Jaehyun lupa untuk mengecek rekaman cctv.

"Halo ahjussi! Boleh liat rekaman cctv dari jam sembilan sampai setengah dua belas? Di lantai 5."

"Oh tentu, manager."

Seorang ahjussi yang menjaga keamanan dorm mulai memencet tombol-tombol. Dan akhirnya muncul file rekaman di beberapa ruangan lantai 5.

"Eh? Tunggu sebentar." Ungkap si ahjussi melihat rekamannya tidak terputar.

Ia kembali memencet tombol-tombol yang asing bagi manager. Keningnya berkerut. Mulut ahjussi itu bergumam mengungkapkan kebingungannya.

"Ada apa, ahjussi?" Manager ikut merasa janggal.

"Rekamannya berhenti di jam 09:30 dan tiba-tiba saja langsung jam 10. Itu terjadi di semua cctv sini." Jelas ahjussi, fokus menatap layarnya.

"Lah? Ahjussi baru menyadarinya? Ahjussi tidak memperhatikan cctv ya? Saat itu ahjussi sedang apa?"

"Saya ketiduran, semalem begadang." Dengan wajah tenangnya ia menjawab pertanyaan manager.

Sasaeng || HaechanWhere stories live. Discover now