17. Lelah

1.7K 210 40
                                    

Dua minggu telah berlalu.

Selama itu kebiasaan Haechan berubah. Meski tak begitu besar tapi mampu membuatnya lelah setengah mati.

Mulai dari padatnya jadwal, sasaeng yang terus mengganggu, hingga pelarian overthinking saat malam. Alhasil waktu tidur berkurang, lupa makan, dan tidak memperhatikan diri sendiri. Benar-benar kacau.

Haechan memang sengaja, ia memiliki alasan dibaliknya. Pemuda itu tidak mau tidur agar tak bermimpi buruk. Melewatkan makan karena akhir-akhir ini perutnya selalu mual, sebab overthinking yang berakhir kambuhnya trauma.

Frustasi? Lelah? Haechan tak bisa mengelak.

Tapi ia tetap berusaha terlihat baik-baik saja. Rasa tak mau menyusahkan dan membuat kekacauan lebih besar dibanding rasa lelahnya.

Dan semua usaha pemuda itu tak berhasil tanpa ia ketahui. Tentu saja, selalu bersama selama 24 jam penuh, mustahil ada rahasia yang bisa tersembunyi rapat-rapat.

Seluruh member dan manager khawatir dengan maknaenya itu. Mereka tau Haechan lelah, susah tidur dan lupa makan. Namun mereka hanya bisa diam dan pasrah. Karena sekeras apapun disuruh, itu tidak akan mengubah banyak.

Naasnya diantara mereka, Haechanlah yang memiliki jadwal paling padat. Sebab NCT dream juga hendak mengadakan comeback setelah konser NCT 127 di China. Hanya Haechan, sebab Mark sudah graduasi dari dream, meski terkadang suka ikut muncul di vlive dream. Katanya Mark akan kembali ke dream, tapi entah kapan. Biasalah SM = Suka Menggantung.

KREK!

Johnny menoleh, memperhatikan Haechan yang memasuki kamar dengan sempoyongan. Lalu anak itu menjatuhkan diri ke atas kasur. Ia baru saja pulang dari gedung agensi karena ketinggalan latihan dance.

"Capek?" Tanya Johnny yang dibalas dengan deheman yang terendam.

"Cepat mandi dan makan malam, jangan bermain game terus." Lanjutnya.

Orang yang disuruh tetap diam diatas kasur. Johnny menatapnya lama sembari berpikir tentang kertas yang telah lama ia temui. Pria Chicago itu menaruh curiga pada roommatenya ini. Siapa lagi? Di kamar kan hanya ada dia dan Haechan. Tapi Johnny belum mau bertanya, ia takut itu akan berefek pada roommatenya. Jadi dia menunggu waktu yang tepat.

Selang beberapa menit, Haechan baru beranjak, mengerjakan apa yang disuruh Johnny. Begitu sudah bersiap tidur ponselnya berbunyi, tanda pesan baru masuk.

Pemuda tan itu langsung membuka kolom chat. Ia harus fast respon, agar terhindar dari amarah sasaeng. Karena jujur, susah sekali untuk merendamkan amarahnya.

+82xxxxxxxxx

| Malam Haechan!
| Bagaimana hari ini?

Seperti biasa, hanya berlatih dance |

| Oh, aku kangen kamu 🥺
| Kangen aromamu juga, candu sekali haha. Kau memakai parfum apa sih?

Ah, parfum dari xxx. Disana menjual banyak |

| Kirimkan padaku dong, yang bekasmu.

Kau kan bisa membelinya.. |

| TIDAK MAU! Aku ingin yang bekasmu

B-baiklah, bagaimana aku mengirimnya? |

| Kirim saja ke xxxx. Kutunggu ya~ saranghae ❤️

Haechan meremas rambutnya. Dia tak masalah parfumnya diminta. Tapi jika yang meminta orang asing apalagi sasaeng, ia merasa.. entahlah tidak nyaman?

Sasaeng || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang