23. Fansign kedua

1.1K 188 34
                                    

Beberapa piring dengan berbagai makanan tersaji diatas meja. Mulai dari makanan China hingga Korea dibawakan langsung ke kamar. Tak lupa dengan kimchi, menu wajib bagi orang Korea tersendiri.

Kini sepuluh orang berkumpul di meja makan kamar manager dan Taeyong. Mereka memang mendapat kamar vip yang menyediakan meja makan bahkan dapur kecil.

Managerlah yang menyuruh seluruh member makan bersama, tak ada maksud apa-apa. Ia hanya tidak ingin ada member yang makan di restoran dan membuat gaduh. Sebab keadaan sekarang yang masih belum kondusif.

Dentingan sumpit yang bergesekan dengan piring terdengar. Tak ada suara keluar diantara mereka. Hingga Taeyong dan manager saling bertatapan, seakan memberi kode. Taeyong pun berdehem pelan, meminta atensi teman segrupnya.

"Fansign hari ini, Haechan gak usah ikut ya?"

Sontak semua menoleh pada Haechan yang susah payah menelan makanan sebab sedikit kaget dengan permintaan dadakan.

Ia menggeleng kecil sembari berujar, "aku mau ikut."

Mata para member membola, tak mengira Haechan akan menolak. Manager pun menghela nafas pelan.

"Keadaan sekarang masih belum kondusif, Haechan. Ini demi kebaikanmu sendiri."

"Bagaimana kalau diundur saja fansignnya?" Usul Mark yang langsung dibantah manager.

"Tak bisa, tempat fansignnya sudah disewa orang lain hingga bulan depan. Kesempatan kita hanya hari ini."

Perkataan manager membuat para member menunduk, tidak bisa menemukan solusi lain. Hanya terhitung jam untuk menyewa tempat baru, dan bisa dipastikan para staf sudah menyiapkan tempat fansign. Mungkin memang lebih baik Haechan tidak ikut.

"Aku..."

Suara pemuda tan itu mengalihkan pikiran manager dan member. Menatap sang pelaku, menunggu kelanjutan apa yang akan disampaikan.

"Tak mau membuat fans kecewa.." perlahan Haechan menundukkan kepala dengan suara mengecil di akhir.

Penghuni meja makan menatapnya sendu. Ah, pasti anak ini sudah membaca komentar-komentar fans yang menunjukkan kekecewaan mereka atas cinta palsu dari Haechan. Padahal kenyataannya bukan begitu.

"Tidak usah memaksakan diri. Kesehatan mentalmu juga penting, Haechan" ujar manager.

"Kalau aku tak muncul, fans akan berpikir bahwa aku tidak bertanggung jawab dan kabur dari masalah. Itu akan menambah rasa kecewa mereka. Aku takut fans akan meninggalkanku.. Lagipula aku tak mau kabur, biasanya kabur hanya akan membesarkan masalah."

Manager kembali menghela nafas, "baiklah."

Tiba-tiba sebuah tangan mendarat di atas kepala Haechan dan mengusaknya. "Wah kau sudah dewasa ya! Semangat mengambil hati fans haha" ujar Johnny.

Senyuman terbit di wajah para member. Rasa khawatir pada Haechan hilang begitu saja. Ternyata pemuda itu lebih kuat dari dugaan mereka. Hingga mata Taeyong sedikit berkaca-kaca karena terharu, dan langsung diejek Doyoung.

***

Teriakan fans kembali menguar di tempat fansign ketika sembilan member menunjukkan diri. Belajar dari sebelumnya, kali ini fansign diadakan pada tempat yang lebih privat.

Setelah menyapa fans secara keseluruhan. Sesi berbincang sambil menandatangani pun dimulai.

Masih sama seperti fansign kemarin hanya menjadi terbalik. Urutan tempat duduk yang awalnya berawal dari Johnny, kini berawal dari Taeil dan berakhir di Johnny.

Haechan membenarkan posisi duduknya sambil tersenyum. Kedua mata pemuda tan itu berbinar, menunggu fans berhenti di depannya. Berbagai kalimat telah ia persiapkan saat di hotel, untuk menarik kembali hati para fans.

Sasaeng || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang