19. Menyelidik

1.3K 187 26
                                    

Kacau.

Ruangan dengan panggung di dalamnya itu sangat kacau. Beberapa lampu besar menghancurkan lantai panggung. Pecahan kaca berserakan dimana-mana. Manusia yang berada disana membeku kaget setelah suara pekikan nyaring terdengar.

Direktur mengangkat tangan, instruksi untuk menghentikan rekaman. Satu persatu staf mulai membereskan kekacauan. Sedangkan anak 127 masih terdiam di tempat, syok. Kejadian beberapa lampu yang jatuh tepat di hadapan mereka masih terbayang.

Karena terhubung oleh kabel besar, tak hanya satu lampu yang jatuh. Jika satu lampu jatuh maka lampu yang lain pun ikut jatuh.

Untungnya tak ada korban luka berat maupun jiwa. Awalnya salah satu lampu akan jatuh tepat diatas leader 127, Taeyong. Saat Haechan menyadari itu, ia langsung mendorong Taeyong dengan keras hingga dirinya ikut terjatuh.

Area pun dibersihkan dan para member disuruh beristirahat. Manager dan beberapa staf mengambil kotak p3k, mengobati luka kecil.

Haechan sedikit meringis begitu kapas berlumur alkohol menyentuh tangannya. Saat ia jatuh, kedua tangan mendarat pada hamburan beling. Membuat beberapa pecahan kaca menusuk tangan.

"Haechan-ah, terima kasih."

Pemuda berkulit tan itu menoleh. Mendapati sang leader tengah menunduk dengan perasaan bersalah setelah melihat tangan Haechan.

"Sama-sama hyung. Ini tidak ada apa-apanya kok" jawab Haechan berusaha menenangkan.

"Hyung, apa rekaman ini akan diundur?" Jungwoo menatap manager penasaran.

"Sepertinya begitu, kita tak bisa melanjutkan rekaman dengan panggung yang setengah hancur."

Seluruh member 127 menghembuskan napas panjang. Terlalu banyak kejadian aneh menimpa mereka membuat banyak jadwal diundur. Lama kelamaan mereka merasa muak dengan jadwal yang diundur.

"Hyung, aku ingin mengeluarkan keluh kesah" izin Taeyong.

Manager Shin menatap wajah tak main-main Taeyong dan member lain. Dia mengerti bagaimana perasaan para asuhannya. Tak ada pilihan lain, manager pun menghela napas.

"Jangan disini, kita balik ke dorm."

Kini semua member berkumpul di dorm lantai 5. Beberapa duduk di atas sofa dan sisanya lesehan di karpet. Raut wajah mereka sudah serius, tak tahan untuk mengeluarkan sesuatu.

"Hyung, apa ada sesuatu dibalik semua ini?" Taeyong mengawali topik.

"Iya hyung. Akhir-akhir ini banyak kejadian aneh dan kecelakaan. Dan itu semua terjadi dalam jangka waktu yang singkat" tambah Taeil.

"Tapi dari hasil penyelidikan, semua itu hanya kebetulan" ujar manager.

"Kebetulan darimana?!" Jungwoo berseru keras.

"Kejadian kecelakaan saat rekaman sudah terjadi dua kali! Lalu anjing di depan dorm mati termutilasi! Rentang waktu antar kejadian tak sampai sebulan, hyung. Apa semua itu kebetulan? Tak masuk akal" Taeyong memukul karpet, menyalurkan amarahnya. Manager terdiam, menyetujui dalam hati.

"Jangan-jangan ada yang menyembunyikan sesuatu, atau diam-diam berhubungan dengan dunia gelap." Doyoung menatap horor manusia disana satu persatu.

Semua membisu, termasuk Haechan. Keringat mulai muncul dari dahinya. Tentu hanya dia yang mengetahui kebenaran itu. Tapi begitu para member berusaha menguaknya, ia menjadi takut.

"Hei Doyoung-ah, kau jangan kebanyakan nonton drama dan film horor" ujar Johnny.

"Eh tapi bener lho, hyung juga merasa ada yang menyembunyikan sesuatu. siapa yang menyembunyikan sesuatu disini?" tanya manager sambil mengedarkan pandangan penuh selidik.

Sasaeng || HaechanWhere stories live. Discover now