21. Berangkat

1.4K 181 24
                                    

"Semua sudah siap?" ujar manager sembari menatap koper-koper di ruang tengah.

"Sudah hyung" sang leader NCT pun membalas.

"Baiklah, ayo bawa ke mobil van. Udah ada tiga menunggu dibawah."

Hari ini adalah hari keberangkatan mereka ke China. Rasa antusias dan gugup menguasai langit-langit dorm. Tentu saja, ini kan kali pertama bagi NCT 127 menginjakkan kaki disana.

"Haechan-ah, tidak ada yang terlupa, kan?" Johnny memandangi pemuda tan yang sibuk memasukkan barang-barang.

"Hmm, sepertinya tidak, hyung."

"Obat sudah dibawa?" tanya Johnny lagi.

"Sudah kok, ayo hyung."

"Sini, hyung yang bawa barang-barangmu." Tanpa persetujuan si empu, Johnny langsung mengambil tas dan kopernya.

"Eh tidak perlu" bantah Haechan

"Gak apa-apa, hyung emang mau kok"

"Oh yaudah." Kalau dipaksa begini, Haechan kan gak bisa nolak hehe.

Setelah kejadian tiga hari lalu, akhirnya Haechan berobat ke psikolog. Dan untungnya rencana hiatus dari manager pun dibatalkan. Haechan sangat berterima kasih pada hyung kesayangannya itu.

Lalu untuk masalah sasaeng, sesudah membaca pesan terakhirnya, Haechan langsung membongkar kamar. Membuat Johnny terheran-heran. Meski hasilnya nihil, ia tak menemukan kamera tersembunyi maupun barang mencurigakan.

Haechan tak habis pikir, bagaimana si sasaeng tau segala hal yang dilakukannya? Memikirkan itu semua mengakibatkan kepala kian pusing. Yah, walaupun dirinya bersyukur, terlepas dari pesan terakhir, ia sudah tidak dihubungi lagi. Jadi Haechan bisa fokus pada pengobatannya. Dan keberangkatan ke China ini membuat ia berharap sasaeng itu tak pernah muncul kembali.

Keasyikan melamun, Haechan jadi tak sadar bahwa ketiga mobil van telah sampai di Bandara Internasional Incheon. Semua member sudah menginjakkan kaki disana, bersiap menghadapi ombak manusia yang terdiri dari para fans dan media.

Ini bukan hal baru lagi bagi mereka. Setiap pemberangkatan terjadwal yang memakai pesawat, pasti bandara akan dipenuhi oleh manusia. Bahkan, pernah liburan pribadi Haechan dengan Renjun dan Jisung tersebar ke media, hingga saat pulang mereka dikerumuni manusia. Kesal memang, tapi itu sudah resiko sebagai orang terkenal.

Haechan mengencangkan tangan, bersiap untuk tidur. Biarpun cuma dua jam, tenaganya mungkin bisa terisi hingga sampai ke China nanti.

"Haechan-ah bangun"

Pemuda tan itu pun membuka mata perlahan, mendapati Taeil yang masih menggoyangkan badannya. Udara disini terasa beda, apa mereka sudah sampai?

"Sudah sampai ya, hyung?" tanya Haechan dengan suara serak.

"Iya, ayo turun."

Dengan sedikit enggan, Haechan mengambil tas. Ia masih merasa ngantuk, sepertinya dua jam tidak cukup untuk mengisi energi. Pemuda itu hanya bisa berharap ilmuan membuat teleportasi agar ia bisa langsung merasakan kenyamanan kasur.

"Guys, ternyata ruang tunggu vip ada perbaikan. Jadi kita lewat tempat umum aja" kabar manager.

Sontak seluruh member menelan ludah kasar. Mereka takut dikerubungi media dan fans. Meskipun ada bodyguard, tetap saja sudah banyak pengalaman mengerikan dari para idol maupun orang terkenal tentang itu.

"Semoga para sijeuni disini tertib" doa Yuta yang di-amin-kan oleh member.

Tapi sayangnya doa tersebut belum sampai ke Tuhan. Saat manager membuka pintu bandara, segerombolan manusia langsung menghampiri mereka. Seakan hendak menerkam dengan kamera di tangan.

Sasaeng || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang