02. Demam

3.6K 299 3
                                    

Shin Yoojin, manager NCT, menatap jam dinding dengan raut khawatir. Sudah hampir 3 jam Haechan pergi dan belum kembali.

"Aish! Kemana bocah itu? Sekarang sedang hujan. Dia bahkan belum makan malam."

Kriet!

Panjang umur, baru saja dibicarakan, sosok pemuda tan itu datang dengan keadaan basah kuyup. Mata dan mukanya sembab, terlihat habis menangis.

"Haechan! Kau ini kemana saja? Lihat kau basah kuyup! Seharusnya kau langsung pulang kalau hujan!"

Bukannya memberi handuk, manager malah memarahi Haechan. Johnny yang ingin mengambil beer berhenti, menonton drama dadakan.

"Hyung." Alih-alih menjawab pertanyaan manager, Haechan justru memanggilnya sembari menunduk.

"Apakah aku boleh pulang?"

Manager melotot kaget, mendengar permintaan mendadak dari Haechan.

"Tidak bisa, bentar lagi nct 127 comeback. Schedulemu penuh bulan ini. Kalau mau liburan, tunggu 3 bulan lagi." Suara manager melunak, ia tau kalau Haechan meminta aneh-aneh pasti sesuatu telah terjadi.

Haechan mendecak pelan, kecewa. Saat ini dia sangat ingin pulang, bertemu sang ibu, menemaninya.

"Hanya 2 hari, hyung" Tawar Haechan.

"Tidak bisa, Haechan. Bulan depan grupmu akan comeback. Masih banyak yang harus dikerjakan, bersabarlah."

"Kalau begitu, sehari saja." Haechan menawar lagi.

"Kau ini sangat keras kepala! Sudah kubilang tidak bisa, kecuali kau izin sendiri ke nyai Soo man. Walau kemungkinannya kecil, karena comeback kali ini sudah diatur dengan baik. Sudahlah, sekarang kau bersih-bersih lalu makan. Nanti masuk angin."

"Manager benar, Haechan. Ayo mandi dulu."

Johnny yang puas menjadi penonton merangkul Haechan, tak peduli tangannya menjadi basah.

Haechan berusaha menahan air matanya. Ia memasuki kamar mandi dan menyalakan shower. Kembali menangis dibawah guyuran air shower.

30 menit kemudian, ia sudah keluar dengan kaos kebesaran dan celana pendeknya. Piring dengan sisa makanan tadi malam sudah tersaji diatas meja sebelah kasur.

Tanpa memedulikan kehadiran sang piring, Haechan merebahkan diri ke atas kasur dan menarik selimut. Dia tak nafsu makan, ingin langsung tidur, melupakan masalah hari ini. Lagipula kepalanya pusing setelah menangis cukup lama.

***

"Haechan bangun! Hari ini ada rekaman. Ayo! jangan sampai telat!" Bentak Johnny sambil menggoyangkan tubuh yang masih terbalut selimut.

Tidak ada tanda-tanda jawaban apalagi terbangun. Johnny pun menyerah, ia keluar untuk memanggil manager.

"Haechan-ah ayo bangun. Kau ada schedule hari ini."

Manager menepuk pelan selimut itu. Kemudian punggung tangannya menyentuh dahi Haechan. Memastikan.

"Ya ampun, panas sekali."

Johnny juga menyentuh dahi Haechan, ikut memastikan.

"Wah, iya panas. Apa kita kosongkan jadwal hari ini, hyung?"

"Untuk Haechan bisa saja, tapi tidak untuk kalian. Mungkin rekaman kali ini untuk scene solo dulu"

Atensi manager beralih ke makanan yang tak tersentuh di atas meja. Membuatnya menghela nafas panjang.

Sasaeng || HaechanWhere stories live. Discover now