E m p a t D u a

11.9K 772 56
                                    

Welcome back to my story wattpad.

Kenalin, istri bapakmu!

____

Jomblo, menangis di pojokan. Betapa bahagianya Jeje dan Deo saat ini, setelah acara pertunangan selesai semua berbaur dalam pesta di rumah ini. Tunangan saja mewah, apalagi nanti pernikahan.

"So sweet," Rido tidak tau harus bereaksi seperti apa saat ada yang menempel di bahunya, merangkul tangannya dan menyandarkan kepalanya disana.

Sementara di atas panggung kecil yang dibuat sebagus mungkin, Deo dan Jeje tengah berciuman. Tidak lama kemudian, menempelkan dahi masing-masing sembari melempar senyum. Jeje tidak tau harus berekspresi bagaimana lagi, karena bersama Deo hidupnya lebih dari kata sempurna.

"I don't know what else to say, I love you." Ujar Deo pada Jeje. Tamat sudah cerita mereka berdua, bahagianya.

"Kapan ya gue digituin?" Soraya menatap pasangan yang resmi bertunangan itu, Deo dan Jeje tengah asik bercanda bersama orang tua mereka.

"Kak Aya mau?" Tanya Rido, cowok yang sedari tadi jadi korban Soraya untuk mendusel, selain aneh dan gila ternyata Soraya juga tidak tau malu.

"Mau. Yuk!" Rido mendatarkan wajahnya kala Soraya mendongak menatapnya, ia tidak salah dengar kan.

"Ya gak sama gue juga," ujar Rido pelan dan Soraya menepuk bahu Rido kesal dan membuat jarak dengan cowok yang lebih muda lima tahun darinya ini.

"Emang kenapa?" Tanya Soraya cemberut, kenapa dia tersinggung ya mendengar ucapan Rido. Padahal tidak ada yang salah.

"Kak Aya mau sama anak kecil?"

"Kalo anak kecilnya kamu aku gak nolak!" Tantang Soraya membuat bulu kuduk Rido meremang, Soraya benar-benar gila.

Lalu, detik berikutnya Rido menjauh dari Soraya, mendekat ke meja dimana banyak makanan disana. Tidak peduli karena sekarang Soraya celingak-celinguk mencarinya diantara keramaian.

"Rido!"

"Dery, Toha?!" Rido menoleh saat bahunya di tepuk oleh seseorang, dibelakangnya ada Dery dan Toha. Sungguh kejutan, ia bahkan tidak tau jika dua orang sahabatnya akan datang.

"Kenapa Lo, kayak kaget?" Tanya Toha, sementara Rido menggelengkan kepalanya sembari tersenyum canggung.

"Kuenya enak, kalian harus cobain!" Ujar Rido sebisa mungkin mengalihkan pembicaraan Toha, apa raut wajahnya terlihat begitu aneh sampai Toha bertanya.

"Kalian udah ketemu Deo?" Tanya Rido lagi.

"Belum, mangkanya kita nyamperin Lo dulu." Jawab Dery yang sebelah pipinya terlihat bengkak, ia juga lebih banyak diam.

"Lo masih sariawan, Der?" Dery hanya mengangguk, sementara Toha sudah sibuk dengan kue-kue dihadapannya, kemudian setelah di rasa pasangan yang baru saja tukar cincin itu sudah tidak sibuk dengan keluarganya, ketiga pemuda itu mendekat dan ikut sesi foto.

"Aduh. Cembukor gua, De." Toha merangkul tangan Deo manja, seolah ia kekasih yang ditinggalkan pacarnya menikah. Deo mendorong wajah Toha, geli ia dengan kelakuan temannya satu ini.

"Gua kira kalian gak bakal dateng," ujar Deo sok sedih, Toha memasang wajah haru menanggapi temannya ini.

"Kita gak sejahat itu kali, De." Dery menyahut dan Toha mengangguk menanggapinya.

"Thanks banget loh ya," ujar Deo lagi.

"Santai, selagi bayarannya makanan enak!" Toha lagi-lagi mempermalukan mereka.

ARDEO MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang