7| Kembalinya sang tetua

21.5K 1.4K 7
                                    

"kamu berantem lagi?!" Viana syok melihat luka di pipi anaknya, dia memegang dagu Rahza untuk melihat pipinya yang terluka.

"Gak"

"Terus, pipi kamu kenapa?!"

"Tadi, ada insiden kecil, doang mom..."

Viana menarik pergelangan tangan Rahza, untuk menyuruhnya duduk di sofa, ruang tamu, "Ayo sini!"

Rahza dan Viana duduk di sofa kulit, berwarna cokelat ke emasan.

"Rahza baik-baik aja kok mom..."

"Mana ada baik-baik aja, lihat tu, luka bakar kayak gitu, fine-fine aja" Viana beranjak dari duduk, "tunggu sini! Mommy mau ambil salep" saat Viana mau jalan, untuk mengambil salep, Rahza langsung memegang pergelangan tangan Viana.

Untuk mencegah dia, agar tidak mengambil salep untuknya.

"Gak usah mom, tadi udah di kasih"

Viana menghela nafas lega, "sekarang, buka rompi kamu!"

"Ehm.... Mom, Rahza capek banget nih, Rahza ke kamar dulu ya mom" Rahza menguap, dia menutup mulutnya karena mengantuk, "Rahza ngantu...k banget, Rahza tidur dulu ya mom" dia berdiri dari tempat duduk, Rahza mencium pipi Viana sebagai salam perpisahan, "bye mom, see you later"

Rahza langsung berlari ke lantai dua, menuju kamar. Dia gak ingin Viana khawatir dengan keadaan Rahza, saat itu, dia takut, nanti Viana akan melapor Revan—Dady Rahza.

~~~

Rahza melepaskan tas sekolah, dia melemparkan tas dia atas bed, Rahza melepaskan rompinya, dia juga melempar rompi itu di atas bed.

Rahza berdiri di depan cermin full body, dia melihat sekujur tubuhnya penuh luka, dia juga teringat Jefan yang membantunya, membalut luka.

Dia masih bingung, ada apa dengan sikap Jefan.

~~~

Rahza baru saja keluar dari kamar mandi, dia mengambil karet kuncir, berwarna hitam, Rahza mengikat rambutnya asal-asalan.

Dia keluar dari kamar menuju lantai bawah, karena perutnya yang lapar.

~~~

Saat dia berjalan di anak tangga, dia mendengar suara yang begitu familiar, Rahza berjalan dengan cepat menuju lantai satu.

Rahza melihat dua cowok tampan di tengah ruangan, bersama Viana, dua cowok itu—Rio dan Reynal. Mereka berdua kakak Rahza, Rio anak pertama, Reynal anak ke dua, sedangkan Rahza anak ke tiga, dari keluarga Rendrago.

Rahza berlari ke arah mereka, dia langsung memeluk erat tubuh Reynal yang tinggi dan gagah itu, Rahza rindu dengan sosok Reynal.

Penampilan Reynal begitu mengerikan, dia memakai pakaian serba hitam, dengan rambut acak-acakan, membuat kesan bad boy di diri Reynal, dia juga seorang yang terkenal, sebagai bos geng motor berbahaya.

Rio kakak paling tertua di keluarga ini, dia memakai pakaian jas hitam, dengan kaca mata hitam khas miliknya, rambut yang tertata rapi, Rio seorang bos mafia yang terkejam.

Mereka bertiga berpisah cukup lama, sekitar enam tahun, Rahza harus pindah ke London, karena suatu penyakit.

Sedangkan Rio, dan Reynal, harus berada di Australia, untuk mengurus pekerjaan proyek besar milik Rio, Rio memiliki klub paling besar, dan mengurus penjualan senjata api legal.

Reynal mengecup kening Rahza berkali-kali, dia juga rindu dengan adik semata wayangnya.

Rahza melepaskan pelukannya dari Reynal, kepala nya mendongak, dia menatap kakaknya, yang lebih tinggi darinya.

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now