8| Penyakit Rahza

22.2K 1.4K 24
                                    

Semua keluarga Rahza berkumpul di rumah sakit, kecuali Revan. Rahza dan Viana di dalam ruangan dokter-Diandra. Diandra dokter keluarga Rendrago yang berada di Jakarta. Dokter Diandra sudah di percaya oleh keluarga Rahza.

Rahza duduk di atas bed rumah sakit, dengan di bantu Diandra mengobati luka di tubuhnya.

"Kamu habis berantem Za?" Tanya dokter Diandra dengan fokus mengobati luka di punggungnya.

"Gak dok" jawabnya dengan santai.

"Kalau gak berantem, kenapa tubuh kamu banyak luka?"

"Tadi Rahza gak sengaja ketemu orang gila. Jadinya Rahza di gebukin"

Orang gila yang di maksud Rahza para siswa yang memukulinya beramai-ramai. Rahza sendiri malah terlihat begitu santai meskipun punya luka sebanyak itu.

"Za. Kalau kamu ada masalah cerita ke mommy. Ya sayang" Viana mengelus pipi Rahza dengan penuh kasih sayang.

Viana khawatir akan keadaan Rahza. Baru juga masuk sekolah sudah di hadapi dengan masalah.

"Ya mom..." Rahza tersenyum tipis, dengan mengangguk.

"Za. Dokter bisa bicara berdua sama kamu?"

Gadis itu mengangguk. "Bisa dok" Rahza menatap mata Viana.

Viana yang paham dengan kondisi putrinya. Dia pergi meninggalkan Diandra dengan Rahza berdua. Viana berjalan keluar meninggalkan ruang Diandra. Kini mereka berdua sendirilah yang berada di sana.

"Kamu serius, gak berantem?" Tanya Diandra kedua kalinya.

"Gak dok"

"Za, dokter tau. Luka yang kamu terima itu bukan dari orang gila. Kamu habis di keroyokkan?" Diandra berhenti mengobati luka di punggung Rahza.

Dokter muda cantik itu begitu serius menatap mata Rahza. Diandra jelas tau kalau Rahza berbohong dari gerak geriknya. Meskipun gadis itu menutupi semua kejadian yang barusan terjadi.

Sorot mata Rahza berubah menjadi teduh. "Ehm dok. Tapi maaf, saya gak bisa jelasin ke dokter"

"Saya hargai private kamu. Tapi kamu harus ingat, penyakit yang kamu derita itu bisa darurat. Karena kamu gak bisa merasakan sakit. Lebih baik, kamu hati-hati ya. Jaga diri kamu baik-baik"

Diandra menepuk pundak Rahza dengan pelan untuk menyalurkan kekuatan di dalam diri Rahza. Gadis itu memiliki suatu penyakit bawaan dari lahir yang membuatnya tak bisa merasakan sakit sedikitpun.

Dia pernah mengalami suatu kejadian tak sengaja ketika usia sebelas tahun. Dia pernah di tembak dengan pesaing bisnis Revan. Tembakan itu mengenai perut Rahza tepat mengenai limpahnya.

Ketika Rahza di tembakpun dia tak merasakan sakit. Ia tersadar perutnya berdarah ketika ada seseorang yang memberi taunya.

Kejadian itulah yang membuat Rahza harus pindah ke London untuk diasingkan. Agar pesaing bisnis Revan tidak melukai putrinya lagi dan hal itulah yang membuat Rahza tak merasakan kesakitan. Ketika tubuhnya di keroyok oleh para murid SMA Levania.

Kedatangan Rahza di Jakarta bukan karena Revan ataupun Viana. Ia datang ke Jakarta karena kemauannya sendiri.

~~~

Bel sekolah berbunyi begitu nyaring. Semua para murid di SMA Levania berhamburan masuk ke kelas untuk pelajaran pertama.

Berbeda dengan Rahza. Dia malah berjalan santai di lorong sekolah. ia berjalan sendirian saat itu karena keempat sahabatnya takut dengan Jefan.

Saat Rahza berjalan santai, Diva dan teman-temannya malah berdiri di depan Rahza untuk menghalangi Rahza masuk ke kelas.

Rahza tak menghiraukan Diva. Dia pergi begitu aja. Rahza juga begitu malas buat bertengkar dengan si penyihir itu. Rahza juga memberi hadiah Diva dengan jari tengah lentik miliknya.

sweet but fierce (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang