03.

3.6K 439 20
                                    


Jam pulang dari sekolah memang sudah biasa pukul stengah tiga sore siang, dan dicuaca yang panas itu seharusnya kita akan langsung pulang kerumah dan rebahan sembari meminum es.

Tapi lain halnya dengan gadis ini, ia bukannya pulang kerumah malah datang kepasar pinggir jalan, tentunya ia disini berniat untuk membeli sesuatu.

Setelah selesai, ia mampir lagi ke Indomaret untuk membeli beberapa botol sprite. Setelahnya ia pulang kerumah, dengan pelan pelan Alisa masuk kedalam rumahnya, membenteng plasti yang berisi  1 kg nanas dan juga 4 botol sprite kecil.

Takut takut ada kakaknya, wanita itu segera berlari masuk kedalam kamarnya. Alisa menghembuskan nafas tenang.

Ia langsung mengganti seragamnya, seusainya, Alisa membawa satu kantung nanas itu kedapur.

Gadis itu bingung, bagaimana cara membuka kulit dari nanas itu, hingga suara tegas seorang laki laki mengejutkan Alisa, menyebabkan ia yang tadi mengusap kulit nanas, tergores oleh pisau tersebut.

" Ah sshhhhhh"

Laki laki itu segera mendekati Alisa, menarik tangan Alisa untuk ia lihat "Kamu ngapain?!" Sentaknya, laki-laki itu membersihkan tangan Alisa dengan air, kemudian membawa Alisa duduk dimeja makan.

Mengambil kapas dan menutupi luka itu. Sedangkan Alisa, jantungnya tengah memompa dengan cepat, ia harus berbohong kepada kakaknya kali ini.

Alisa berusaha menatap mata kakaknya "A-aku mau makan nanass, tapi gak tau cara kupas kulitnya hehe" jelas Alisa, gadis itu tersenyum bodoh dihadapan Novan Algranodr Ricard selaku kakak kandungnya.

Laki laki berusia 22 tahun itu, begitu sayang dengan adiknya, walau sangat jarang sekali Novan menghabiskan waktu dengan Alisa.

Sembari meniup niup luka sang adik "Tumben, kenapa gak suruh bik Handa aja sih, kan jadi gini" ujarnya khawatir.

Alisa menggeleng "gak mau ngerepotin hehe, gimana kalo kakak aja yang bukain buat ayis?" Saran Alisa, dan ia yakin kakaknya akan mau.

Novan mengangguk, ia bangun dari kursi dan mengambil buah nanas tersebut "Ini mah nanas muda yis, gak manis, kamu gak bisa beli ya?" Alisa kelabakan, ia memang sengaja membeli yang masih muda, katanya bisa mencegah kehamilan.

"E-eh ayis gak tahu, tapi gak papa, bukain aja, sekalian ayis mau buat rujak, kalo manis nanti gak enak dibuat rujak" alasannya, dan untungnya Novan hanya mengangguk paham saja.

Beberapa menit kemudian, nanas nanas itu sudah terpotong dengan cantik cantik oleh Novan, Alisa menatap binar buah yang jarang ia makan itu.

Beberapa menit kemudian, nanas nanas itu sudah terpotong dengan cantik cantik oleh Novan, Alisa menatap binar buah yang jarang ia makan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kakkk aku mau pake sambel jugaa, ambilin tolongg" pintanya.

Novan menolak, ia hanya memberikan Alisa nanas yang sudah ia kupas tadi dan menyembunyikan sambal dilemari dapur paling atas "Enggak, ntar perut kamu sakit"

A & AWhere stories live. Discover now