10

3.4K 448 32
                                    


Alisa membuka matanya perlahan menggerakkan kepalanya kesamping ranjang, terlihat Ariel yang tengah tidur, lalu wanita itu melihat jam dinding, ternyata sudah pukul 10 malam,perutnya merasa lapar.

Dengan pelan pelan ia beranjak dari sana, berdiri didepan kaca riasnya, melihat lehernya, hm salep? Alisa kembali menatap Ariel dari kaca. Ia kembali menghembus nafas lelah.

Lalu berjalan keluar dari kamar, memegangi perutnya yang lapar. " Gue belinya pake duit, Bukan pake daun padahal" gerutu Alisa melihat kue kering itu sudah berseseran didalam tong sampah.

Kemudian, tatapan mata Alisa melihat sebuah kotak, ia kira itu adalah sebuah masakan, nyatanya itu adalah brownies yang Ariel beli.

"Eum, ini buat gue kan?" Gumamnya, tapi karna merasa lapar, ia pun mulai melahap satu persatu potongan brownies tersebut.

Mata Alisa berbinar, ini rasanya sungguh lezat dan manis. Alisa suka. Tanpa ia sadar Ariel sedang menatapnya tak jauh dari sana, cowok itu tersenyum lega, melihat Alisa memakan pemberiannya.

Ariel mendekat, lalu menepuk nepuk kepala alisaa membuat gadis itu terperanjat"Itu pemberian gue, lain kali kalo mau apa apa, tinggal minta sama gue!" Ucapnya, lalu menarik kembali lengan Alisa untuk duduk dikursi makan.

Wanita itu mengambil kotak brownies tersebut, lalu duduk menjauh dari Ariel, ia takut cowok itu akan melakukan hal yang sama seperti tadi.

Seakan paham Ariel tak menjauh, ia tetap duduk disana, walau Alisa tak mau menatapnya.

"Gue minta maaf sama babynya, tadi udah nyakitin ibunya, lain kali ayahnya gak bakalan begitu, kalo ibunya mau nurut"

Mendengar perminta maaffan suaminya, Alisa menghentikan kunyahannya dan menatap Ariel. "Gue mau sesuatu" Celetuknya.

"Mau apa?" Sahut Ariel dengan cepat, ia duduk lebih dekat disisi Alisa.

"Malam ini kita balap motor, dan yang kalah harus menuruti setiap kemauan yang menang"

Ariel terkejut dengan permintaan Alisa "Jangan gila, gue tau Lo emang jago pake motor, tapi gue gak bakal setuju sama apa yang Lo mau" tolaknya.

"Lo belum tanding tapi udah ngaku kalah, cih penakut" ejeknya Alisa tanpa takut, walau tadi sore Ariel tengah berbuat kdrt kepadanya.

Mendengar kata kata Alisa sontak Ariel menatapnya tajam " gue emang takut, bukan berarti gue takut kalah, gue takut Lo yang kalah dan malah nyelakain anak gue" jelas cowok itu.

Alisa tertawa mengejek, wanita itu dengan beraninya duduk di pangkuan Ariel,lalu menyentuh leher cowok itu "Emang sih kalo lawan Lo, gue pasti bakal kalah, gimana kalo lawan temen cewe Lo yang diarena balap?"

Ariel menarik tangan nakal Alisa, lalu menggenggamnya "Tangan kecil ini emang penuh kejutan" ujarnya, lalu mengecup telapak tangan Alisa, jujur, Alisa sedikit kaget dan pipinya merasa panas, apalagi dengan posisi mereka sekarang.

"Lo yakin mau lawan temen cewe gue? Dia jago, dan juara 1 berturut turut tahun ini"

"Gue gak takut, yaudah bye, gue mau siap siap dulu, Lo juga harus siap siap, hubungin temen cewe Lo" ujarnya, lalu beranjak dari pangkuan Ariel, menuju kamar.

Tapi sebelum itu ia berucap kembali "Oh buat balapan ini, perjanjian yang kalah atau menang itu tetap mengarah ke elo, bukan temen Lo?!" Jelasnya.

Ariel mengangguk "Ngidam istri gue emang aneh hhh"kekeh Ariel, lalu membuka ponselnya, menghubungi seseorang.

"Ada apa? Tumben Riel?" Jawab seseorang diseberang telpon.

"Malam ini terjun ke arena balapan, cewe gue nantang Lo buat balapan"

A & AWhere stories live. Discover now