12

3.1K 430 30
                                    


Sesuai dengan perjanjian Ariel baru saja menuruti keinginan Alisa yang ke 3,dimana istrinya itu meminta untuk pergi sendiri saja untuk keluar rumah.

Dengan sedikit paksaan dari Alisa akhirnya Ariel mau.

Dan disinilah Alisa tengah berada, mall. Setelah mendapat blackcard dari Ariel, rasanya alisa akan berbelanja dulu mwuehe.

Menghabiskan duit suami juga pahala mwuehehe.

Gadis itu masuk keberbagai toko, membeli 1 barang lalu beralih lagi ketoko yang lain. Hingga tatapan matanya terjatuh pada toko baju bayi, entah dorongan dari mana,kakinya berjalan kesana.

"Woahhh, bajunya bagus bagus" kagum Alisa menatap deretan pakaian bayi perempuan dan bayi laki laki.

Kemudian alisa mengambil satu set pakaian bayi perempuan dan satu set pakaian bayi laki laki. Ia tersenyum memandang pakaian tersebut, bukankah akan sangat lucu jika anaknya memakai itu? Hhh.

Setelah membayar, ia mulai merasa lapar karna hampir 2 jam ia terus kesana kemari, ia pergi kerestauran terdekat, dan duduk sendirian.

Mulai memesan apa yang ingin ia makan, sembari menunggu, Alisa meletakkan belanjaannya dikursi sebelahnya.

Dan ia memainkan ponsel agar tidak bosan, hingga beberapa menit kemudian pesanannya datang, setelah mengucapkan terimakasi, ia mulai menyantap makanannya dengan lahap.

Nafsu makan Alisa semakin meningkat saat dirinya mulai hamil, apapun ia makan, bukan benda maksudnya, tapi makanan.

"Boleh kami duduk disini mbak?" Alisa mengangkat wajahnya setelah mendengar suara seseorang.

Keduanya saling tatap dan dengan raut wajah terkejut, Alisa menatap mereka, lalu mengangguk.

"Ck, cari tempat lain aja lah yah"

"Sudah tidak ada tempat Van, duduk disini saja, mumpung ada adik kamu!"

Ya kedua orang itu adalah ayah dan kakaknya, Alisa memilih tidak memperdulikan keduanya, memberikan keluarganya duduk dikursi hadapannya.

Ia sibuk memakan makanannya, malas, jikalau berbicara nanti hanya akan ada perdebatan, walau jujur saja, ia sangat merindukan kedua orang ini.

"Gimana keadaan kamu ayis?" Suara ayahnya membuat Alisa kembali mengangkat wajahnya "Seperti yang ayah lihat"jawabnya.

Ia masih kesal dengan ayahnya, kenapa bisa setuju setuju saja menikahkannya dengan Ariel! Dan setelah itu pria ini hilang entah kemana!

"Maaf, ayah hanya ingin melihat pria itu tanggung jawab, dan tidak ingin kamu hidup sendiri--"

"Ayis emang udah sendiri dari lahir, walau kalian ada, dirumah ayis sendiri, kalian? Sibuk kan sama kerjaan?" Sindirnya secara terang terangan, Alisa malas sekali jikalau harus terus diam.

Merasa tersindir, ayahnya tersenyum merasa bersalah "terus Lo nyari belaian diclub dan jual diri? Gitu?" Sahut Novan dengan nada sinis.

"Emang ya, ibu sama anak emang---"

Alisa memotong ucapan novan "Kalo pun gue sama kayak mama Lo, seharusnya dari kecil gue ikut aja sama dia, kenapa gue harus milih kalian? Sekarang gue tanya sama Lo kak, pernah gak Lo tanyain gue kemana pas ngilang itu? Gak kan? Itu artinya Lo sama sekali gak perduli sama adik Lo!" Sentak alisa, mencoba menahan amarahnya.

"Lo gak ngertiin gue kak, ibu Lo sendiri ngejual Lo ke cowok yang gak Lo kenal! Demi yang, dia jual anaknya demi uang, Lo mikir dong kak, apa gue pernah mau kayak gitu hah?!x"

Novan terdiam, tangannya mengepal mendengar cerita sang adik. "Memang kurang ajar wanita itu, apa ayis mau ayah balas dendam sama dia?" Tanya ayahnya.

Alisa terkekeh "Buat apa? Ayis sekarang udah gak perduli, ayah tolong jaga kesehatan ayah, ayis pergi dulu"

A & AOnde as histórias ganham vida. Descobre agora