31.

2K 353 23
                                    


"Jadi? Lo gak nerima gue?"

Suara yang begitu lemah dan kecewa terdengar dipengindraan pendengar Alisa, dan hampir saja ia tertawa terbahak bahak.

Alisa tersenyum mengejek, lalu menggenggam jemari besar Ariel, dan menatap suaminya"Gak usah nangis juga kali haha, gue becanda"

Raut wajah Ariel seketika masam, lalu ia menarik pinggang istrinya sehingga tubuh keduanya menempel.

Alisa melotot, lalu menabok lengan Ariel "Lepas Riel, Lo gak ada malu banget, nanti kalo ada yang liat gimana!" Gerutunya.

"Gak mau, soalnya Lo ngeselin" tolak Ariel, dan malai mengecup pipi merah istrinya,dan akan membuatnya semakin merah.

Ia gak menolak ia malah menikmati setiap sentuhan  yang diberikan oleh Ariel untuknya. Hingga keduanya saling bertatapan, dan disaat itu, Ariel mulai menggapai tangan kiri Alisa, dan memasangkan cincin tersebut dijari manis tersebut.

Ia menatap Lamat cincin yang terpasang dijemari Alisa, "Pas, dan indah, kalau yang memakainya itu kamu"pujinya, dengan senyum yang terus mengembang.

Mendengar itu sontak Alisa merasa setuju "Jelas dong, kalau cewek lain yang Makai, pasti burik" ucapnya bangga.

"Jelas, karena aku masangin cincinya cuma buat kamu"

Deg!

Diam diam, ternyata Ariel juga bisa membuat hati seorang wanita meleyot ya!
Dan ia mendapat pujian dari Alisa akan hal itu.

"Y-ya harus lah!"tegasnya.

Keduanya pun saling berpelukan, merasakan kehangatan yang menjalar dari setiap sentuhan yang mereka lakukan. Selain cahaya lampu,cahaya bulan pun menerangi keduanya.

Mungkin ini adalah akhir yang bahagia untuk mereka. Semoga dimasa kedepannya mereka terus hidup bahagia.

Tak henti hentinya Ariel menciumi wajah sang istri, malam ini adalah kebahagiaan untuknya,Ia berjanji akan selalu membahagiakan wanita yang ada dipelukannya ini, sebagaimana ia membahagiakan ibu nya.
.
.

Bukannya pulang kerumah orangtuanya, Ariel malah membawa Alisa pulang kerumah mereka sendiri.

Dan itu menjadi sebuah pertanyaan dibenak Alisa, kenapa Ariel malah membawanya kesini? Ia bukannya tidak mau kembali kesini, cuma, ia hanya ingin datang bersama Atheyya juga.

"Kenapa malah kesini? Aku mau kerumah mom" ucapnya, tidak mau turun dari mobil.

Ariel yang tadinya hendak membuka pintu mobil kembali menoleh kearah Alisa "malam ini disini dulu yaa, aku mau berdua doang sama kamu" tuturnya jujur.

"Tapi....ka-kamu kan tahu, kalau...."

"Lah? Apa tadi aku ada ngomong mau 'itu'?, Fikiran kamu kotor ih hhh" kekehnya, mengejek Alisa.

"Gak gituuu!," Bantahnya malu.

Mereka berdua kemudian turun dari dalam mobil, dan Ariel merangkul pinggang Alisa untuk masuk bersama, untungnya rumah ini selalu dibersihkan setiap seminggu sekali, dan sekarang terlihat bersih.

Ia menuntun istrinya menuju dalam kamar, ya kalau dibilang, Ariel juga ingin melakukan malam pertama yang romantis, tapi apakah dayanya yang masih harus berpuasa.

Kamar itu terlihat berbeda, dimana dulu warnanya yang dominan gelap, sekarang menjadi putih abu, dan Alisa yang menatapnya merasa kagum.

A & AWhere stories live. Discover now