35.

1.9K 367 26
                                    

Alisa duduk dengan gelisah,bertemu dengan Ariel setelah 5 tahun berpisah kenapa rasanya begitu mendebarkan? Jantungnya tidak mau berhenti berdetak dengan cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alisa duduk dengan gelisah,bertemu dengan Ariel setelah 5 tahun berpisah kenapa rasanya begitu mendebarkan? Jantungnya tidak mau berhenti berdetak dengan cepat.

Apalagi melihat Ariel yang begitu banyak berubah,dari segi fisik,cara memperlakukan Alisa dan cara berbicaranya yang terdengar lembut.

Tidak,tidak Alisa tidak ingin jatuh lagi! Cukup sekali!

Melihat Ariel yang sudah kembali dari dapur dengan membawa dua gelas juz, membuat Alisa langsung merubah raut wajahnya menjadi dingin, bersedekap dada.

"Minum dulu, dari tadi ngoceh terus kan" Ucap Ariel dengan nada bercanda, ia memberikan juz itu kepada Alisa, dan wanita itu mengambilnya, lalu langsung meneguknya.

Melihat itu Ariel tersenyum, lalu duduk disofa yang berhadapan dengan Alisa. Masih dengan acara menatap Lamat ibu dari anaknya itu.

Yang ditatap pun berusaha semaksimal mungkin untuk biasa-biasa saja. Setelah selesai minum, Alisa langsung berkata "Jelasin cepetan! Gue gak punya banyak waktu!"

Ariel menghempaskan nafas pelan, lalu mulai membuka suara....

"Sebelumnya aku minta maaf dulu,Aku tahu ini semua kesalahan aku, tapi....aku gak pernah mau dipisahin sana kamu Li, itu semua rencana Daddy...." Dengan nada serius dan bersalah.

"Kamu pasti nunggu kan disaat hari dimana seharusnya aku pulang itu? Aku yakin.., aku juga nunggu Li, kapan aku bisa kembali sama kamu... Tapi...kamu pasti gak bakal nyangka sama apa yang terjadi sama aku.."

"Hari itu,kita udah ada dipesawat,dan karena tiket penerbangannya itu Daddy yang atur, makanya aku gak tahu, dia malah ngebawa aku ke London!" Jelas Ariel.

Sontak Alisa kaget, apakah benar yang diceritakan oleh Ariel? Tapi...kalau melihat nomer ponsel Ariel yang tidak aktif itu, mungkin benar?

"Dan saat sadar,aku bahkan gak bisa berbuat apa-apa,memohon? Mungkin bisa dibilang setiap hari...,tapi Daddy emang gak mau dengar kata-kata aku, Dia daftarin aku kuliah..., Awalnya aku juga berontak, tapi lama-lama, Daddy malah main tangan sama aku" jelas ariel, lalu tiba tiba ia mengangkat poninya, hingga memperlihatkan, kening bagian kirinya terlihat ada bekas robekan.

"Da—daddy sejahat itu?" Alisa menatap Ariel kaget, ia menutup mulutnya terkejut, ayah mertuanya lebih menyeramkan.

"Dia kayak gitu, karena khawatir sama pendidikan aku Li, walau aku tahu caranya emang salah... Dan bisa kamu lihat...aku sekarang sukses, dan kamu juga udah punya gelar, tapi...walau begitu,aku belum puas kalau belum bisa kembali sama keluarga kita"

Ia melangkah mendekati alisa, lalu berlutut dihadapan gadis itu. "I'm really sorry to you, I still really love you Li" Ujarnya.
(Aku benar benar minta maaf sama kamu, aku masih cinta banget sama kamu Li").

Alisa yang melihat Ariel berlutut seperti itu membuatnya marah...ini bukan sepenuhnya salah Ariel.. semuanya terjadi karena ini memang sudah takdirnya. Dan akhirnya mereka berdua berhasil bukan?

"Bangun Riel, jangan gini!" Pinta Alisa, mengangkat bahu Ariel.

"Maaffin dulu...aku mohon..."

Alisa mengalahkan egonya, ia lebih tidak ingin melihat Ariel yang terlihat begitu pasrahnya, wanita itu pun mengangguk sebagai jawaban.

Greb.

Brukh.

Ah..sepertinya Alisa menyesal telah menjawab seperti itu,lihat saja sekarang,Ariel memeluknya dengan sangat erat, sampai-sampai ia keduanya terjatuh diatas sofa.

Tapi pelukan ini membuat perasaan lega kepada Alisa, apakah hal yang ia lakukan ini sudah benar? Alisa harap tidak akan menyesali hal ini nanti.

"Makasih Li,Aku bakal Nebus semua kesalahan aku sama kamu" ucap Ariel tidak bosan-bosannya.

"Sekarang,kita bisa tinggal bareng lagi kan?" Tanyanya, dan melepas pelukannya,lalu menatap penuh harap kepada Alisa.

Dan Alisa tersenyum dalam hati,kenapa Ariel sekarang sangat mirip dengan anak anjing? Ughh gemass. Tapi,Alisa tidak bisa menjawab akan hal ini sekarang,ia harus memastikan sesuatu.

Ia menyentuh punggung tangan Ariel yang ada dipipinya, lalu menurunkan tangan itu dari sana. Ia menatap serius Ariel, lalu membuka suara, "Dari mana athey tahu kalau ka—kamu papinya? 4 tahun terakhir dan ni aku gak pernah ngungkit tentang kamu sama athey" tanya alisa.

Mendengar itu Ariel khawatir, Alisa akan marah, karena selama ini ia bertemu dengan putrinya secara diam-diam, tapi ia harus jujur.

"Aku kasi tahu, tapi jangan marah!" Pintanya.

"Hm tergantung" jawab Alisa, tersenyum miring.

Ariel meneguk ludah kasar,lalu menatap alisa, "Aku ketemu sama athey setiap 1 Minggu sekali, dan itu semenjak athey umur 3 tahun, Dan itu juga harus izin sama Daddy, dengan syarat, bertemunya itu tanpa ada kamu" Tutur ariel, ia menggenggam jemari Alisa, agar wanita itu mau mendengarkannya lebih banyak lagi.

"Setelah lulus kuliah aku emang udah berniat buat nemuin kamu,tapi...aku tahu saat itu bukan waktu yang tepat,kamu juga masih kuliah saat itu, dan pada akhirnya aku Nunda lagi, sampai akhirnya perusahaan yang aku bangun udah berhasil berdiri dengan tangan aku sendiri, dan kamu udah jadi seorang guru, disaat kita berdua sudah berhasil, barulah aku menemui kamu, sekarang apa kamu faham kenapa Daddy misahin kita?"

Alisa yang mendengar penjelasan Ariel,entah kenapa matanya tiba tiba berkaca-kaca, ternyata suaminya itu sudah sangat berhasil, dan memberikan kesempatan untuk dirinya juga untuk berhasil, ia bangga.

Ariel tersenyum tipis, "Perasaan aku gak pernah berubah buat kamu, Jadi...ayo kita bangun lagi rumah tangga kita" ajak Ariel dengan sungguh-sungguh.

"Maaf...aku egois ya? Aku bahkan pernah mikir gini, aku gak bakal biarin athey kenal sama papinya—"

"Ssshuttttt, Itu wajar, saat itu kamu lagi terluka dan gak tahu apa-apa, Sekarang, athey tahu aku papinya, dia juga pasti mau kayak keluarga lainnya, jadi..ayo kita wujudkan keinginan putri kecil kita" Imbuh Ariel, dan tanpa ragu lagi, Alisa mengangguk dan langsung masuk memeluk Ariel.

Ia ingin kehidupan bersama keluarga yang lengkap,ia tidak ingin kehidupan yang sama seperti kedua orang tuanya, intinya, Alisa ingin kehidupan ditahun ini hingga tahun kedepannya ia akan terus diberikan kebahagiaan oleh tuhan, dan bersama dengan orang-orang yang menyayanginya.

Ujian hidupnya sudah berakhir, dan tidak tahu apakah ditahun yang akan datang akan datang lagi.

Kisah remajanya dipenuhi dengan berbagai ujian, kebahagiaan,kesedihan, semua ia rasakan.

Tapi untuk kali ini,ia tidak akan membiarkan anaknya mengalami apa yang ia alami, Sebisa mungkin ia akan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada putri kecilnya.

"PAPIA~MAMIAA"

Atheyya ikut bergabung dengan kedua orang tuanya, gadis kecil itu didekap oleh dua orang itu, mereka tertawa bahagia, dengan berbagai banyak pemintaan dari gadis kecil itu.

SELESAI.

_________

Assalamualaikum Semuanyaa...

Alhamdulillah cerita Ariel dan Alisa  bisa tamat di bulan ini dengan bahagia ya.
Terimakasih atas dukungan kalian semua, mungkin masih banyak kesalahan dalam penulisan, jadi jikalau bisa, tolong beri saran yaa😊

Sampai bertemu kembali dalam cerita yang berbeda.
Tenang,masih ada extra part kok hehe.

Jangan lupa vote,komen and share yaa🧚😍









A & AWhere stories live. Discover now