17.

2.9K 431 24
                                    


Seorang laki laki tengah berhadapan dengan lelaki lainnya, mereka terlihat akan membicarakan sesuatu. Bisa dilihat dari disaat mereka duduk berhadapan dengan beberapa benda didepan mereka.

"Gue cuma mau Lo Buat dia cerain Alisa, caranya cuma satu, buat dia semarah-marahnya, tapi dengan cara ngedeketin Alisa, Lo pasti paham sama apa yang gue ucapin" smirk terbit dari bibir laki laki itu.

Sedangkan laki laki yang diperintahkan itu hanya mengangguk "Bayarannya?" Tanyanya.

Dengan segera laki laki yang memerintah itu mengeluarkan amplop dan memberikannya ke laki laki yang ia suruh.

"Ingat, kali ini Lo harus berhasil"

.

Alisa tengah menunggu grobak tukang bakso dihalaman rumahnya, ia tiba tiba ingin makan bakso.

Karena Ariel tengah kuliah, jadilah ia sendiri dirumah saat ini, walau para pekerja ada, tapi Alisa malas untuk berbicara dengan mereka ,toh akhirnya gak boleh ini itu karena peringatan Ariel.

Ah, ia mengingat kejadian kemarin, Ariel tetaplah Ariel, cowok itu sangat jahil, setelah mengatakan "gimana kalo gue juga......'

Alisa sangat menunggu kelanjutan dari ucapan suaminya itu, ia kira itu adalah kata kata yang cukup membahagiakan nyatanya Ariel melanjutkan ucapannya dengan 'pengen berakk' disaat itulah Alisa semakin menggebuki Ariel karena kesabarannya terkuras habis.

Hingga sampai saat ini Alisa enggan untuk berbicara dengan Ariel. Berbicara tentang kuliah,Alisa sebenarnya ingin sekali melanjutkan kuliahnya, tapi apalah dayanya dengan kondisi seperti ini, toh jikalau ia kuliah, yang ada nantinya ia akan kembali cuti jika sudah melahirkan.

Merasa lelah berdiri, Alisa pun duduk dikursi yang ada dihalaman rumahnya.

"Abang tukang bakso..mari..mari..sini,aku mau beli...."

"Abang tukang bakso..cepat lah kemari sudah tak tahan lagiiiiii"

"Satu mangkok saja nanti aku kasih 50 rebu deh huaaaa"

Dengan suaranya yang terbilang cempreng,Alisa malah bernyanyi dan diakhiri dengan rengekan lelah. Ia lelah menunggu tukang bakso, tapi sampai saat ini tidak ada yang datang.

"Non? Sedang apa disini?"

Alisa menoleh, tukang kebun rumahnya yang bertanya, laki laki paruh baya itu bertanya sembari menyerngit.Alisa kadang merasa kesal dengan Ariel, kenapa mencari pekerja yang tua, kasian, pasti mereka lelah mengurus rumah Ariel yang besar ini.

"Nunggu bakso pak, tapi gak muncul muncul, capek nunggunya" jawab Alisa, bangun dari duduknya, ia merasa tidak sopan disaat orang tua itu berdiri sedangkan ia duduk.

"Aduhhh non, mana mungkin ada tukang bakso pagi pagi begini, kalo disekitaran jalan disini, biasanya tukang bakso kelilingnya sore, mending non masuk aja, disini panas, kasian non"

Laki laki itu menjelaskan tentang tukang bakso yang biasanya jualan sore kepada Alisa. Kecewa. Itu yang terlihat diwajahnya,ia sangat ingin makan makanan bulat itu.

Tapi sekarang ia tidak mendapatkan makanan itu, lalu Alisa pamit untuk masuk kedalam rumah. Dengan malas malasan ia berjalan, ingin menghubungi Ariel, ia malas dan tidak mau.

Tiba tiba ia teringat akan kakaknya bukannya mereka sudah baikan? Alisa akan mencoba untuk menghubungi nya, dan sekarang langkah Alisa berjalan menuju kamar untuk mengambil ponsel.

Walau usia kandungannya sudah menginjak usia 5 bulan, Alisa masih sangat lincah untuk jalan jalan. Apakah karna hamil muda? Tapi itu tidak ada pengaruhnya. Alisa kan memang orangnya ceria, dan bersemangat.

A & ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang