32.

1.9K 345 36
                                    


Alisa segera turun dari tangga, dengan Atheyya digendongannya. Rasanya sangat kaget melihat ayah mertuanya berlaku kasar kepada Ariel.

"Mom, biar aku yang kompres Ariel" Ucapnya, duduk disamping Ariel.

Kini Ariel duduk ditengah tengah kedua wanita yang ia cintai. Laki laki itu menunduk tak bisa menatap alisa, mungkin wanita itu sudah mendengar semuanya tadi.

Sial! Kenapa disaat kebahagiaannya baru saja dimulai, malah ada rintangan lagi yang harus ia lewati! Masalahnya, rintangan kali ini adalah sang ayah. Walaupun segitu banyak ia menolak, pasti Ravian akan mempunyai banyak ide untuk bisa membawa Ariel.

Mira terlihat mengangguk, lalu meletakkan kain yang berisi es batu itu ditangan Ariel "Athey nya biar sama mom ya" balas Mira, lalu mengambil alih bayi itu dari gendongan alisa.

Hingga ia pergi kedalam kamarnya meninggalkan kedua pasangan itu, mereka butuh privasi.

Grep!

Laki laki  itu mencekal lengan istrinya, lalu ia menatap alisa "Kamu dengar?" Tanpa bertanya pun, Ariel sebenarnya sudah tahu.

Wanita itu tak menjawab, ia menempelkan kain tersebut kearah pipi lebam suaminya. Keduanya terdiam, Ariel yang masih belum bisa menerima semua ini, dan Alisa yang bimbang, antara merelakan atau mempertahankan.

"Cuma 2 bulan kan? Menurut aku, gak papa kok"

"Aku yang gak baik baik aja Li"

Memang berat untuk keduanya, tapi Alisa tidak bisa membantah perintah dari ayah mertuanya bukan? Toh hanya 2 bulan,ia bisa saling menghubungi lewat ponsel.

"Kata Daddy, itu demi keluarga kamu,aku yakin kamu bisa" ucapnya dengan yakin.

Ariel tak menjawab, ia memejamkan matanya lelah, ia baru saja membangun rumah tangganya, dan sekarang kenapa ada hal seperti ini yang harus memisahkan kebahagiaan itu?!

***

Sesuai dengan kemauan Ravian, Ariel terpaksa menurutinya. Pagi ini adalah keberangkatannya bersama sang ayah, dan ia tidak tahu kemana Daddy nya akan membawanya.

Disaat ia bertanya, laki-laki itu menjawab,kita akan masih berada di Indonesia.

Dan saat ini bukan lagi tentang seorang suami yang akan meninggalkan istrinya, tapi tentang kepala keluarga yang akan bepergian, dalam waktu yang bisa terbilang tidak singkat.

"Maaf they, papi bakalan pulang, dan bawa banyak mainan buat athey, jangan nyusahin mami ya!" Bisiknya, disaat ia sedang menimang-nimang bayi kecil itu.

Bayi berusia dua bulan lebih itu terlihat mulai berisi, begitu banyak gumpalan dipipi,perut dan badannya.

Alisa yang baru saja keluar dari kamar mandi tersenyum tipis,ia hanya bisa berdoa semoga Ariel pergi dan kembali dengan selamat.

Ia mendekati Ariel, lalu tersenyum,menandakan bahwa ia baik baik saja. "Nanti langsung aku hubungin, jangan sedih" ujar Alisa.

Ariel mengangguk, lalu ia mengecup kening istrinya dan anaknya. "Makin besar malah makin mirip kamu, bagus deh hh"kekehnya, tidak bosan-bosannya menatap sang putri.

"Harus dong,biar nanti kalau athey udah besar, aku bukannya dilihat sebagai ibu, tapi sebagai kakaknya haha"

"Kakak matamu,kalo keluar rumah jangan lupa izin ya sama aku, bukannya apa-apa aku cuma ingin tahu semua yang kamu lakuin" pesan Ariel.

A & AWhere stories live. Discover now