26.

2.5K 433 29
                                    


"Nongkrong dulu lah, Lo gak asik banget pulang cepet terus" Seru seorang laki laki berperawakan tinggi, dengan tas yang disampirkan dipundaknya. Menghentikan langkah Ariel, yang akan beranjak dari kelas.

Ariel menoleh lalu berucap "Iya nih, emang gak asik sih, gue duluan ya" kekehnya, lalu menepuk bahu Restu, teman satu angkatannya.

"Gak sabar banget Lo Riel, ketemu sama anak Lo haha" Ujar Restu dengan nada mengejek, mendengar itu, Ariel menyerngit.

Bukankah tidak ada yang mengetahui statusnya disini? Kenapa Restu bisa tahu? "Bingung ya Lo? Hm" tanyanya, lalu berdaham sejenak.

"Lo beneran mau ngomong disini?" Lanjutnya, melihat mahasiswa banyak yang akan pulang.

"Mau Lo apa?" Sungut Ariel dengan tatapan datar.

Restu tertawa lagi, laki laki itu membisikkan sesuatu kepada Ariel "Gak papa, gue cuma becanda hh"

BUGH

Ariel yang mudah emosian, akhirnya tersulut emosi, ia kira Restu akan berucap sesuatu hal yang penting, tapi laki laki itu hanya main main.

"Jangan buang-buang waktu gue anj!" Teriak Ariel, lalu berjalan meninggalkan Restu yang tengah meringis menahan perih dirahangnya.

Restu menatap Ariel ngeri "Bgst, gue cuma mau bilang anaknya itu kiyowo, sialan!" Ringisnya, lalu menyesal karena mempermainkan Ariel dengan perkataannya.

"Padahal alisa kan temen SMP gue anj, gue liat Instajam nya dia, kaget juga kalo udah nikah, huh!" Gerutunya hingga sampai keparkiran, ia sudah menduga Ariel itu walaupun tengil, tapi emosian.

Bisa dilihat ketika cowok itu kesal dengan dosen, pasti ada aja kelakuannya yang meresahkan, dimulai dari menaruh permen karet dikursi dosen, melempari dosen dengan kertas dan menyalahkan orang lain.

Ternyata Alisa betah dengan sifat Ariel itu, fikir Restu.

Disisi lain, Ariel mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, Urat urat ditangannya terlihat, rahangnya mengetat "Gak ada akhlak emang Lo restu!" Gerutunya, tapi ia masih bingung, dari mana restu tahu.

Arghh, tidak mau memikirkan hal itu lagi, ia berhenti didepan sebuah toko cake, ia ingat Alisa sangat suka dengan makanan manis. Apalagi Mira, kedua wanita itu memang mempunyai banyak kesamaan.

Ariel yang tidak mau berlama lama pun segera membayar setelah ia memilih beberapa jenis cake dan donat yang ia mau. Setelahnya ia bayar, dan berjalan keluar dari toko.

Dan memasukkan belanjaannya kedalam mobil, lalu kembali berjalan menuju pintu kemudi.

"Hey!" Sebuah suara menghentikan langkahnya.

Ariel menoleh menatap siapa yang berucap, rahangnya mengetat, melihat siapa yang ada dihadapannya saat ini. Apakah ini takdir? Apakah Ariel diberikan kesempatan untuk membalas perbuatan wanita ini?

Rissa, wanita itu yang sekarang tengah berada dihadapan Ariel, dengan tidak malunya, wanita itu langsung masuk kedalam mobil ariel.

"Apa yang anda lakukan!" Cegah Ariel, menarik lengan wanita itu untuk keluar dari mobilnya, ia tidak Sudi melihat wajah wanita ini, sekalipun dia adalah mertuanya!

"Kamu durhaka sama saya? Saya cuma mau melihat anak saya! Salah huh?" Katanya, dan menatap kesal Ariel.

"Anda tidak tahu malu! Anda bahkan tidak bisa disebut sebagai seorang ibu untuk istri saya! Enyah Lo!" Bentak Ariel.

Dan itu menarik perhatian orang orang yang ada disekitar sana. Ariel tidak perduli, toh apapun perkataan orang, itu hanyalah sebuah komentar tanpa tahu yang sebenarnya.

A & AWhere stories live. Discover now