19.

2.4K 386 29
                                    


Malam hari ini akan berbeda dengan malam sebelumnya, yang biasanya ia akan terus dirumah dari pagi sampai pagi lagi, sekarang berbeda. Tidak ada hujan tidak ada badai, tiba tiba saja Ariel mengajaknya keluar ke pasar malam. Dan tentunya Alisa tidak menolak, ia ingin menghidup udara malam.

Pasutri itu melangkahkan kakinya di tanah pasar, Ariel menatap raut wajah Alisa yang tampak bahagia,walau tertutupi masker.
Alisa sendiri yang meminta untuk memakai masker, ia takut akan ada temen SMA mereka yang mengenal.

Hm, dan Ariel mengikuti saja, karna kalau tidak,ia yakin Alisa akan jadi bahan omongan jikalau alumi mereka reaunian.

"Arielll, mau itu, mau ituuu"

Ariel melirik hal yang Alisa tunjuk, "Bianglala?" Ujarnya dan Alisa mengangguk semangat.

Dan pada akhirnya Ariel terus menuruti kemauan sang istri. Sampai dimana malam sudah sangat larut, baru keduanya bergegas untuk meninggalkan pasar malam.

Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran, dengan tangan yang saling menggenggam.

"Seru banget hihhh, besok lagi dong Riel" ujarnya, sembari menyenggol lengan suaminya itu.

Ariel menoleh lalu mencubit hidung istrinya "Boleh, tapi harus ada imbalannya, gimana?" Kekehnya kemudian.

Alisa bergidik ngeri melihat senyum mesum dari bibir suaminya, kemudian gadis itu menggeleng "Enggak ah males" cebiknya.

"Pffffttt haha, bisa takut juga kan?"

Alisa tak menjawab, bibirnya melengkung kebawah, dan masuk kedalam mobil disaat suaminya membukakan pintu.

Kemudian Ariel berjalan kesisi satunya lagi,dan mulai menyalakan mesin mobil, keduanya pun berlalu dari tanah pasar, menuju rumah mereka.

Drrrrrrrtttt drrrrttttt

"Angkatin, yang" Suruh Ariel, memberikan ponselnya kepada Alisa, dan wanita itu pun menekan tanda hijau, dan menyalakan speaker sesuai perintah Ariel.

"Woy Riel, Lo gue chat kaga balas balas ih, mana itu file tugasnya woy, besok matkul pak bodas anjir, Lo jangan sepele dong" Terdengar celotehan seorang gadis dari seberang sana.

"Lo tidur aja, nanti gue print buat Lo satu" Balas Ariel, tanpa sadar membuat Alisa menatapnya heran.

"Ck, keluyuran kan Lo! Bisa gak sih diam dirumah sehari aja!" Omelnya selayaknya seorang kekasih yang mengomeli pacarnya.

"Ariel bilang, nanti dia bakal print satu buat Lo, jadi ini bisa dimatikan bukan"

Tut.

Setelah mematikan sambungan telepon,Alisa tidak langsung memberikan Ariel ponselnya, melainkan ia mengecek isi dari ponsel itu.

"Dih,nama kontaknya aja udah kayak akrab banget" sinis Alisa.

"Cemburu bilang, dia itu temen satu jurusan gue, dimatkul pak bodas kita emang satu kelompok"

"Najis, Ngapain gue cemburu, suka aja kagak!" Elaknya.

Ckitttttttttt

Alisa melotot kaget disaat Ariel menghentikan mobilnya secara tiba tiba, hendak protes, Alisa malah disudutkan oleh suaminya.

"Beneran gak suka hm?" Ujarnya dengan suara yang terdengar serak, Ariel melepas saltbetnya, lalu bergerak mendekat kearah tubuh Alisa.

Alisa mengangguk gugup, ia mengalihkan pandangannya disaat wajah Ariel yang kian mendekat kearahnya.

Ariel hendak mencium gadis itu, tapi merasa kesusahan, jadilah ia kembali duduk "Ck, ganggu!" Kesalnya, menunjuk perut Alisa yang buncit.

"Pfffttt hahahaha, makanya tahu tempat"

A & AWhere stories live. Discover now