Part 1. It's me

7.5K 261 32
                                    


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Selalu niatkan untuk Allah agar menjadi ibadah ✧⁠* ˘.⁠。⁠*⁠♡

Mampir juga:
Ig: awanteduh__ atau zii.zh_
Tiktok: awanteduh__

***

"Gue denger lo dijodohin sama CEO TOG."

"Lo beneran nerima perjodohan itu?"

"Gila sih kalo Lo beneran mau."

Suara riuh dari musik malam yang memenuhi sebuah klub di daerah Jakarta Selatan tidak membuat keempat gadis berpakaian minim nan seksi di ujung ruangan terganggu. Ditemani lima botol minuman beralkohol mereka asik mengobrol ria, tak segan-segan ajakan menari dari laki-laki tampan yang datang ditolak.

Padahal di layar ponsel sudah menunjukkan pukul dua dini hari, namun tak ada satupun tanda-tanda jika mereka akan pulang, meskipun keadaan diri tidak lagi bisa terkontrol. Setiap kepala bersandar di badan sofa, dengan bibir indah yang tidak pernah absen untuk mengisap batang rokok yang sudah tersisa setengah.

"Gue pikir lo demennya sama Edward," ujar seseorang di ujung sofa. Tangannya memainkan satu buah pil kecil yang baru ia buka dari bungkusnya.

"Gue maunya juga gitu. Males banget harus dijodoh-jodohin, mana tuh cowok gak normal lagi, ya kali gue harus ngurus dia seumur hidup, ogah banget!"

Perempuan dengan rambut berwarna pastel sebahu mendengkus kesal, ia mengangkat gelasnya dan meneguk habis sisa minuman. Lagi-lagi ucapan dari kedua orang tuanya mengenai perjodohan beberapa hari lalu terngiang-ngiang di kepala. Dirinya tidak pernah setuju dengan rencana tersebut, sekali saja dalam hidupnya ia ingin menolak, namun entah mengapa kata "tidak", tidak bisa ia ucapkan sesuka hati.

'S**t, gue pusing!'

Gadis itu membatin tidak suka, tangannya menekan kepala kuat berusaha menghilangkan rasa sakit. Keisya Zalynda Maheswari, perempuan muda dengan segudang keonaran namun pintar di satu bidang, yaitu bisnis. Ia bisa dengan mudah memikirkan bagaimana caranya untuk kaya dalam hitungan menit dan memenangkan banyak saham. Terlahir dari keluarga berada dengan harta melimpah membuatnya kerap kali berlaku semena-mena.

Di samping kanan dan kiri terdapat tiga orang yang setia mengikutinya kemana-mana. Claudi, Monica, dan Sella, teman masa SMA yang sudah ia anggap sahabat. Tidak jauh berbeda dengannya, ketiga orang itu hanya memakai tank top dan rok sebatas paha yang menampilkan bagian perut dan dada, tidak ada jaket yang melindungi tubuh putih nan mulus itu, mereka mengekspos dengan senang hati seakan menjajakan barang.

"Gue liat, dia lumayan ganteng loh, Kei," ujar Sella, menatap layar ponsel dengan pandangan kagum yang begitu kentara.

Keisya menoleh dengan alis yang menukik tajam. "Dari mana Lo tau?" tanyanya curiga.

"Nih."

Sella menyerahkan ponselnya, saat itu juga Keisya melihat foto laki-laki dengan pakaian formal yang tengah duduk dengan gagahnya di sebuah kursi kerja. Ditambah kaca mata bulat yang bertengger di dada semakin membuat tampilannya benar-benar sempurna. Tidak hanya itu, tepat di belakangnya jejeran gedung pencakar langit menjadi background yang jarang digunakan oleh orang-orang biasa, menunjukkan jika lelaki itu memiliki kekuasaan cukup besar.

"Jangan ketipu, dia cacat dan mereka cuma butuh duit doang, di sini gue jadi tumbalnya," ujar Keisya menohok.

Tanpa dijelaskan, orang-orang akan paham dengan Kalimat tersebut, tidak terkecuali teman-temannya. Mereka saling berpandangan sembari mengangguk mengerti.

Eternal Love Of Dream [End]On viuen les histories. Descobreix ara