[7] Berakhir?

1.6K 151 148
                                    

"Di tempat ini lah yang menjadi saksi perpisahan kita, aku harap kamu bahagia dengan keputusan kamu dan aku harap juga kamu nggak akan melupakan aku saat kamu sudah memiliki orang baru nantinya."

...

Follow akun aby ya momol syg Abyylatte_
Akun IG: wp.abyylatte_

Kini Alesya sudah berada di sebuah taman dengan beraneka bunga dan kupu-kupu yang terbang di sekitarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kini Alesya sudah berada di sebuah taman dengan beraneka bunga dan kupu-kupu yang terbang di sekitarnya. Langit di atasnya ditaburi bintang dan bulan yang menyinari malam yang indah ini.

Sedari tadi, Alesya tidak hentinya meremas jarinya. Gugup? Jangan ditanya! Jantungnya semakin berdegup kencang saat ia melihat Arvan yang turun dari motor ninja hitamnya dan berjalan ke arah Alesya dengan senyuman hangat yang sudah menjadi ciri khas tersendiri baginya.

"Hai, cantik," sapa Arvan duduk di samping Alesya dan mengecup kening gadis itu.

"Kenapa, hm? Tumben ngajak, biasanya aku ajak ketemuan nggak mau."

"Ada yang mau aku bicarain sama kamu, dan ini penting," jawab Alesya tak berani menatap cowok di sampingnya.

"Mau bilang apa, hm?" tanya Arvan.

"Kamu janji nggak bakal marah?" tanya Alesya akhirnya berani menatap mata Arvan.

"Yes, emangnya kamu mau bicara apa sampai takut aku marah?"

Alesya menunduk dan menggigit bibirnya kuat menahan tangisnya. Oh ayolah Alesya paling benci momen ini!!!

"Sayang?" panggil Arvan tapi Alesya tetap menunduk.

"Sayang, kenapa nangis?" panik Arvan saat mengangkat dagu gadis tersebut dan malah pipi gembul itu sudah dibanjiri air mata. Alesya hanya membalas dengan gelengan.

"Kenapa, sayang? Cerita sama aku, ya. Jangan dipendam sendiri kamu masih ada aku."

"A-aku mau bilang ...."

"Bilang apa?" tanya Arvan bingung.

Tangis Alesya semakin pecah. "A-aku ... aku mau kita ...."

"Apa sayang apa?" ulang Arvan lagi.

"Aku ... aku ...."

"A-aku ... ka-kangen kamu ...." Alesya menunduk.

Pada akhirnya kata itulah yang keluar dari bibir Alesya. Sangat sulit, jangan salahkan Alesya tolong, 3 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mengakhiri ini semua, Arvan laki laki yang begitu sempurna yang pernah Alesya temui. Bahkan disaat Alesya keras kepala Arvan masih sabar dan lembut dalam memberinya pengertian.

"Astagfirullah, aku kira kamu kenapa sampai nangis gini, yaudah sini peluk dulu." Arvan merentangkan tangannya.

Tanpa banya bicara, Alesya pun langsung memeluk erat Arvan. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang cowok itu, dan saat itu juga tangis Alesya semakin terdengar.

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Where stories live. Discover now