[11] Kericuhan di kantin

1.4K 109 110
                                    

Ambil baiknya buang buruknya!!!

Dobel up ya!

Setelah tidak masuk sekolah selama beberapa hari, Alesya memutuskan untuk kembali bersekolah hari ini

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.


Setelah tidak masuk sekolah selama beberapa hari, Alesya memutuskan untuk kembali bersekolah hari ini. Selama itu pula ia selalu mendapatkan ribuan pesan dan telepon dari Arvan, tapi tidak pernah Alesya tanggapi.

"Pagi, Bunda, Ayah," sapa Alesya tersenyum kecil.

"Sayang Bunda—"

"it's okey, Bunda. Nggak papa, Alesya nggak marah kok soal keputusan kalian, Alesya ikuti kemauan kalian, kalau gitu Alesya berangkat dulu." Setelah mengucapkan itu, Alesya pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

Setelah menempuh perjalanan dua puluh menit dengan diantar supir pribadi akhirnya Alesya sampai di sekolahnya. Sudah Alesya tebak, baru saja ia menginjakkan kakinya masuk, sudah mendapatkan berbagai cibiran pedas dari tukang ghibah sekolah.

"Gue dengar dia putus dari Arvan kan?"

"Dih, baru tau lo? Beritanya keluar aja udah langsung heboh, bjir."

"Padahal yang suka sama Arvan itu banyak kenapa giliran dia malah disia-siain."

"Nggak tahu, namanya juga sok jual mahal."

"Masih untung Arvan mau sama dia malah di putusin."

"Terlalu bego sih kalau kata gue."

"Jangan-jangan, Alesya ada hubungan sama Om-Om yang jemput dia kemarin?"

"Mungkin aja ada hubungan spesial jadi sugar daddynya Alesya kan."

Alesya menghela napas. Sangat malas untuk meladeni ucapan mereka. Jika tidak ingat ini di sekolah, mungkin mulut mereka sudah Alesya potong sejak tadi. Alesya memutuskan untuk segera masuk ke dalam kelasnya sebelum sebuah tangan menarik tangannya menuju taman belakang.

"Apa lagi sih? Nggak usah pegang-pegang!" Alesya menepis tangan Arvan yang memegang tangannya.

"Kenapa telpon aku nggak diangkat dan pesan aku nggak kamu jawab?"

"Kamu kenapa?" tanya Arvan membuat Alesya memutar bola matanya malas.

"Masih nanya kenapa? Basi banget ucapan lo tau nggak, minggir gue mau ke kelas." Alesya mendorong cowok di depannya, tapi malah tangannya ditahan.

"Aku minta maaf, Sya. Aku nggak bermaksud kemarin, kamu tau kan aku mabuk waktu itu." Arvan menatap Alesya dengan tatapan yang sulit di artikan.

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Kde žijí příběhy. Začni objevovat