[14] Kakak atau Om?

1.7K 93 49
                                    

Setelah melewati banyak acara, meladeni para tamu yang tidak terlalu banyak, Alesya kini dapat bernapas lega dan berbaring di kasurnya yang empuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah melewati banyak acara, meladeni para tamu yang tidak terlalu banyak, Alesya kini dapat bernapas lega dan berbaring di kasurnya yang empuk. Lebih dulu ia melepaskan cadar yang membuatnya sesak lalu membuang asal cadar tersebut.

Sedangkan Netta dan Tea? Kedua gadis itu sudah pulang karena Netta yang merengek dengan alasan matanya yang mengantuk akibat kekenyangan. Kalau kata Alesya, tidak tau diri. Sudah numpang makan malah minta di bayar 500 ribu karena sudah membantunya untuk membereskan barang-barang.

Alesya memejamkan mata, bersiap untuk masuk ke dalam mimpi hingga sebuah suara membuat gadis itu melompat kaget. "Kamu tidak mandi? Mau tidur pakai gaun pernikahan seperti itu?" tanya Zayyan tiba-tiba masuk.

"Om! Lo bisa nggak kalau masuk tu ngetok pintu dulu! Jangan buat gue jantungan!" semprot Alesya menyentuh dadanya yang berdetak kencang akibat kaget.

"Saya sudah mengucapkan salam, tapi kamu saja yang tidak dengar, kamu tidak mandi?" ulang Zayyan lagi.

"Nggak, gue males," balas Alesya kembali berbaring.

"Mandi sekarang," suruh Zayyan membuka jas pernikahannya, memungut cadar putih milik Alesya yang terletak di lantai.

"Malas Om, ngerti kata malas nggak?"

"Mandi, Alesya," tekan Zayyan mengulang lagi.

Alesya pun kembali berbaring. "Ngerti nggak? Gue bilang gue malas man—"

"Kamu mandi sendiri atau saya mandikan?" tanya Zayyan dengan wajah datarnya berjalan mendekat ke arah Alesya.

Alesya meneguk salivanya susah payah dan langsung berdiri. Sialan, bisa-bisanya om-om tua ini mengancamnya. "Dasar mesum!" pekik Alesya mendorong dada bidang Zayyan dan langsung berlari masuk kamar mandi.

Zayyan yang melihat itu masih menampilkan wajah datarnya. Jika tidak seperti ini mungkin tidak bisa mengatur gadis mungil itu.

Beberapa menit kemudian, Alesya menongolkan kepalanya keluar untuk memastikan Zayyan tidak ada di kamar. Dugaannya benar. Zayyan sekarang tidak ada di kamar. Alesya bernapas lega, beranjak keluar dari kamar.

"Kamu sudah selesai?"

"Aaaaa setan!!" teriak Alesya kaget bukan main karena tiba-tiba Zayyan sudah ada di belakangnya.

"Lo mau buat gue sakit jantung tiba-tiba, ha?!" kesal Alesya memutar badan dan mengatur detak jantungnya. Zayyan hanya diam menanggapi. Matanya tertuju menatap gadis itu dalam.

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Where stories live. Discover now