[45] Penyesalan

944 48 21
                                    

Ternyata prediksi Aby teh salah masih ada beberapa chapter buat mendekati tamat, hufttt maaf ya momol udah buat kalian menunggu:'

Ntar liat aja deh, aby mau bilang ini tamat chapter segini, eh salah, jadi ya udah lah ga mau nebak' lagi

! Diharapkan untuk baca chapter ini pelan-pelan aja ya momol! Supaya bisa kerasa di kaliannya

Follow akun aby sebelum membaca Abyylatte_
Akun IG: wp.abyylatte_

abyylatte_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍉🍉🍉

Kini Alesya tengah mengaji bersama ustadzah Ambar. Alesya begitu semangat dalam belajar mengaji. Karena ia ingin suaminya bangga memiliki istri yang pintar mengaji. Ustadzah Ambar juga senang melihat begitu antusias dan semangat Alesya dalam belajar.

"Sadaqallahul adzim," ujar Alesya mengakhiri kegiatan mengajinya.

"Alhamdulillah, ustadzah senang dengan perkembangan kamu, Ale. Bacaan kamu juga semakin baik dan semakin lancar tiap harinya," puji ustadzah Ambar ikut menutup Al-Qur'an miliknya.

Alesya tersenyum mendengar pujian itu. "Makasih, Ustadzah! Ale juga bisa sejauh ini karena diajarin sama ustadzah. Jadi Ale mau ngucapin makasih yang banyak sama ustadzah karena udah sabar ngajarin Ale selama di sini."

"Iya, sama-sama. Ustadzah cuma mau bantu kamu aja, tapi takdir Allah dan kerja keras kamu bisa membuat kamu seperti ini," tutur ustadzah Ambar mengusap lembut hijab putih yang digunakan oleh Alesya.

Alesya menganggukkan kepala. Sebenarnya, Alesya sudah lama ingin mempercayai Allah subhanahu wa ta'ala seutuhnya, tetapi ada satu pertanyaan yang selalu muncul di benaknya. Namun, Alesya tak berani bertanya jauh pada Zayyan, karena ia takut Zayyan akan merasa kecewa jika tau bahwa istrinya masih belum mempercayai keberadaan Tuhan.

Tapi entah kenapa, Alesya berpikir Ustadzah Ambar mungkin bisa menjawab pertanyaan dari keraguannya selama ini. Setelah berpikir sejenak, Alesya memberanikan diri. Sebuah dorongan dari hati kecilnya meminta Alesya untuk bertanya.

"Em, Ustadzah, Ale mau nanya boleh?" tanya Alesya ragu-ragu.

Ustadzah Ambar tersenyum. "Silahkan Ale, insyaallah Ustadzah akan jawab jika ustadzah tau jawabannya."

"Ustadzah, sebenarnya masih ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati Ale sampai sekarang," ungkap Alesya jujur.

"Memang, apa pertanyaannya, Ale?"

"Gini ustadzah, salah satu dari 20 sifat yang wajib bagi Allah itu adalah wujud yang artinya ada. Tapi, kalau Allah itu ada kenapa kita nggak bisa liat Allah, Ustadzah? Bukannya sesuatu yang nggak bisa dilihat, didengar, diraba, dicium, atau dikecap adalah sesuatu yang tidak ada?" tanya Alesya kritis.

Ustadzah Ambar mengulas senyuman kecil. "Kalau perasaan? Menurut kamu perasaan itu ada nggak, Ale?"

Dengan refleks Alesya menjawab. "Ya adalah ustadzah, kalau nggak ada nggak mungkin Ale bisa sedih, senang, badmood, dan perasaan yang lainnya."

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Where stories live. Discover now