GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]

[12] Sudut pandang Alesya

Ambil baiknya buang buruknya!!

"Sya, gue serius nanya, agama lo apa?"

Kini ketiga gadis itu tengah melakukan panggilan vidio dengan laptop mereka masing-masing.

Alesya mengubah posisi yang sebelumnya tiduran menjadi duduk. Alisnya mengernyit. "Kenapa nanya begituan?"

"Nanya aja, gue penasaran. Lo juga kan?" sahut Netta bertanya pada Tea yang hanya dibalas dengan deheman.

"Bunda sama Ayah islam tapi gue nggak," jawab Alesya setelah beberapa saat terdiam.

"Oh." Netta menganggukkan kepala mengerti.

"Kenapa?"

"Nggak papa."

"Oh iya satu lagi, kan gue muslim berdoa sama Tuhan kaya gini." Netta mengangkat kedua tangannya mengadah di depan dada, mencontohkan bagaimana dirinya sebagai seorang muslim berdoa. "Kalau lo yang atheis gimana cara doanya dan ke siapa?" tanya Netta hati-hati, takut Alesya tersinggung dengan pertanyaannya.

Alesya terkekeh pelan seraya meminum susu strawberry miliknya. "Gue nggak ada berdoa untuk siapa dan ke siapa."

"Kenapa?"

"Karena nggak ada yang bisa dipercaya di dunia ini selain diri sendiri," balas Alesya seadanya.

Netta mengangguk sedikit setuju. "Iya sih, tapi kan, setiap manusia di bumi ini harus memiliki Tuhan untuk tempat mengadu dan bergantung."

"Mengadu? Bergantung?" Beo Alesya yang dibalas anggukan oleh Netta.

"Emang lo ngadu ke Tuhan lo, dia dengar? Emang dia kasih solusi dari masalah yang lo keluhkan itu?" tanya Alesya.

"Gue nggak ikutan, ye." Tea berdiri lalu keluar kamarnya untuk mengambil makanan.

Netta menatap sinis Tea yang baru saja keluar. "Dia dengar kok, tapi belum waktunya dia kabulin aja. Gue yakin kalau gue sabar pasti ada balasan terbaik dari Allah."

"Itu tandanya dia pilih kasih, masa yang lain dikabulin, lah doa lo disepelekan." Alesya tertawa kecil.

"Bukan disepelekan Alesya, astagfirullah." Netta tidak habis pikir dengan jalan pikiran Alesya.

"Lo muslim kan?" tanya Alesya memastikan. Gadis dengan rambut dikuncir itu mengangguk membetulkan. "Lo salat Net?" tanyanya lagi. Netta mengangguk lagi.