Bab 2

183K 11K 62
                                    

Baru membuka kulkas, Hana melihat banyak makan busuk didalamnya.

"Uwek." Muntah Hana cepat-cepat lari ke wastafel. "Ya ampun." Lanjut Hana melihat ke kulkas yang sudah di tutup oleh Aska dan menatap Hana dengan tatapan dinginnya yang membuat Hana canggung.

"Maaf saya lupa membuang makanannya." Ucap Hana canggung dan mengumpat Hana sebelumnya didalam hati.

Sebelumnya Hana memang sering memakan makanan yang instan dan sering mengorder makanan jadi dia jarang mengunakan makanan yang ada di dalam kulkas.

"Dasar raksasa." Ucap Alfarizi mengejek Hana yang langsung dipelototi Hana.

Sedangkan Aska dan Alfaro melihat itu hanya menatap Hana dengan dingin.

Hana yang melihat Papa dan anak itu memutar matanya males. Melihat ada mie instan di dekat dapur Hana langsung mengambilnya dan membuat mie telur dan mengabaikan papa dan anak itu, sedangkan dia tetap fokus memasak karena sudah lapar.

Aska dengan fokus duduk di meja makan sambil memakan telur gosong yang dibuatnya tanpa ekspresi apapun, sedangkan Alfaro dan Alfarizi cuma mengaduk makanannya dan menatap telur yang gosong seperti musuh tanpa niat untuk memakannya.

"Makan." Perintah Aska dengan dingin.

Mendengar papa yang sudah berbicara Alfarizi memasukkan telur yang dimasak papanya ke dalam mulutnya, Alfarizi yang mau memuntahkan makanannya langsung ditatap tajam oleh Aska dan menelannya dengan susah payah. Alfaro yang melihat Alfarizi seperti itu membantunya untuk mengambil air minum.

Selesai memasak mie telur, Hana langsung duduk di dekat Aska yang masih menghiraukannya. Alfarizi melihat ke arah Hana yang sedang memakan mie telurnya yang kelihatannya enak dengan tatapan ngiler, melihat itu Hana mengabaikannya dan terus memakan mie telurnya.

"Pelit." Ucap Alfaro melihat Hana asyik memakan mie telurnya sendiri tanpa ada niatan untuk menawarkan ke mereka.

Mendengar ucapan Alfarizi, Hana dengan sengaja menggodanya, karena menurutnya mereka terlalu kurang ajar, walaupun Hana sebelumnya jahat ke mereka, tidak seharusnya mereka memperlakukannya seperti itu, bagaimanapun Hana tetap mama mereka.

Aska yang melihat itu, tidak ada niatan untuk ikut campur membantu Alfarizi yang ingin memakan mie telur buatan Hana, walaupun dia sendiri juga ingin memakannya.

"Kalian mau?" Tanya Hana dengan polos Alfaro dan Alfarizi yang di jawab gelengan kepala oleh mereka, karena mereka terlalu malu untuk memakan masakan Hana.

"Ya udah." Ucap Hana pasrah yang tidak ada niatan untuk membujuk Alfaro dan Alfarizi. "Kalau gitu makan aja telurnya, dari pada nanti kalian kelaparan." Lanjut Hana dengan santai melihat ke telur gosong buatan Aska.

"Aku mau." Ucap Alfarizi yang melupakan malunya karena ingin memakan mie telur buatan Hana, dari pada harus memakan masakan papanya yang seperti racun.

Hana yang melihat Alfarizi yang begitu antusias dan Alfaro yang juga menatapnya dengan memohon, Hana menjadi merasa kasihan, apalagi dari tadi mereka cuma mengaduk makanannya dan sekali-kali melihat ke arahnya makan, sedangkan Aska yang disampingnya seperti patung yang tidak pernah berbicara dari Hana mulai duduk.

Melihat itu, Hana pergi ke dapur dan membawakan dua mangkuk kecil untuk Alfaro dan Alfarizi."ini buat kalian, habiskan." Ucap Hana. "Kalau kamu juga mau, silahkan ambil sendiri." Lanjut Hana ke Aska dan kembali duduk melanjutkan makanannya.

Aska menghiraukan ucapan Hana karena di alam liar pun Aska sudah biasa memakan makanan yang tidak enak, rumput aja Aska makan demi bertahan hidup, jadi untuk telur gosongnya merupakan suatu hal yang cukup enak bagi Aska.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang