Bab 29

126K 7.5K 150
                                    

Mama Aska yang mengajak Alfarizi ke butiknya, langsung disambut hangat oleh karyawan yang ada di butiknya itu.

"Perkenalkan ini cucu saya namanya Alfarizi." Ucap mama Aska memperkenalkan Alfarizi ke karyawannya sudah berdiri di depan dia dan Alfarizi.

"Halo kakak, nama aku Alfarizi." Ucap Alfarizi tersenyum lembut ke karyawan yang ada di butik neneknya.

"Lucu banget sih, ganteng lagi." Ucap karyawan A melihat Alfarizi.

"Terimakasih, kakak juga cantik." Puji Alfarizi. Mendengar pujian Alfarizi kepadanya dan memangilnya kakak, karyawan A tambah suka melihat Alfarizi. "Tapi setelah mama aku dan nenek." Lanjut Alfarizi yang membuat mama Aska gemes mendengar ucapan Alfarizi.

"Ahaha, Aduh lucunya." Ucap karyawan B yang ingin sekali mencubit wajah Alfarizi gemes. "Ini buat kamu." Lanjut karyawan B mengeluarkan coklat dari saku celananya.

Alfarizi yang melihat itu langsung melihat kearah neneknya untuk meminta izin, setelah dapat anggukan dari neneknya Alfarizi dengan senang hati mengambil coklat tersebut.

"Makasih kakak." Ucap Alfarizi menerima dengan senang hati, lagian semenjak papanya pulang, Alfarizi jarang makan manis-manis dan juga makanan ringan dengan Alfaro.

"Ya udah, ayok ikut nenek." Ajak mama Aska ke Alfarizi untuk pergi ke ruangannya.

"Nenek, kapan kita pergi bermainnya." Ucap Alfarizi yang melihat taman bermain di dekat butik neneknya sebelum masuk tadi.

"Buk tunggu sebentar." Ucap asisten mama Aska bernama Ani yang baru masuk setelah mengangkat telpon dari luar.

Ani juga melihat ke Alfarizi yang sedang berdiri di samping bos-nya itu, Ani juga baru pertama kali melihat Alfarizi.

"Ada apa Ani?" Tanya mama Aska yang melihat wajah asistennya yang panik. Melihat Ani yang memperhatikan Alfarizi, mama Aska langsung melanjutkan ucapannya. "Ya udah kita ngomong di dalam ruangan ibuk aja." Lanjut mama Aska.

"Baik buk." Balas Ani.

"Fari, nenek ada perlu sama Tante Ani jadi kamu main disini sama karyawan nenek dan jangan ganggu mereka bekerja." Ucap mama Aska mengigatkan Alfarizi sebelum masuk dengan Ani kedalam ruangannya.

"Siap nek, nenek tenang aja." Balas Alfarizi. "Fari anak yang baik." Lanjut Alfarizi menyakinkan neneknya yang dijawab anggukan oleh mama Aska sebelum pergi dengan asistennya.

Masuk kedalam ruangannya mama Aska langsung bertanya ke Ani. "Ada apa?" Tanya mama Aska lagi dan duduk di kursinya.

"Pemotretan hari ini kayaknya harus ditunda buk." Ucap Ani. "Soalnya anak laki-laki yang menjadi model kita, dia gak bisa hadir karena sakit." Lanjut Ani sedikit panik menunggu respon mama Aska karena semuanya sudah persiapan sudah selesai tinggal melakukan pemotretan lagi.

"Apa?" Ucap mama Aska kaget. "Ini gak bisa di tunda lagi karena ini merupakan produk baru dari butik kita dan ini juga sudah sekian kalinya kita menunda, kamu udah coba hubungi dia lagi?." Lanjut mama Aska bertanya.

"Sudah buk, katanya memang gak bisa dan orang tuanya juga sudah mintak maaf." Jelas Ani. "Uang pelanggaran kontraknya sudah mereka kirim ke kita." Lanjut Ani mengasih tahu mama Aska.

"Waktunya juga tinggal beberapa jam lagi untuk pemotretan." Jelas mama Aska. "Kamu ada rekomendasi untuk model baru?" Lanjut mama Aska bertanya.

"Ada buk, anak kecil yang berdiri di samping ibuk tadi, kayaknya dia cocok untuk model kita." Jelas Ani yang tadi memperhatikan Alfarizi.

"Maksud kamu cucu saya?" Tanya mama Aska memastikan.

"Iya buk, Alfarizi." Balas Ani yang menurutnya Alfarizi sangat cocok untuk dijadikan model butik mereka.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang