Bab 7

162K 10K 47
                                    

Bangun pagi harinya lagi saat Hana keluar dari kamarnya nya Hana melihat Alfaro dan Alfarizi yang menunggunya diluar pintu dengan memakai setelan olahraga anak-anak yang persis sama.

"Kenapa kalian sudah bangun?" Tanya Hana kaget yang melihat Alfaro dan Alfarizi.

"Kami mau ikut." Ucap Alfarizi sedangkan Alfaro cuma diam dan menunggu jawaban Hana.

"Kalian mendingan kembali tidur." Ucap Hana karena menurut se usia mereka tidak harus berolahraga pagi.

"Kami sudah biasa ikut sama papa untuk lari pagi." Jelas Alfaro karena dia memang pengen ikut dengan Hana.

Aska memang terkadang menyuruh mereka untuk ikut dengannya lari pagi kalau Aska tinggal bareng mereka, tapi sering kali ditolak oleh mereka karena alasan mengantuk tapi terkadang mereka juga terpaksa ikut kalau Aska menatap tajam mereka.

"Betul, nanti dari pada pas papa pulang, kalau tahu kami gak ikut berolahraga pasti papa marah." Ucap Alfarizi yang melebih-lebihkan.

"Bukannya kalian mau menemani aku untuk ikut." Goda Hana ke Alfaro dan Alfarizi.

"Jangan sok tahu, mana mau kami ikut lari pagi cuma karena ikut sama kamu." Jelas Alfarizi yang tidak berani melihat ke Hana karena takut kebohongannya dengan Alfaro terungkap.

"Ayok pergi." Ucap Alfaro karena tidak mau mama mereka untuk banyak tanya.

"Ya udah kalau kalian gak mau jujur, sebenarnya kalau kalian jujur, aku akan beliin kalian es krim." Jelas Hana yang duluan keluar dan mengabaikan Alfaro dan Alfarizi yang membeku di tempat.

"Kenapa tadi aku gak jujur aja ya." Bisik Alfarizi di telinga Alfaro.

"Kamu jangan seperti anak-anak yang mudah untuk dibujuk." Ucap Alfaro dingin. "Mendingan ayok kita ikuti dia." Lanjut Alfaro yang mengikuti Hana untuk keluar.

Melihat mereka yang sudah keluar dari rumah, Hana langsung aja menyuruh mereka untuk menutup pintu. "Jangan lupa untuk nutup pintu." Ucap Hana sambil melakukan pemanasan di depan rumahnya.

Alfaro dan Alfarizi yang sudah melaksanakan perintah Hana juga mengikuti gerakan Hana untuk pemanasan.

"Kalian sudah siap." Ucap Hana yang sudah selesai melakukan pemanasan.

"Sudah." Jawab Alfaro dan Alfarizi serempak.

"Kalau gitu, ayok kita mulai larinya." Ucap Hana melakukan lari pagi yang diikuti Alfaro dan Alfarizi dibelakangnya.

Hana juga kembali melihat tetangga yang juga lari pagi kemaren, Hana hanya menunjukkan senyum ke mereka.

"Kamu jangan sering senyum, soalnya kayak monster." Ucap Alfarizi yang sedikit cemburu melihat Hana yang senyum ke orang lain.

"Kamu bisa diam gak sih." Ucap Hana menatap Alfarizi. "Untung kalian anak saya." Lanjut Hana menatap Alfaro dan Alfarizi bergantian.

"Mendingan fokus lari aja." Ucap Alfaro.

Melihat Alfaro dan Alfarizi yang kurang suka bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar kompleks membuat Hana cukup paham karena mereka sering jarang keluar rumah dari kecil dan membuat mereka sedikit takut akan dunia luar.

Hana yang ingin memberikan mereka pengertian melihat bangku dipinggir jalan dan mengajak Alfaro dan Alfarizi untuk istirahat.

"Ayok istirahat." Ajak Hana sambil menunjukkan bangku ke mereka.

"Aku gak capek." Ucap Alfaro yang di anggukkan Alfarizi.

"Aku capek." Ucap Hana. "Kalau kalian masih mau lari silahkan." Lanjut Hana yang tidak memaksa mereka untuk mengikuti keinginannya karena menurut Hana anak kecil seperti mereka harus dibiarkan apa yang dia mau dan sebagai orang dewasa Hana tidak perlu melarangnya asalkan di watas wajar dan juga baik untuk mereka.

"Kami gak mau tinggalin kamu sendiri disini." Ucap Alfaro.

Hana yang sudah duduk di bangku yang diikuti Alfaro dan Alfarizi mulai berbicara dengan mereka.

"Aku mau kalian juga memiliki teman disini." Ucap Hana ke Alfaro dan Alfarizi.

"Tapi kami sudah senang bermain berdua dan kami gak memerlukan teman yang lainnya." Balas Alfarizi santai kadang mereka juga pernah mengamati teman-teman di komplek membuat Alfarizi tidak suka karena mereka mudah menangis menurut Alfarizi yang membuat Alfarizi sedikit tidak suka.

Kalau Alfaro jangan di tanya dia bahkan lebih suka sendiri memiliki saudara kembar Alfarizi aja Alfaro mungkin tidak suka karena Alfaro lebih suka ketenagaan, kalau bisa Alfaro akan tetap di rumah dan sibuk dengan dunianya sendiri yang tidak diketahui Hana karena Hana juga tidak pernah untuk masuk kedalam kamar mereka.

Tapi menurut Hana itu juga tidak baik bagi pertumbuhan mereka walaupun Hana melihat Alfaro dan Alfarizi yang cukup pintar dan dewasa serta sudah banyak kata yang diketahui mereka karena menurut Hana mereka harus juga berinteraksi dengan dunia luar.

"Kalian gak boleh nolak, kalau papa kalian sudah pulang kalian akan aku masukin ke sekolah." Jelas Hana menatap mereka.

"Sekolah." Ucap Alfaro dan Alfarizi serentak dan menatap Hana penuh harap karena mereka memang pengen ikut sekolah dari dulu.

"Iya." Balas Hana. "Habis dari sini aku akan ajak kalian beli peralatan tulis sebelum pulang." Lanjut Hana yang ingin mengajar mereka terlebih dahulu.

Hana disini juga belum tahu mau kerja apa dari pada tidak yang dilakukannya di rumah Hana lebih senang untuk mengajar mereka.

Menurut Hana, Alfaro dan Alfarizi memang sedikit lebih lambat untuk masuk sekolah karena banyak yang Hana lihat di kehidupan sebelumnya anak-anak masuk TK oleh orang tuanya mulai dari umur tiga tahun.

"Oke." Balas Alfaro dan Alfarizi.

"Ayok cepat selesaikan lari paginya." Ucap Alfarizi yang tidak sabar untuk membeli peralatan tulisnya dengan Hana.

Alfaro yang tetap diam juga sedikit senang karena dia tahu dengan sekolah dia akan mendapatkan ilmu baru dan juga mengetahui apa yang tidak dia ketahui.

Hana juga sedikit lelah dengan lari pagi sedangkan Alfaro dan Alfarizi masih semangat karena mereka juga ingin belajar dengan mama mereka supaya nanti pas dia ikut dengan papa mereka ke kompleks militer dia akan menyombongkan dirinya ke anak-anak yang ada di tentara yang selalu mengejek mereka karena tidak memiliki mama.

"Yok pulang." Ucap Hana yang sudah capek.

"Tapi kita harus beli peralatan tulis dulu." Ucap Alfarizi yang tidak sabar.

"Ya udah." Ucap Hana yang pergi ke tempat orang jualan peralatan sekolah yang dia lihat Hana kemaren yang tidak jauh dari tempat mereka sekarang.

Sampai disana Hana juga langsung memberitahukan orang yang jualan apa yang dia butuhkan untuk mengajar Alfaro dan Alfarizi.

"Kalau ada lagi yang mau kalian beli silahkan di ambil." Ucap Hana yang sudah duduk di kursi yang di sediakan penjual dan Hana juga sedikit lapar habis lari pagi.

Alfarizi yang melihat ada juga menjual mobil-mobilan dengan senang hati mengambilnya sedangkan Alfaro yang melihat ada balok-balok mainan juga mengambilnya dan langsung meletakkan dimeja kasir.

"Cuma ini aja?" Tanya Hana ke mereka yang langsung di anggukkan mereka. "Kalau gitu ayok pulang dan nanti kalian harus bantu aku untuk merapikan rumah." Lanjut Hana karena kemaren habis pulang mereka langsung tidur dan tidak sempat membereskan apa yang mereka beli kemaren.

"Siap bos." Ucap mereka serempak sedangkan pemilik toko melihat itu tersenyum melihat Alfaro dan Alfarizi dan melihat ke Hana dengan cukup iri.

Hana yang akan kembali pulang kerumahnya ditahan oleh Alfaro. "Mendingan kita sarapan diluar." Saran Alfaro yang juga tidak mau Hana nanti masak sarapan di rumah yang akan merepotkan Hana.

"Kalau gitu pergi sarapan paginya di tempat aku beli bubur kemaren aja." Ucap Hana yang juga sudah lapar dan juga ingat kalau dia juga belum buat sarapan.

Mereka bertiga langsung aja pergi mencari sarapan pagi dengan senang dan membawa beberapa barang ditangan mereka masing-masing.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang