Bab 25

139K 7.9K 76
                                    

Malam harinya setelah Hana membantu Alfaro dan Alfarizi untuk paking, Hana pergi ke kamar Aska.

"Aska." Panggil Hana sambil mengetuk pintu Aska.

"Masuk." Ucap Aska dingin dari dalam.

Inilah pertama kalinya Hana masuk ke kamar Aska yang ada dirumahnya ternyata tidak jauh beda.

"Ada apa?" Tanya Aska melihat Hana yang masih memperhatikan kamarnya.

"Kamu sudah kasih tahu mama kamu, kalau kita berangkat besok?" Tanya Hana ke Aska untuk memastikan.

"Sudah." Balas Aska. "Makasih bajunya, saya suka." Lanjut Aska yang belum sempat untuk ngomong terimakasih ke Hana, karena semenjak pulang dari mal, mereka berempat sibuk untuk mempersiapkan keperluan untuk berangkat besok.

"Baguslah kamu suka, Lagian itu dibeli pakai uang kamu sendiri." Ucap Hana santai. "Owh iya saya kesini mau ngomong sesuatu, saya punya ide untuk membantu kamu bekerja sama di depan orang tua kamu besok." Lanjut Hana yang teringat tujuannya datang kerumah Aska.

"Mau ngomong apa?" Tanya Aska menatap Hana.

Hana harus berdiskusi kan sesuatu dengan Aska supaya akting yang dia pamerkan ke Aska kemaren bisa berjalan lancar dan tidak membuat orang tua Aska merasa curiga.

"Besok kamu jangan memanggil saya, Kamu lagi di depan orang tuamu, supaya mereka gak curiga sama kita." Jelas Hana mengigatkan Aska.

"Oke, besok saya akan manggil kamu sayang." Balas Aska dengan ekspresi datar.

"Ha, sayang." Ucap Hana menatap Aska kaget.

"Iya sayang." Balas Aska dengan ekspresi lembutnya.

"Iii.., saya geli Aska." Ucap Hana mendengar Aska memangilnya sayang. "Kamu manggilnya nama saya aja, Hana lebih alami." Lanjut Hana memperingatkan Aska.

"Hana, Hana gak ngantuk?." Ucap Aska langsung mempraktekkannya langsung di depan Hana yang membuat Hana sedikit geli mendengarnya.

"Hahaha." Tawa Hana pecah saat mendengar Aska langsung mempraktekkannya dengan wajah datarnya.

"Kenapa kamu ketawa?" Tanya Aska heran.

"Gak gitu juga Aska." Jelas Hana. "Aska, aku mau tidur dulu, maaf sudah ganggu kamu." Lanjut Hana mencotohkan dan berjalan keluar kamar Aska.

"Tunggu." Ucap Aska melihat Hana yang benar-benar keluar dari kamarnya. "Hana, kamu tidur disini aja, supaya besok di rumah mama kita gak canggung lagi tidur bareng aku." Lanjut Aska menatap Hana penuh harap.

"Modus." Ucap Hana mendengar ajakan Aska. "Saya mau ke kamar, kamu lanjutkan aja mengemasi bajunya." Lanjut Hana keluar dari kamar Aska.

"Kenapa saya modus, bukannya suami dan istri seharusnya memang tidur bersama, lagian orang tua saya belum tentu memperhatikan kita." Ucap Aska tertawa dingin kedirinya sendiri dan melanjutkan kegiatan yang tertunda.

Aska hanya tidak mau istri dan anaknya yang akan kecewa dengan orang tuanya, Aska berharap orang tuanya mengurangi pekerjaannya selama mereka disana.

*****

Keesokan harinya, sebelum berangkat ke bandara Hana memastikan terlebih dahulu barang-barangnya, apakah ada yang dia lupakan.

Setelah diyakini Hana tidak ada yang tertinggal, Hana langsung keluar dari kamarnya yang sudah di tunggu Aska, Alfaro dan Alfarizi di ruang tamu.

"Sudah siap?" Tanya Aska melihat Hana yang keluar dari kamarnya.

"Mama cantik sekali, bajunya bagus." Puji Alfarizi melihat mamanya yang berpenampilan keren menurutnya.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang