Bab 18

146K 9.9K 77
                                    

Hana merasa keputusan dia ambil semalam salah setelah mendengar cerita Alfaro dan Alfarizi, karena sesuai ingatan yang dia terima, kalau Hana sebelumnya tidak pernah pergi ke komplek militer Aska tinggal.

Selain Aska yang tidak mengajaknya tinggal disana, Hana sebelumnya juga merasa dia tidak akan betah disana, Hana merasa kalau di komplek militer Hana gerakannya akan terbatas dan selalu di perhatikan terus.

Hana juga tidak ingin kalau gara-gara dia, Aska akan terkena masalah. Walaupun Hana yang sebelumnya tidak suka dengan Alfaro dan Alfarizi, kalau masalah Aska, Hana akan pasti selalu melakukan hal yang terbaik menurutnya untuk Aska.

mungkin karena Aska yang sudah membiayai hidupnya pikir Hana.

"Pergi apa gak ya." Pikir Hana ragu-ragu padahal dia juga sudah siap-siap untuk pergi menjemput Alfaro dan Alfarizi.

Hana teringat perkataannya semalam yang akan datang menemui Alfaro dan Alfarizi menarik nafas dalam-dalam dan berkata pada dirinya sendiri  "Hana ingat, kamu sudah janji sama Alfaro dan Alfarizi." Ucap Hana yang tidak mau mengecewakan Alfaro dan Alfarizi.

Disini la Hana sekarang di depan gerbang komplek militer, dimana Hana dihentikan oleh keamanan disana.

"Maaf mbak, dilarang masuk kalau bukan orang keluarga yang tinggal disini." Ucap keamanan tersebut setelah Hana menurunkan kaca mobilnya.

"Tapi saya juga istri yang tinggal disini nomor rumahnya 26 pak." Ucap Hana ke keamanan tersebut yang juga seorang tentara.

"Itu kan nomor rumah komandan Aska." Ucap keamanan tersebut yang tidak percaya kalau Hana istrinya, dia kira Hana penipu yang pura-pura jadi istri Aska, karena sebelumnya mereka tidak ada yang tahu siapa istri dari Aska.

Hana tidak menyangka ternyata masuk ke komplek militer tidak semudah yang Hana bayangkan, Hana kira saat melaporkan nomor rumah Aska dia akan langsung bisa masuk.

"Betul pak, saya istri Aska." Ucap Hana dengan sopan. "Jadi apa saya sekarang boleh masuk pak?" Lanjut Hana bertanya dengan sopan.

"Mbak jangan menipu ya, mentang-mentang mbak cantik dengan gampangnya mbak ngomong kalau mbak istri komandan saya." Ucap keamanan tersebut yang masih tidak percaya dengan Hana.

"Apa hubungannya ya pak kalau saya cantik." Ucap Hana tidak terima memang cuma wanita cantik aja yang bisa jadi istri Aska.

Hana yakin pas dia gendut kemaren kesini mungkin dia sudah lama di usir.

Hana cukup benci dengan pikiran orang-orang yang selalu memandang fisik dan mengabarkan sesuatu kecantikan dan kekayaan serta jabatan untuk di  dihargai.

"Tunggu bentar pak, saya akan hubungi suami saya kalau bapak gak percaya kalau saya istrinya." Ucap Hana yang sudah kesal, lagian Aska sudah tahu bagaimana keadaan disini seharusnya dia lebih dulu mengasih tahu penjaga disini sehingga dia tidak perlu repot-repot berurusan. "Kalau gak mendingan bapak aja yang hubungi soalnya saya malas." Lanjut Hana yang tidak mau lagi untuk menghubungi Aska.

"Ok, tunggu sebentar." Ucap keamanan tersebut dan langsung menelpon Aska yang langsung tersambung.

Selesai menelpon Aska keamanan tersebut langsung membiarkan Hana untuk masuk dan tidak lupa mintak maaf ke Hana yang telah menunda waktu Hana.

Hana tidak mempermasalahkan itu karena memang tugas keamanan. Hana hanya melajukan mobilnya lagi menuju rumah Aska.

Melihat rumah-rumah di komplek militer tenyata rumah mereka sama semua mulai dari cat dan juga tata bangunan nya.

Saat Hana sampai di depan rumah Aska, Hana juga melihat Alfaro dan Alfarizi yang sedang duduk di luar rumah.

Melihat mobil yang sudah di kenal, Alfaro dan Alfarizi langsung menghampiri mobil tersebut dan benar saja, melihat mama yang keluar  dari mobil tersebut.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang