Bab 27

137K 7.8K 39
                                    

"Hana." Panggil Aska setelah tidur disamping Hana. "Kamu sudah tidur?" Lanjut Aska bertanya.

"Belum." Balas Hana.

"Hana, apa ada orang yang kamu suka saat ini?" Tanya Aska yang hanya ada cahaya lampu tidur menerangi mereka berdua.

"Gak." Balas Hana yang merasa aneh dengan pertanyaan Aska. "Kalau kamu gimana?" Lanjut Hana.

"Saya kan sudah ngomong sama kamu, kalau saya tertarik sama kamu." Jawab Aska membuat Hana langsung melihat ke arah Aska. "Saya serius." Lanjut Aska dan melihat ke Hana yang juga melihatnya.

"Saya percaya." Ucap Hana melihat Aska yang begitu serius.

"Emang kamu gak mau melihat Alfaro dan Alfarizi yang mempunyai keluarga yang bahagia." Ucap Aska terus melanjutkan ucapannya tanpa menunggu Hana merespon. "Saya gak mau, nasib mereka sama dengan saya yang kekurangan kasih sayang keluarga." Lanjut Aska yang mengingat masa lalunya.

"Saya lihat orang tua kamu baik-baik aja." Ucap Hana yang melihat keluarga Aska juga begitu harmonis dan Hana juga melihat kalau orang tua Aska juga tidak pura-pura menyukai Alfaro dan Alfarizi.

"Dari saya kecil orang tua saya gak pernah hadir ke sekolah yang ada di pikiran mereka, cuma pekerjaan dan mereka juga jarang pulang ke rumah, padahal saya butuh mereka di sisi saya." Beritahu Aska. "Mereka sayang sama saya dengan cara mereka masing-masing tapi buka itu yang saya mau. Saya sering cemburu melihat orang tua teman-teman saya yang bisa meluangkan waktu untuk anaknya. Sering sekali saya lebih memilih menyendiri dari pada mendengar mereka bercerita tentang keluarganya." Lanjut Aska menceritakan masa lalunya ke Hana.

Sekarang Hana tahu kenapa Aska bersikap dingin dan juga terlalu keras dengan Alfaro dan Alfarizi karena Aska tidak pernah mendapatkan apa yang diinginkan dari kecil dan tidak tahu apa yang harus dilakukan ke Alfaro dan Alfarizi.

Hana melihat kearah Aska yang sedikit sedih menceritakan masa lalunya. "Kamu beruntung mendapatkan keluarga yang apa-apa bisa mintak dan itu pasti ada, kamu tahu gak semua orang mendapatkan itu dari orang tuanya." Hibur Hana ke Aska supaya Aska bisa berdamai dengan masa lalunya.

Hana tidak menyangka Aska seorang komandan militer yang memiliki orang tua yang kelihatan perhatian dan juga kaya serta anak satu-satunya ternyata kekurangan kasih sayang dari orang tua.

"Walaupun seperti itu saya tetap sayang dengan mereka, kalau bukan karena mereka saya gak akan jadi tentara dan itu merupakan sesuatu yang saya syukuri memiliki orang tua seperti mereka." Ucap Aska yang juga bangga memiliki orang tua yang tidak pernah menentang keinginannya dan selalu mensupport Aska terhadap apa yang diinginkan dari kecil kecuali mereka selalu ada untuk Aska.

Saat Aska juga meminta izin orang tuanya untuk menikah dengan Hana, orang tua Aska tidak pernah menayangkan latar belakang Hana dan langsung setuju dengan keputusan Aska.

Melihat Hana yang begitu tertarik mendengar masa lalunya dan juga menatapnya dengan lembut, Aska merasa tidak sia-sia menceritakan masa lalunya ke Hana.

Hana yang juga tidak tidur selama pesawat tadi merasa mengantuk dan langsung tidur saat mendengar Aska bercerita tentang masa lalunya.

Aska yang keasyikan bercerita merasa tidak ada tanggapan dari sebelahnya langsung melihat Hana yang ternyata sudah tertidur.

Aska yang melihat itu membantu Hana untuk menutupi selimutnya dan juga ikut menutup matanya untuk tidur.

Aska yang baru menutup matanya merasakan ada beban berat di perutnya yang membuat Aska membuka matanya lagi dan tidak lama juga tangan Hana juga ada di wajahnya.

"Ternyata masih belum berubah." Ucap Aska dan membenarkan kembali posisi tidur Hana.

*****

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang