Bab 23

140K 8.7K 184
                                    

Pulang ke rumahnya, Hana langsung masuk rumah dan diikuti Aska.

Sampai dalam rumah Hana langsung pergi ke kamar Alfaro dan Alfarizi, melihat apakah mereka sudah bangun.

Melihat Alfaro dan Alfarizi yang masih tidur dengan nyenyak Hana menjadi lega.

"Kamu jangan begitu memanjakan mereka." Ucap Aska yang kembali mengingatkan Hana. "Saya saat seumuran mereka sudah bisa mandiri." Lanjut Aska, Aska memang dari kecil sering di tinggalin oleh orang tuanya, walaupun ada pengasuh Aska lebih suka melakukan sendiri karena Aska tidak suka disentuh oleh orang lain kecuali keluarganya sendiri.

"Saya bukan manjain mereka, wajar kalau orang tua perhatian ke anaknya dan ingin mengetahui keadaan anaknya, apalagi kita baru dari luar dan mereka cuma berdua di rumah." Jelas Hana mengecilkan suaranya takut Alfaro dan Alfarizi bangun. "Ayo keluar." Lanjut Hana mengisyaratkan Aska supaya Aska ikut dengannya.

"Beruntung banget mereka punya mama seperti kamu." Ucap Aska menatap Hana dengan ekspresi lembut.

"Terimakasih, saya juga beruntung punya anak seperti mereka yang lucu dan selalu perhatian sama saya." Jelas Hana tersenyum melihat kepintu kamar Alfaro dan Alfarizi.

Aska yang melihat Hana tersenyum juga mengikuti Hana tersenyum. "Iya anak kita." Ucap Aska mengoreksi.

Aska menatap kamar Alfaro dan Alfarizi dan ekspresi datar kenapa mereka begitu mudah di sukai Hana, sedangkan Aska perlu berjuang supaya bisa dekat dengan Hana. Padahal dulu Hana yang selalu ingin dekat dengannya dan sekarang mala aska yang ingin mendekati Hana.

"Iya, anak kita." Ucap Hana lagi setelah mendengar ucapan Aska. "Saya mau mandi dulu." Lanjut Hana yang masuk ke kamarnya.

Aska sebenarnya masih ingin berbicara dengan Hana tapi Aska tidak tahu harus mulai dari mana, dalam urusan mendekati Hana, Aska memang tidak tahu untuk berbuat apa.

Tapi kalau disuruh melawan musuh,  Aska akan maju paling depan tanpa ragu-ragu dan tidak akan mundur, Aska pasti akan mempunyai rencana yang bagus untuk menaklukkan musuhnya sehingga dengan melihat Aska aja mereka akan mulai ketakutan.

Aska yang kembali ke kamarnya langsung pergi mandi, selasai mandi Aska langsung mencari di handphone tutorial supaya bisa dekat dengan Hana.

Pencarian di handphone.
1. Sering-sering tersenyum manis ke istri anda.
2. Sering bantu istri anda pekerjaan rumah.
3. Peluk istri anda saat masak.
4. Sering-sering ajak istri anda untuk berbelanja.
5. Uang yang anda hasilkan suruh istri yang pegang.

"Saya pasti bisa buat kamu suka." Ucap Aska yang setelah membaca dengan serius hasil pencariannya.

Aska yang berencana untuk melakukan apa yang ada pencarian handphonenya langsung ke luar. dari kamar mencium bau harum dari dapur dan melihat hana yang sedang memasak.

Melihat Hana yang begitu fokus untuk memotong bawang putih dan mencincang dengan pisau Aska jadi sedikit takut melihat gerakan Hana dan mengurungkan niatnya yang akan memeluk Hana dari belakang.

Aska jadi tidak habis pikir kalau masalah tentang Hana untuk sekarang Aska tidak bisa buat apa-apa, padahal Hana hanya mama dari anak-anaknya yang hampir enam tahun tapi Aska masih asing dengan Hana.

"Lama-lama saya jadi gila." Ucap Aska yang melihat Hana yang begitu serius memasak semangkin menarik dimata Aska. "Oke Aska, Kamu pasti bisa." Lanjut Aska kedirinya dan berjalan dengan pelan kearah Hana, Aska yang seorang tentara dengan mudah berjalan ke arah Hana tanpa disadari Hana kalau Aska sudah berdiri di belakangnya.

Aska yang sedang berdiri dibelakang Hana yang akan memeluk Hana dari belakang dia urungkan. "Saya gak bisa seperti ini." Ucap Aska yang ragu-ragu akan tindakannya untuk mendekati Hana.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang