Bab 15

158K 9.6K 36
                                    

Pulang dari lari pagi, sesuai perkataannya semalam dengan Hana, Aska menatap Hana untuk menyuruh Hana yang berbicara dengan Alfaro dan Alfarizi.

Hana yang mengerti maksud Aska hanya pura-pura tidak tahu, mana mau Hana untuk berkompromi dengan Aska, apalagi Hana ingin Alfaro dan Alfarizi untuk dekat dengan Aska.

Aska yang melihat Hana tidak mau berkerjasama menatap ke Alfaro dan Alfarizi yang sudah duduk kelelahan di ruang tamu dan ikut duduk di sebelah mereka.

"Kalian nanti ikut papa ke kompleks militer." Ucap Aska langsung ke Alfaro dan Alfarizi.

Alfaro dan Alfarizi sudah melupakan kompleks militer setelah lama bergaul dengan Hana, mendengar papanya mengajak mereka lagi kesana, menatap Hana untuk meminta pertolongan karena mereka tidak suka ada di wilayah militer, selain dilatih oleh Aska, Alfaro dan Alfarizi tidak suka dengan anak-anak disana karena selalu mengejek mereka tidak punya mama.

"Gak ada penolakan, om Ilham sudah menunggu kalian dan kalian  sudah lama gak ikut latihan." Ucap Aska menatap Alfaro dan Alfarizi.

Hana yang melihat cara didikan Aska sedikit keras ke Alfaro dan Alfarizi tidak ikut campur dan Hana cuma mengamati mereka untuk diskusi tanpa berniat membantah ucapan Aska.

Alfarizi yang melihat mamanya yang cuma diam aja langsung lari ke Hana. "Mama juga ikut kan." Ucap Alfarizi menatap Hana sambil memeluk masing-masing kaki Hana dengan Alfaro.

"Gak." Balas Hana yang membuat Alfaro dan Alfarizi kecewa karena mereka sedikit engan untuk berpisah dengan Hana. "Kalian pergi bareng papa aja, lagian udah sebulan gak ketemu papa jadi mendingan ikut papa aja, emangnya kalian gak rindu sama teman-teman disana?" Lanjut Hana bertanya tapi langsung dijawab gelengan oleh Alfaro dan Alfarizi.

Alfaro dan Alfarizi sangat ingin Hana untuk ikut mereka ingin memberi tahu teman-teman mereka kalau mereka juga punya mama.

Aska yang melihat anak-anaknya yang begitu engan berpisah dengan Hana menatap Hana dengan cemburu. Dia cukup iri melihat Alfaro dan Alfarizi yang juga mendapatkan sikap lembut dari Hana, karena biasanya Hana tidak akan begitu peduli dengan Alfaro dan Alfarizi dan lebih mementingkan dia dari pada anak-anaknya.

"Sejak kapan kalian mulai manja kayak gini." Ucap Aska yang tidak tahan lagi melihat Alfaro dan Alfarizi yang masih memegang kaki Hana, apalagi Hana yang tidak punya niatan menyuruh mereka untuk melepaskan kakinya. "Lagian kita cuma seminggu disana." Lanjut Aska yang berencana untuk melatih Alfaro dan Alfarizi walaupun usia mereka lima tahun, Aska tidak akan memanjakan mereka karena menurut Aska anak cowok itu harus kuat tidak boleh cengeng.

"Tapi kami gak mau ikut papa, soalnya sama papa pasti kami akan terus dilatih dan juga papa gak bisa masak, pasti nanti makan di kantin lagi." Jelas Alfarizi yang berharap Hana simpati dengan mereka. "Mendingan mama ikut juga, jadi mama bisa masakin kami dan yang penting kami gak perlu berpisah dengan mama." Lanjut Alfarizi penuh harap.

"Udah berani ngeluh ya kamu." Ucap Aska dan berjalan menghampiri mereka bertiga dan langsung menarik telinga Alfaro dan Alfarizi.

"Aduh sakit pa." Ucap Alfaro dan Alfarizi dan melepaskan tangan mereka dari kaki Hana.

"Telinga aku kenapa ikut ditarik padahal yang ngomong cuma Fari." Ucap Alfaro yang tidak terima.

Melihat Hana yang akan membantu mereka Aska langsung menatap Hana.
"Apa kamu juga mau ikut?" Tanya Aska melihat Hana yang masih memegang telinga Alfaro dan Alfarizi.

"Saya gak mau pergi." Balas Hana karena Hana juga belum siap untuk pergi ke kompleks militer karena Hana belum bisa menerima Aska sepenuhnya. "Kamu lepas telinga mereka, bisa-bisa telinga mereka bisa putus karena kamu." Lanjut Hana yang melihat telinga Alfaro dan Alfarizi yang sudah memerah.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang