Bab 3

171K 11.1K 60
                                    

Melihat Alfaro dan Alfarizi masuk kedalam kamar buat Hana menghela nafas sedih.

Begitu takutnya mereka ke Hana sebelumnya setelah Aska pergi, karena tadi Alfarizi yang selalu mengejek Hana, sekarang malah seperti anak ayam mengikuti Alfaro untuk masuk kedalam kamar mereka.

Melihat Alfaro dan Alfarizi masuk ke kamar, Hana tidak menghentikannya dan membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan.

Hana yang kembali berdiri dari tempat duduknya merasakan kembali tubuhnya yang gemuk.

"Aku harus cepat menurunkan berat badan." Ucap Hana menghela nafas.

Masuk kedalam kamar Hana mengambil surat perceraian yang belum di tanda tangani Aska untuk disimpan baik-baik karena disini ada uang 1 M nya dan juga rumah ini.

"Saat dia pulang aku harus segera menyuruh dia untuk tanda tangan" Ucap Hana kedirinya sendiri.

Keluar dari kamarnya lagi, Hana kembali melihat ke adaan rumahnya yang belum sempat dia perhatikan semuanya. Melihat rumah yang dihuninya Hana menghela nafas, bagaimana tidak rumahnya sangat berantakan dan tidak bersih. Hana yang suka kebersihan tidak tahan lagi dan mengambil sapu yang ada disudut rumahnya untuk siap membersihkan rumahnya.

Alfaro dan Alfarizi yang ada dikamar mendengar gerakan diluar tetap diam dalam kamar dan sibuk dengan urusan mereka masing-masing, mereka takut kalau Hana memarahi mereka seperti biasa mereka lakukan saat papanya pergi.

Selesai membersihkan rumahnya, Hana menjadi ke lelehan, padahal rumahnya hanya kecil tapi sudah buat Hana lelah. Tubuhnya yang gemuk buat Hana cepat lelah dan susah bergerak.

Kembali memperhatikan rumahnya lagi, Hana  melihat gorden pintu yang entah sudah berapa lama yang tidak cuci.

"Pantas aja Aska ingin menceraikan Hana, dia memang pemalas dan jorok." Ucap Hana kembali melihat sekelilingnya apa yang harus dia lakukan untuk buat rumahnya benar-benar bersih.

Setelah satu jam membersihkan ruang tamu termasuk dapurnya Hana merebahkan dirinya di lantai yang sudah dia bersihkan. "Sepertinya aku harus kembali membeli peralatan baru untuk rumah ini." Ucap Hana karena melihat peralatan rumahnya yang banyak tidak layak di pakai.

Melihat jam dinding sudah menunjukkan jam lima sore Hana teringat kalau bahan masakannya di kulkas kosong, sedangkan dia harus memasak makanan malam untuk Alfaro dan Alfarizi.

Melihat kembali ke kamar tidur Alfaro dan Alfarizi yang tidak ada gerakan dari tadi Hana langsung berjalan ke kamar mereka.

"Alfaro, Alfarizi bukak pintunya." Ucap Hana sambil mengetuk pintu kamar mereka.

Alfaro yang mendengar orang mengetuk pintunya, langsung membuka pintu kamarnya dan melihat Hana yang sudah berdiri di depan kamar mereka.

"Aku gak akan biarkan kamu marah-marah sama kami." Ucap Alfaro dingin yang membuat Hana merasa geli mendengarnya. "Walaupun gak ada papa disini, Kami gak takut sama kamu." Lanjut Alfaro menatap Hana.

"Benar kami gak takut sama kamu." Ucap Alfarizi yang juga muncul didepan Hana.

"Kalian anak nakal." Ucap Hana mencubit pipi mereka berdua karena terlalu lucu melihat wajah marah mereka. "Siapa yang marah sama kalian, aku mau ajak kalian pergi ke supermarket." Lanjut Hana yang membuat mereka terdiam, karena biasanya Hana tidak akan pernah ajak mereka untuk keluar dari rumah.

Biasanya kalau Hana pergi dari rumah, dia akan menguncikan mereka pintu dari luar, supaya mereka tidak keluar dari rumah.

Melihat mereka masih diam, Hana melanjutkan kembali ucapannya. "Ya udah, kalau gitu mendingan aku sendiri yang menghabiskan uang papa kalian." Ucap Hana sambil melihatkan kartu yang diberikan Aska tadi ke Alfaro dan Alfarizi.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang