Bab 14

161K 10.4K 102
                                    

Kamu itu seperti apa yang kamu pikirkan, jadi mulailah dari sekarang untuk berpikir positif, kamu itu hebat, kamu kuat dan pastinya kamu pasti bisa.
~mustika2601~
*******

Hana yang belum makan siang dengan Alfaro dan Alfarizi mulai merasa lapar. Mengambil telponnya Hana memesan makanan secara online untuk tiga orang, tanpa mempedulikan Aska, karena Hana benar-benar kesal dengan Aska yang mempermainkannya.

Hana yang dapat notifikasi kalau makanan yang dia pesan sudah sampai langsung keluar dari rumahnya dan mengabaikan papa dan anak itu yang menatap dia yang berjalan menuju pintu.

"Mama, mau kemana?" Tanya Alfarizi yang sedikit takut mamanya akan meninggalkan mereka dan langsung mengikuti Hana untuk menuju pintu.

"Mbak ini pesanannya." Ucap gojek tersebut.

"Makasih mas." Balas Hana mengambil pesanannya.

Alfarizi yang melihat Hana ternyata mengambil makanan menatap Hana dengan senang.

"Ayo kita makan ma, aku lapar." Ucap Alfarizi melihat makanan yang dipegang mama.

"Ya udah ayo kita makan." Ajak Hana mengambil tangan Alfarizi untuk berjalan kedapur dan tidak lupa memangil Alfaro. "Faro, ayo makan." Lanjut Hana memangil Alfaro untuk mengikutinya dengan Alfarizi.

Aska yang tidak dipanggil Hana, juga beranjak dari tempat duduknya mengikuti Alfaro kemeja makan.

Melihat makanan didepan meja untuk porsi tiga orang dewasa Aska langsung melihat kearah Hana.

"Apa?." Tanya Hana yang masih marah dengan Aska. "Kalau mau makan masak sendiri, kalau gak pergi beli sendiri." Lanjut Hana memelototi Aska.

Aska yang melihat Hana masih marah ke dia, langsung beranjak dari kursinya dan pergi ke dapur untuk melakukan memasak mie yang mudah untuk Aska dibuat.

Alfaro dan Alfarizi yang melihat papanya yang pergi ke dapur langsung saling tatap, karena mereka kembar jadi insting mereka kuat jadi mereka paham, apa yang harus mereka lakukan dan langsung pergi ke dapur.

Hana yang melihat itu cuma mengabaikan apa yang akan dilakukan Alfaro dan Alfarizi, dia tetap melanjutkan makanannya tanpa menunggu papa dan anak itu.

"Papa gak usah masak." Ucap Alfarizi yang di anggukkan Alfaro. "Lagian kalau papa masak, pasti gak seenak masakan mama." Lanjut Alfarizi dengan polosnya.

Hana yang mendengar ucapan Alfarizi tidak sengaja langsung tertawa.

Aska yang mendengar ucapan Alfarizi sedikit malu, apalagi mendengar tawa Hana membuat Aska menjadi tambah malu.

"Papa, makan." Ucap Alfaro menarik Aska kembali ke meja makan.

Sampai meja makan Alfaro dan Alfarizi langsung meminta izin ke Hana ujian membagi makanannya ke Aska.

"Boleh kan ma?" Tanya Alfaro menatap Hana.

"Iya ma, soalnya kami gak akan habis juga." Ucap Alfarizi membujuk Hana. "Dari pada terbuang sia-sia." Lanjut Alfarizi.

Melihat tatapan memohon yang sama dari papa dan anak itu ke Hana, Hana hanya menganggukkan kepalanya.

Melihat persetujuan dari Hana Alfaro dan Alfarizi langsung mendorong makanan yang mereka bagi ke papa mereka. "Ayo pa, cepat dimakan." Ucap Alfarizi.

Aska yang melihat itu cuma bisa pasrah melihat anak-anaknya yang begitu bergantung dengan Hana dan posisinya di hati Alfaro dan Alfarizi sudah tergeser oleh Hana.

Aska juga tidak habis pikir dirinya yang seorang komandan militer harus dapet belas kasihan untuk harus bisa makan, apalagi dari anak dan istrinya sendiri.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang