Bab 17

145K 10.3K 79
                                    

Sore harinya selesai bermain dengan Ilham, Alfaro dan Alfarizi langsung pulang kerumahnya tanpa di antar Ilham, karena Ilham di panggil oleh tentara lainnnya.

Saat Alfaro dan Alfarizi berjalan, Alfaro dan Alfarizi bertemu dengan 5 anak-anak tentara lainnya yang akan pergi bermain bola bersama ada yang seumuran dengan mereka dan ada juga yang lebih tua beberapa tahun dari Alfaro dan Alfarizi.

"Eh lihat tu, anak yang gak punya mama sudah datang." Ucap salah satu anak yang lebih tua dari Alfaro dan Alfarizi yang bernama Andre dan semua teman Andre melihat ke Alfaro dan Alfarizi yang juga berhenti mendengar ucapan Andre.

"Kasihan ya, gak punya mama katanya kalau orang gak punya mama itu keluarnya dari batu." Ujar teman Andre yang bernama Denis.

"Gak punya mama." Teriak mereka bersama-sama ke Alfaro dan Alfarizi.

"Kami gak mau bermain sama anak-anak yang gak punya mama." Ucap Andre melihat Alfaro dan Alfarizi yang terus menatap mereka.

Alfarizi yang tidak tahan dengan ucapan Andre dan teman-temannya langsung pergi berlari menuju Andre dan langsung menendang Andre, sehingga Andre yang lebih besar dari nya menjadi mundur kebelakang dan memegang perutnya kesakitan.

Alfaro yang melihat kembarannya yang menendang Andre cuma diam dan tidak peduli kalau terjadi sesuatu dengan Andre.

"Kalian bantu aku untuk memegang dia." Tunjuk Andre ke Alfarizi yang sedang marah.

Andre dan teman-temannya terkejut melihat Alfarizi yang menyerangnya tiba-tiba, biasanya Alfaro dan Alfarizi akan diam kalau mereka bully, Alfaro dan Alfarizi tidak akan melawan mereka sehingga mereka tambah berani untuk mem bully Alfaro dan Alfarizi.

"Jangan beraninya cuma keroyokan, sini lawan aku." Ucap Alfarizi yang kedua tangannya di pegang teman Andre. "Kami punya mama." Lanjut Alfarizi yang tidak terima dengan ucapan mereka dan tidak peduli dengan tangannya yang sakit saat dipegang teman-teman Andre.

"Kamu pembohong, jelas-jelas kamu tidak punya mama." Ucap Andre yang tidak takut dengan Alfarizi yang sudah menendangnya. "Di komplek ini, kalian aja yang gak punya mama, seharusnya kalian gak disini, kami gak menerima anak-anak yang gak punya mama." Lanjut Andre menatap Alfarizi yang tambah marah mendengar ucapannya.

"Diam, kalian beraninya cuma keroyokan" Ucap Alfaro dingin yang dari tadi cuma diam. "Lepaskan Fari." Lanjut Alfaro berjalan menghampiri mereka.

Melihat Alfaro yang berjalan ke mereka dengan refleks mereka melepaskan tangannya dari Alfarizi.

" Ingat kami punya Mama." Ucap Alfarizi yang tangannya sudah dilepaskan. " Mama akan ajak kami main keluar dan mengajari kami untuk belajar tiap malam." Lanjut Alfarizi yang tidak terima dengan Andre dan teman-temannya untuk mengatakan mereka tidak punya mama.

"Gak punya mama." Ucap mereka sama-sama yang masih berani untuk mem bully Alfaro dan Alfarizi.

Alfaro dan Alfarizi yang kesal mendengar ucapan mereka mulai berkelahi dengan Andre dan teman-temannya, mereka tidak peduli kalau Andre dan teman-temannya lebih besar badannya dari mereka.

****

Pulang kerumahnya Alfaro dan Alfarizi sudah acak-acakan yaitu rambut mereka yang berantakan dan juga ada beberapa luka goresan kuku di tangan mereka serta adanya lebam biru di wajah mereka.

Alfaro dan Alfarizi berkelahi dengan Andre dan teman-temannya sampai mereka dipisahkan oleh penghuni kompleks yang kebetulan lewat.

"Kamu masuk duluan." Ucap Alfarizi ke Alfaro yang takut papanya marah karena tahu mereka berkelahi.

"Gak." Ucap Alfaro dingin yang masih berdiri di depan pintu masuk rumahnya.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang