Bab 21

151K 8.6K 86
                                    

Sebelum pulang ke rumah, Hana menyuruh Aska untuk berhenti di depan orang yang jualan sarapan pagi.

"Kenapa berhenti?" Tanya Aska.

"Emang kamu gak lapar?" Tanya Hana balik memutar matanya males melihat Aska yang tidak peka dari tadi, semenjak mereka pulang lari pagi, Aska tidak berinisiatif untuk menanyakan apa mereka mau sarapan.

"Papa aku lapar." Ucap Alfarizi dari belakang.

"Ya udah, ayok kita turun." Ajak Aska yang sudah memikirkan mobilnya.

"Papa gak perhatian." Ucap Alfarizi. "Lihat mama itu pakai baju papa gak mungkin juga mama ikut turun untuk sarapan." Lanjut Alfarizi melihat papanya tidak peka.

Alfarizi dan Alfaro sudah tahu maksud Hana yang menyuruh papa mereka membelikan sarapan untuk mereka makan  dirumah, soalnya mereka tahu kalau Hana keluar, Hana akan memakai baju yang bagus menurut mereka dan Hana akan berdandan.

"Terus gimana?" Tanya Aska yang bingung.

"Itu aja papa gak ngerti." Ucap Alfaro dingin. "Papa yang pesan sarapannya sendiri, kami tunggu di mobil." Lanjut Alfaro.

"Memang pintar anak mama." Ucap Hana memuji Alfaro dan Alfarizi. "Anak kamu aja tahu, masa kamu gak ngerti, lihat ni baju yang saya pake gak pantas untuk keluar." Lanjut Hana.

Aska yang memperhatikan Hana memakai bajunya dan menurut Aska Hana tetap sama dan juga tidak ada yang membuat Hana malu untuk keluar.

"Sama aja, yang penting pakai baju." Ucap Aska dengan ekspresi datar.

"Saya gak mau ngomong sama kamu lagi." Ucap Hana yang menghindari untuk melihat Aska, bisa-bisa Hana akan memberikan Aska pukulan di kepalanya supaya Aska sadar dan peka. "Kalau kamu gak mau beliin ya udah kita pulang." Lanjut Hana kesal.

"Pa."panggil Alfarizi dan mendekatkan dirinya disamping Aska. "Papa, kalau ngomong sama perempuan itu papa gak boleh banyak komen yang penting di iyain aja, turuti apa yang dia katakan." Lanjut Alfarizi yang membisik kan di telinga Aska.

Asaka yang terbiasa berhubungan dengan laki-laki dari pada perempuan juga tidak mengerti kenapa Hana marah sama dia, untung ada Alfarizi yang diam-diam selama satu bulan ini sering menemani Hana menonton sinetron.

Jadi Alfarizi sedikit tahu kalau mamanya sekarang lagi marah sama papanya.

"Kamu mau apa?" Tanya Aska setelah mendengarkan penjelasan Alfarizi. "Biar saya yang beliin." Lanjut Aska yang sudah melepaskan sabuk pengamannya.

"Gak usah." Ucap Hana.

"Mama suka bubur kacang hijau dan aku sama Faro kacang hijau juga." Jawab Alfarizi yang memberikan kode ke papanya untuk segera turun.

Aska yang mendapatkan jawaban dari Alfarizi langsung keluar dari mobilnya untuk membeli sarapan.

Melihat Aska yang sudah masuk ke warung sarapan pagi, Hana melihat kebelakang,  melihat Alfaro dan Alfarizi yang menghindari tatapannya. "Faro dan Fari kalian gak usah pikirkan hubungan papa dan mama, biarkan mama yang menjalaninya dengan papa." Jelas Hana yang melihat Alfaro dan Alfarizi ingin Hana dekat dengan papanya.

"Iya ma." Balas Alfaro dan Alfarizi santai dan tidak terlalu mendengarkan ucapan mamanya dan kembali melihat ke luar jendela melihat papanya yang sudah mulai jalan ke mereka.

"Ini." Ucap Aska yang telah masuk ke mobil dan membersihkan ke tangan Hana. "Maaf saya gak peka." Lanjut Aska dan menjalankan mobilnya kembali tanpa menunggu Hana untuk membalas ucapannya.

Sampai di rumah Hana lebih dulu turun dengan anak-anaknya dan membiarkan Aska untuk meletakkan mobil di bagasi.

"Akhirnya kita sampai dirumah lagi." Ucap Alfarizi lebai.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang