Bab 8

159K 10.3K 30
                                    

Sampai di rumah Hana terlebih dahulu menyuruh Alfaro dan Alfarizi untuk bersih-bersih sebelum membantunya untuk menata barang yang dia beli kemaren dirumahnya.

Alfaro dan Alfarizi yang masuk ke dalam kamarnya langsung meletakkan barang-barangnya yang mereka beli tadi di dalam kamar mereka.

"Kalau wanita itu dan papa bercerai aku mau ikut sama wanita itu aja." Ucap Alfarizi yang pertama kali mulai berbicara.

"Bodoh." Ucap Alfaro memukul kepala Alfarizi.

"Kenapa kamu memukul kepala aku." Ucap Alfarizi tidak terima dan mengusap kepalanya. "Emang kamu gak mau ikut wanita itu, masakannya enak, kita diajak belajar yang penting kita di ajak main gak di rumah terus beda dengan papa yang selalu sibuk dengan kerjaannya dan juga papa selalu menghukum aku." Lanjut Alfarizi menjelaskan.

"Kamu bodoh, hati-hati aja nanti kamu di jual sama dia." Ucap Alfaro. "Bisa jadi ini hanya akal-akalan wanita itu aja supaya papa gak jadi menceraikan dia." Lanjut Alfaro memikirkan nya.

"Kalau gitu aku harap dia terus pura-pura supaya aku juga merasakan gimana rasanya punya mama." Ucap Alfarizi yang cukup senang dengan Hana.

"Aku harap juga begitu." Ucap Alfaro yang juga ingin merasakan kasih sayang mamanya.

Selasai Alfaro dan Alfarizi mengobrol mereka langsung pergi ke kamar mandi.

Hana yang dari tadi sudah selesai bersih-bersih mengetuk pintu kamar Alfaro dan Alfarizi. "Kalian sudah siap." Teriak Hana dari luar.

Hana yang penasaran dengan kamar Alfaro dan Alfarizi langsung masuk ke kamar mereka.

Hana yang melihat kamar Alfaro dan Alfarizi yang hanya berwarna putih dan juga ada meja kecil yang berisi barang yang dia beli dan juga ada tempat tidur mereka yang ternyata ada dua tempat tidur.

Melihat sekeliling kamar anak-anaknya yang putih polos tidak seperti kamar anak laki-laki yang berusia lima tahun dan juga mainan mereka juga tidak banyak.

Hana ingin rasanya mengutuk Hana sebelumnya karena tidak begitu perhatian kepada Alfaro dan Alfarizi yang begitu lucu walaupun sedikit nakal yang wajar aja menurut Hana seusia mereka.

Hana sampai tidak sadar kalau Alfaro dan Alfarizi yang baru keluar dari kamar mandi.

"Ngapain kamu disini?" Tanya Alfarizi yang cuma dililit kan handuk di pinggangnya dan begitupun Alfaro.

Hana yang mendengar suara Alfarizi langsung membalikan badannya yang kebetulan Hana tadi membelakangi kamar mandi.

Hana menatap Alfaro dan Alfarizi yang cuma dililit handuk sedikit lucu melihat mereka yang begitu imut dengan handuknya. Hana yakin pasti mereka sudah dewasa tidak kalah ganteng dengan Aska.
"Kalian keren." Puji Hana tidak menjawab pertanyaan Alfarizi.

Alfaro dan Alfarizi yang dipuji Hana telinganya mereka sudah memerah karena sedikit malu dilihat Hana.

"Kamu keluar." Usir Alfaro dan mendorong Hana yang dibantu Alfarizi.

"Oke-oke aku keluar." Ucap Hana geli melihat Alfaro dan Alfarizi yang berusaha mendorongnya. "Aku tunggu kalian diluar." Lanjut Hana dan berjalan keluar dari kamar Alfaro dan Alfarizi.

"Huuuu." Lega Alfaro dan Alfarizi saat melihat Hana menutup pintu kamar mereka.

Hana yang sudah menutup pintu kamar Alfaro dan Alfarizi tertawa geli dan berjalan menuju barang-barang yang di tumpuk untuk mereka pasang kembali di rumahnya.

Alfaro dan Alfarizi yang baru keluar dari kamar mereka langsung bergabung dengan Hana.

"Kalian bantu aku untuk lap mejanya dulu baru pasang ini." Ucap Hana yang langsung memerintahkan Alfaro dan Alfarizi untuk memasangkan alas meja tamu.

Hana juga mengambil gorden pintu untuk dia pasangkan.

Mereka bertiga memang terus memasangkan peralatan rumah dan juga mendekorasi rumah mereka.

Alfaro dan Alfarizi sangat senang bisa membantu Hana dan juga senang melihat rumah mereka yang bersih dan juga rapi dari pada biasanya.

Sebelum makan siang Hana meminta mereka untuk berhenti. "Kalian mendingan istirahat dulu, aku mau memasak." Ucap Hana melihat mereka yang bantu Hana untuk membersihkan lemari.

Mendengar ucapan Hana mereka langsung berhenti dan berjalan menuju Hana. "Aku juga ingin membantu memasak juga." Ucap Alfarizi berjalan menuju Hana dan meninggalkan kemoceng nya.

"Sini." Ucap Hana ke Alfarizi. "Kamu Faro?" Lanjut Hana bertanya karena melihat Alfaro yang masih fokus membersihkan lemari.

"Aku bantu ini aja." Balas Alfaro menatap Hana.

"Kalau gitu ayok Fari." Ucap Hana mengajak Alfarizi kedapur.

Sampai di dapur Hana langsung menuju kulkas untuk melihat apa yang dia masak untuk mereka makan siang.

Mengambil apa yang dia butuhkan di kulkas Hana langsung memerintahkan Alfarizi untuk membantunya. "Kamu bantu aku cuci ini." Ucap Hana memberikan sayur ke Alfarizi sedangkan Hana memotong daging untuk dia masak.

Melihat Alfarizi yang kesusahan membersihkan sayur, Hana langsung mengambil bangku kecil untuk di injak Alfarizi. "Kamu injak ini." Ucap Hana.

"Terimakasih." Ujar Alfarizi dan kembali serius membersihkan sayur.

Selesai membersihkan sayur, Alfarizi langsung memberikan sayur ke Hana. "Ini." Ucap Alfarizi menyerahkan ke Hana.

"Terimakasih, kamu mendingan tunggu aja bentar lagi juga siap dan mendingan kamu panggil Faro." Ucap Hana membantu Alfarizi untuk berhati-hati turun dari bangku kecil.

Alfarizi kembali ke ruang tengah yang melihat Alfaro yang sedang bermain dengan mainan yang dia beli tadi pagi.

Bukan ingat memanggil Alfaro, Alfarizi Mala ikut bermain dengan Alfaro sampai Hana memangil mereka berdua untuk makan siang.

Dimeja makan Hana yang melihat Alfaro dan Alfarizi yang begitu nikmat memakan masakannya, hanya bisa pasrah melihat piring nya yang berisi sayuran.

Selesai makan siang mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang tadinya tertunda.

"Ayok ngumpul sini." Ucap Hana mengajak Alfaro dan Alfarizi untuk mendekat ke arahnya karena ingin memasang barang-barang yang belum sempat dia beli secara online.

Alfaro dan Alfarizi juga mendekat ke Hana dan melihat ke handphone Hana yang sudah membuka aplikasi online pemesanan barang. "Aku mau beliin kalian sprei kasur, silahkan kalian pilih mau yang mana." Ucap Hana melihatkan mereka gambar sprei kasur anak laki-laki ke mereka.

Alfaro dan Alfarizi langsung memilih sprei kasur yang mereka suka dan menunjukkan ke Hana dan Hana langsung memesan nya. "Kita tunggu beberapa hari, nanti pesan kita baru sampai." Ucap Hana menjelaskan yang di anggukkan Alfaro dan Alfarizi.

Malam harinya sebelum tidur Hana mengajar Alfaro dan Alfarizi untuk mengenal angka terlebih dahulu.

"Coba kalian tulis angka satu terlebih dahulu." Ucap Hana yang mengajar mereka di ruang tengah.

Alfaro dan Alfarizi juga sedikit bingung bagaimana untuk memulai nya menatap Hana dan Hana melihat mereka yang tidak bisa memegang pensil mengajari mereka bagaimana memegang pensil yang benar.

"Lihat aku." Ucap Hana dengan sabar menyuruh Alfaro dan Alfarizi menatap tangannya. "Apa kalian paham?" Lanjut Hana.

Hana yang melihat Alfaro dan Alfarizi belum begitu bisa, Hana membantu mereka dengan sabar sampai mereka bisa dan membantu mereka untuk menulis angka dan juga mengajar mereka untuk menghitung.

Melihat jam sudah 21:30 malam Hana menyuruh mereka untuk membersihkan peralatan mereka dan menyuruh mereka untuk kembali ke kamar. "Ayok tidur." Ajak Hana yang juga sudah mengantuk. "Sebelum tidur jangan lupa gosok gigi dan cuci kaki kalian." Lanjut Hana menyuruh mereka.

Alfaro dan Alfarizi mendengar itu juga membawa alat tulis mereka untuk kembali ke kamar.

Transmigrasi Jadi Istri Gendut (End) (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang