06

4.7K 198 0
                                    

'Sangat malang'itu adalah kalimat yang Zea ucapkan dari tadi didalam benak, mengingat kembali cerita novel yang pernah ia baca dan kini ia harus menggantikan sang tokoh yang tak dianggap itu. Hidup benar-benae seperti lotre ya, jika kau beruntung maka kau akan memenangkan hadiah dengan jumlah yang banyak.

Suara ketukan pintu memecah lamunan Zea, ia melirik ke arah sumber suara.

"Siapa"?

"Ini saya Nyonya, Bibi Cha"

"Masuk saja Bi"

Bibi Cha masuk membawa nampan berisi minuman hangat dan makanan kecil.

Zea melirik nampan ia sedikit lapar sejak tadi.

"Bibi, bisakah minumannya diganti"?

" Maaf Nyonya, tapi bukan kah Nyonya suka meminum ini? "
Bibi Cha tau betul apa yang Lize suka dan tidak suka, sebab Lize sendiri yang memberitahunya segala makanan dan minuman kesukaannya .

"Ahh begitu, maaf Bibi aku tak ingat"
Zea meminum coklat hangat itu. 'Astaga manis sekali, sangat berbanding terbalik dengan kehidupan ku, bagaimana mungkin wanita ini menyukai coklat hangat semanis ini.'

Bibi Cha hanya melihat kepribadian Nyonya itu, sangat berubah sejak ia sadar.

"Bibi, bisakah bibi menggantikannya, mulai besok aku ingin honey lemon saja"

Alis Bibi Cha tertaut mendengar peintaan Lize, bukan kah Lize tidak menyukai minuman asam.

"Maaf Nyonya, bukan kah Nyonya tak suka minuman yang asam? "

"Ahh.. Sungguh?? Hem.. Bibi mulai sekarang aku suka, tolong diganti saja ya"

"Baik Nyonya"

Zea meminum habis coklat hangat itu, ya hitung-hitung menghargai usaha orang yang telah membuatnya dengan susah payah bukan?

"Bibi bisa kah bibi menceritakan kehidupan ku, bibi tau kan aku tak ingat apa-apa ini sangat canggung"

Zea menaikkan selimutnya sampai kepalanya membentuknya seperti orang yang sedang kedinginan. Hanya wajahnya saja yang keliahatan.
Ini seperti menonton film horor saja.

Setidaknya dengan informasi yang ia dapat tentang kehidupan Lize dari Bibi Cha dapat membantunya menjalankan kehidupan disini, hitung -hitung agar ia tak salah menyebut orang.

"Baik Nyonya, tapi Nyonya ingin saya mulai dari mana"

"Terserah Bibi saja asal tidak ada yang terlewatkan"

Bibi Cha menceritakan semua apa yang ia tau tentang Lize selama ia bersamanya. Mulai dari keluarga Lize hingga pernikahannya dengan Haizen.
Mimik wajah Zee berubah-ubah mendengar setiap cerita kehidupan Lize, sesekali ia menarik nafas , terasa sesak.
Ia menekan dadanya, seperti ada perasaan sakit yang tertutup rapat namun menyesal untuk keluar.
Tiba-tiba air matanya jatuh begitu saja.

"Nyonya,.. Maaf"
Bibi Cha yang melihat itu, khawatir. Ia kembali melihat tatapan rapuh itu.

"Hikss.. Hikss.. Ukhh.. "
Zea menepuk-nepuk dadanya.
'Apa-apan ini, mengapa rasanya sakit sekali, dan apa ini air mata ku bahkan terjatuh begitu saja mendengar cerita kehidupannya, apa sesakit itu yang dia rasakan selama ini'.
Sesekali ia mengusap air matanya.

"N.. Nyonya... "
Bibi Cha dengan cepat menghampiri Lize dan memeluknya.

Hangat. Itu lah yang Zea rasakan saat Bibi Cha memeluknya.

"Bibi apa kau selalu memeluk ku ketika bersedih"
Zea bertanya memastikan perasaanya.

"Ya, Nyonya selalu berkata jika anda bersedih pelukan adalah salah satu obatnya"

Transmigrasi Zea KeylardWhere stories live. Discover now