24

2.9K 131 8
                                    

Setelah jam kuliah selesai Lize memutuskan untuk segera kembali kerumah, ia merasa sedikit pusing dan juga badannya sedikit hangat.
'Aku benci sakit'

Selama diperjalanan ia hanya diam memandang keluar jendela sesekali ia memijat kepalanya.

Sejak dulu Zea memang tak suka jika sakit melanda badannya,walau itu hanya sakit kepala saja. Ia tak suka minum obat.

Sesampainya dirumah ia berniat langsung kekamarnya, ia benar-benar ingin istirahat saja dan tak melakukan apa-apa.

Namun langkahnya terhenti ketika mendengar seseorang menyapanya.

"Hai Lize kita bertemu lagi"
Itu Gee. Wanita pujaan suaminya.

Lihat melirik Gee. 'Dia ini kenapa sih suka sekali datang ke sini'

"Ya" Lize tak ingin memperpanjang percakapannya dengan Gee, kepalanya benar-benar pusing saat ini, ditambah lagi kehadiran wanita ini dirumah.

"Ada apa dengan sikap mu itu sangat tidak sopan" Gee terlihat kesal dengan jawaban Lize, ia merasa diabaikan begitu saja.

"Maaf tapi aku ingin segera masuk kekamar ku"

"Dimana Haizen???? "

"Mengapa bertanya pada ku, bukan kah kau dapat menghubunginya langsung"
Lize memutar malas matanya, memangnya siapa wanita ini sehingga ia harus melaporkan suaminya ada dimana.

"Aku sudah menghubunginya tapi tidak ada jawaban"

"Lantas kau pikir aku tau"

"Ya kau pasti tau,dulu saja kau selalu mengekorinya kemana pun dia pergi"

Lize kembali memijat kepalanya. 'Ini orang kenapa sih, jika aku tau pun memangnya aku akan mengatakannya'.
Namun ketegangan diantara Gee dan Lize pecah setelah Haizen tiba-tiba saja sudah berada dibelakang Lize.
Melihat itu Gee segera berlari kearah Haizen dan merangkul tangannya, dan dengan sengaja mendorong Lize.

"Heii... Apa-apan itu barusan, kau bertingkah seolah kau adalah Istrinya "
Lize tak Terima diperlakukan demikian oleh Gee.

"Yaa sebenar lagi, aku akan menjadi Istrinya, ya kan sayang"
Gee menatap Haizen, berharap lelaki itu membenarkan perkataannya, namun Haizen hanya diam dan tak membalas.

"Sudahlah aku lelah, dia yang kau tunggu sudah tiba kan, kalau begitu aku pergi"
Lize meninggalkan Gee dan Hazien.
.
.
.
Setelah menganti pakaiannya Lize segera mencari Bibi Cha. Ia ingin meminta bantuan pelayan pribadinya itu, hari ini dia benar-benar tak nyaman dengan tubuhnya, selera makannya bahkan menurun.

Dia tak menemukan wanita itu dimana pun. 'Kemana perginya Bibi itu'.
Lize berjalan memasuki dapur ia mengambil segelas air hangat, namun atansinya dialihkan oleh beberapa pelayanan baru yang ada disana.

"Kalian, sejak kapan disini"???

" Maaf nyonya, kami mulai bekerja hari ini disini"

"Oh ya jadi kalian yang menggantikan pelayan yang kemarin, jadi nama mu siapa"?? Lize menunjuk salah satu pelayan baru itu.

" Nama saya Vie, Nyonya"

"Dan Kamu? "Lize melirik pelayan disebelahnya

" Saya Zara Nyonya "

Zea terkejut mendengar nama pelayan itu, dengan cepat ia menghampirinya. Mengamati setiap inchi tubuhnya.
'Aku kira dia, hahaha ternyata didunia aku aku bertemu dengan orang yang memiliki nama yang sama dengan wanita jalang itu'.

Pelayan itu tampak tak nyaman diperhatikan demikian, namun Lize dengan cepat menyadarinya.

"Jangan takut, nama mu mengingatkan ku pada seseorang. Semoga kalian bekerja dengan baik ya"
Lize mengedipkan matanya.

Transmigrasi Zea KeylardWhere stories live. Discover now