✓ BAB 3 - Pertarungan

6K 539 9
                                    

Anak yang bernama Nobita terus berbicara, seolah tahu akan keadaan saat ini. Ia bahkan menceritakan saat pertama kali masuk ke tempat ini dan berbagai hal lainnya. Namun, satu hal yang membuatku agak bingung, dengan tubuh kecilnya, bagaimana bisa bertahan di pekerjaan ini? tubuh anak ini mungkin akan patah ketika terkena satu pukulan.

"Bagaimana kau bisa bertahan?" tanya Sophie mewakilkan apa yang menjadi keresahanku.

"Di sini, inilah kuncinya." Nobita menunjuk kepalanya.

Apa maksud si Nobita ini?

"Mungkin kau bersembunyi saat Duel, kan?" Tanya Gally. Nobita hanya menggerakkan bahu ke atas sembari mengunyah daging.

"Sebentar lagi akan diadakan duel, semua diharapkan berkumpul di tempat pertarungan." Muncul suara yang berasal dari benda yang ada di pojok atas ruangan ini.

"Sekarang?" tanya Reth.

Benar sekali pertanyaan Reth, hari ini dan sekarang juga. Bukankah itu terlalu terburu-buru?

"Ya, ayo kutunjukkan tempatnya," ucap Nobita.

Kami berempat mengikuti Nobita, menuju sebuah lift, begitu juga dengan yang lainnya. Menggunakan lift yang tidak hanya satu di tempat ini. kurasa kami sedari tadi berada di atas sebuah gedung dan sekarang sedang turun.

Lift ini. Jika aku memandang sekitarnya, seperti aku pernah datang ke dalam sini. Namun, entah kapan, hanya ingatan kecil yang membuatku harus menderita sakit kepala.

Yang membuatku bersyukur adalah kenyataan bahwa tidak hanya aku yang hilang ingatan. Setidaknya aku bisa lebih waspada dengan tempat ini, jelaslah tempat ini mempunyai hal yang disembunyikan.

Tidak butuh waktu lama di dalam lift ini, ketika sampai di bawah, dengan otomatis pintu terbuka. Sebuah cahaya terang menyinari, membuatku harus menghalangi cahaya terang itu dengan punggung tanganku.

Setelah mataku telah terbiasa dengan cahaya yang masuk. Aku bisa melihat dengan jelas apa yang ada di luar sana.

"Kita sudah sampai," ucap Nobita dan langsung melangkahkan kaki keluar, diikuti kami berempat.

"Kita berada di Scramble, sebuah tempat untuk bertarung memperebutkan peringkat dan mempertahankan pekerjaan. Tempat ini tepat berada di tengah-tengah Tallessa." lanjut Nobita sembari memegang erat pagar besi yang mengitari arena.

Sebuah arena berbentuk bulat besar, tempat bertarung berada tepat di tengah dengan lantai tanah sedikit rumput serta pepohonan yang tumbuh. Kursi penonton berada di pinggir, memutari arena yang cukup luas kalau hanya digunakan untuk bertarung satu lawan satu. Bangku penonton berbentuk menanjak dengan warna berbeda pada setiap kursinya.

Dibatasi oleh pagar besi disetiap sisi, mungkin itu untuk membedakan posisi pekerjaan. Sekali lagi, kenapa harus bertarung hanya untuk menempatkan kami layak berada di mana.

Kini, kami berada di bangku yang berwarna merah muda, kurasa ini disesuaikan dengan pakaian kami. Sementara posisi kami sekarang berada di paling belakang para penonton. Di antara para penonton juga pasti akan ditantang oleh para pekerja lain. Semua kursi sudah penuh, begitu ramai kali ini.

Sebuah papan peringkat Tallessa-pun diperlihatkan. Setidaknya seperti itu yang kulihat saat ini.

Peringkat satulah yang pertama terlihat olehku, Yaitu Daniel, anak yang berkulit gelap dengan ekspresi tajam, kurasa tidak ada yang berani menantangnya, di layar juga diperlihatkan foto tepat di samping nama para penjaga.

Grem berada di urutan nomor dua. Wajar dia diperingkat itu karena menjadi pemimpin kami.

Dari 150 nama penjaga, terlihat juga namaku berada diurutan 147. SIAL, Semakin besar peluangku untuk ditantang karena berada di urutan terbawah.

OutbreaK (Wattys Winner 2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang