BAB 5 : A Bit of Jealous

7K 465 31
                                    

Happy Reading.

"Gue yakin, Steff! Walau keadaan lampu udah di matiin, gue yakin kalo dia Iqbaal." Salsha berkata dengan nada yakinnya. Jika biasanya pada jam istirahat mereka berada di kantin, kali ini ketiganya ada di pinggir lapangan.

"Tapi Sha... Gue liat sendiri kemarin Iqbaal pulang sendiri. Bawa motor, kok," kata Steffi yang diangguki oleh Jeha.

"Iya. Lo harus percaya ama kita. Lo liat dia pakai seragam kan? Menurut gue sih, lo salah liat. Gue jamin mata gue gak minus kok." Jeha menambahi.

Salsha menopang dagunya. Ia tak mungkin salah duga meski keadaan ruangan gelap. Dia amat mengenali bagaimana rupa Iqbaal meski hanya berbentuk siluet sekalipun.

"Hai, beauty." Kepalanya mendongak menatap laki-laki yang saat ini berada di depannya. Senyuman manis yang kapan saja bisa membuat semua seluruh gadis memujanya.

"Ada apa ya, Kak?" tanya Steffi gugup.

"Pantes ya hari ini mendung, ternyata sinar matahari kalah terang sama pancaran wajah kamu."

Jika Steffi ataupun gadis lain akan sweetdrop maka berbeda dengan Salsha dan Jeha. Keduanya serentak memutar bola mata mendengar kata gombal dari ketua tim basket.

"Salsha..."

"Gak ada kerjaan lain ya? Udah baik main basket tadi di sana," jawab Salsha ketus yang membuat si laki-laki tersenyum tambah lebar membuat dahinya mengernyit heran. "Kenapa ketawa?" ujarnya ketus.

"Gak apa-apa. Heran aja gitu, semakin kamu galak semakin memancar aura cantiknya."

Cukup sudah. Ia terlalu muak untuk mendengar kata gombal dari Bryan. Akhirnya Salsha pun berdiri yang juga diikuti oleh Jeha.

"Gak mutu, ngerti?" Ia berjalan melewati Bryan, Jeha pun hendak membuntuti namun terhalang karena Steffi masih memandang ke arah Bryan dengan tatapan...ehm, Jeha pun tak tahu bagaimana menyebutnya dan memilih untuk langsung menarik Steffi.

"Salsha!" teriaknya yang membuat siswa dan siswi yang ada di sekitar lorong menoleh ke arah Bryan. "Aku udah bilang gak, kalau kamu cantiknya pake banget pas di kuncir gitu!"

Salsha menoleh sinis, "Masa bodoh!" ketusnya kemudian berjalan meninggalkan areal lapangan. Dia berjalan tergesa-gesa hingga tanpa sengaja menabarak gerombolan kakak tingkatnya di belokan.

"Awsh..." Ia meringis pelan ketika sikunya bertabrakan dengan keras dan dinginnya lantai. Gadis itu meringis sembari mengumpulkan tenaga untuk mengocehi kakak tingkatnya itu. "Lo tuh ya! Gak...," kata-katanya terhenti ketika melihat siapa gerangan pelakunya.

"Sakit ya? Maaf aku gak sengaja." Laki-laki itu berjongkok di depannya mengusap sikunya dengan raut perhatian membuat Salsha terhenyak sejenak.

Dulu, ketika pertama kali ia masuk ke dalam sekolah ini. Orang pertama yang ia suka adalah laki-laki ini. Alwan Rendratama. Laki-laki yang mampu menghipnotis Salsha waktu itu hanya dengan senyumannya. Namun sayang, ia harus menelan kenyataan jika status pacar orang tlah melekat dalam diri si laki-laki. Jadilah Salsha menjauh dan pada akhirnya kenal Iqbaal.

"Sha? Are you there?" Alwan menggerakkan tangannya di depan wajah Salsha membuat gadis itu terbuyar dari alam lamunannya.

"Eh, ya... Aku gak apa-apa." Sebuah senyuman manis terpatri di bibir Salsha yang juga di balas oleh Alwan.

"Mampus! pacar orang kalo senyum manis banget," batinnya menjerit terpukau.

"Kakinya sakit? Mau aku anter ke UKS?" tawar Alwan yang diangguki langsung oleh Salsha.

My Sweetest ExOnde as histórias ganham vida. Descobre agora