BAB 31 : An Effort to Catch Her

5.9K 420 27
                                    

Happy Reading.

Steffi tidak menyangka jika Salsha akan sebodoh ini dalam menanggapi candaannya. Astaga dia bahkan hampir meleleh karna tatapan tajam dari Jeha yang sejak tadi dilayangkan padanya.

"Kata Salsha kalian udah jadian, congrats ya, doain biar Salsha cepet nyusul," kata Mark.

Salsha menyenggol keras pundak lelaki di sampingnya, "Apaan sih!" katanya sok marah.

Mark tertawa yang mana membuat Steffi semakin was-was.

"Benerkan? Kamu kan udah lama gak di-officialin?" kata Mark semakin menggoda.

Salsha memberengut yang kemudian diberi rangkulan oleh Mark. Lelaki itu berbisik pada Salsha kemudian tertawa membuat kelima orang yang disana saling berpandangan kemudian menatap Iqbaal yang asik dengan makanannya. Lelaki itu tampak mencoba acuh meski realitanya dia mencuri pandang sejak tadi.

Pada akhirnya suasana makan malam mereka tampak canggung dan berbanding terbalik dengan apa yang telah direncanakan.

***

Salsha melambai pada mobil Mark yang berjalan menjauh. Gadis itu memilih masuk ke dalam rumah setelah mobil Mark keluar dari halaman rumahnya.

"Habis jalan kemana lagi? Kok jam segini baru pulang?" Suara Al menyambut kedatangannya ketika ia baru saja menutup pintu.

"Ke tempatnya Aldi tadi, diajakin makan-makan bareng," jawab Salsha sembari melambai ke arah Kak Yuki yang ada di samping kakaknya.

Al nampak menghela napas, "Lain kali kalo pulang jam segini kabarin kakak dulu, kan kakak khawatir."

"Iya maaf, besok-besok nggak lagi."

"Kemarin juga bilangnya gitu, bosen dengernya."

Salsha tertawa kemudian bergabung di depan televisi bersama keduanya. Gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak tunangan kakaknya.

"Capek ya? Mau kakak bikinin teh anget?" tawar Yuki.

"Ihh kakak baik banget sih," kata Salsha sembari merengek memeluk tubuh wanita itu.

Al memutar bola matanya. Lelaki yang diabaikan itu memberengut, "Jangan dimanjain nanti keterusan dianya."

"Biarin dong, manja sama kakak ipar juga?" kata Salsha mengejek.

"Emang siapa yang bilang kak Yuki bakal jadi kakak ipar kamu?"

Salsha melempar wajah tampan kakaknya dengan bantal sofa terdekat.

"Tuhkan! Udah mending kak Yuki sama Abang El aja!"

Lelaki berhidung besar itu tertawa dengan suara bassnya. Matanya menyipit membentuk bulan sabit meski sebenarnya pangkal hidungnya cukup sakit akibat lemparan brutal adiknya.

"Lagian Yukinya udah kesem-sem dunia akhirat sama kakak."

"Pede!" Ketiganya mengumbar tawa kemudian. Sungguh visual keluarga harmonis di masa depan.

***

"Mau sampe kapan lo terus pendem perasaan lo?"

My Sweetest ExWhere stories live. Discover now